Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Korban IMF, industri tekstil Pakistan berjuang untuk bertahan hidup

10 November 2024   11:07 Diperbarui: 10 November 2024   11:24 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pekerja garmen Pakistan memprotes hak-hak buruh mereka. | Sumber: Labour Behind The Label

Dengan kegagalan kesepakatan IMF yang menjulang, kenaikan harga bahan bakar dan pajak yang tak tertahankan pada industri manufaktur, industri tekstil Pakistan menuju pada gagal bayar dan jutaan kehilangan pekerjaan. Semua ini juga dapat menyebabkan penundaan dalam proyek-proyek CPEC dan kemungkinan kekerasan terhadap pemerintah.

Penulis adalah jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun