Mohon tunggu...
anjal kahfi
anjal kahfi Mohon Tunggu... -

selalu ingin berproses

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kau yang Membakar Aku

11 September 2014   06:32 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:02 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ketika aku harus mengenalmu
itulah teriak nurani ku.
ketika aku harus melelehkan rasaku
di situlah kau membakar asmaraku.
dalam himpitan himpitan waktu
aku terlalu bingung menyimakmu.
di sela sela senyum itu
aku tidak bisa menghitung isyarat dari gumam bibir mu.
namun mengapa kau menarik syaraf syaraf asmara ku.
menggoda agar nampak di belahan kulit mu.
aku terlalu mudah memaknai kumbang yang
menghisap madu.
sehingga tepuk tanganku membangunkan masa laluku.
aaaaahhhh......
terlalu singkat untuk mengkumandangkan hasrat ini.
ajak lah aku untuk mencongkel kunci nuranimu.
atau
kau ingin membukanya dengan irama suka rela.
entahlah....
aku akui jika aku larut dalam resep hidup mu.
aku telantarkan jiwa untuk kau pungut.
aku terbangkan nyaliku untuk kau  tangkap.
aku hanyutkan asmara ini agar menuju muaramu.
aku lipat rasa cinta yang mengumpat agar kau bisa mengintip di malam yang nakal.
kini.....
tolong bisikkan keliaran mimpimu.
tolong rapikan hasrat perkenalan kita.
tolong potong kesepian yang menhujatku.
tolong isyarakat kebenaran bahwa  adam dan hawa menjadi legenda dalam cinta.
dan tolong....
kelak ketika kau turun.
engkau akan memutar butir anganmu dan meneteskannya melalui embun yang menetes dalam jasadku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun