Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ekuador Menarik Dukungannya Terhadap Kelompok Bersenjata Polisario

25 Oktober 2024   02:36 Diperbarui: 25 Oktober 2024   02:56 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bendera Ekuador (kanan) dan Maroko | Sumber: Agence Afriquw

Oleh Veeramalla Anjaiah


Republik Ekuador, negara bagian Amerika Selatan bagian Barat Laut, pada tanggal 22 Oktober memutuskan untuk menangguhkan pengakuannya terhadap milisi Polisario, ungkap Ekuador dalam sebuah pernyataan pers.

Polisario adalah kelompok pemberontak bersenjata di Sahara Barat. Ekuador mengakui Polisario pada tahun 1983. Awalnya, kelompok ini diakui pada tahun 1983 dengan pembentukan kedutaan pada tahun 2009.

Menteri Luar Negeri Ekuador, Gabriela Sommerfeld, menyampaikan keputusan tersebut kepada mitranya dari Maroko, Nasser Bourita, melalui panggilan telepon. Ia juga mengonfirmasi bahwa Kerajaan Maroko dan negara Amerika Latin ini telah mengirimkan surat pemberitahuan. Selain itu, ia juga menegaskan bahwa surat pemberitahuan telah dikirim kepada perwakilan para separatis tersebut di Quito.

Keputusan ini sejalan dengan momentum yang didorong oleh Yang Mulia Raja Maroko Mohammed VI dalam beberapa tahun terakhir, untuk mengabadikan kedaulatan Maroko atas Sahara dan Rencana Otonominya sebagai satu-satunya dasar untuk menyelesaikan sengketa regional ini. Keputusan Ekuador untuk menangguhkan hubungannya dengan Polisario akan membuka hubungan baik antara Maroko dan negara Amerika Latin tersebut.

Polisario, yang tidak menguasai Sahara Barat, menjalankan pemerintahan pengasingan. Polisario mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah Aljazair. Polisario telah berperang melawan Maroko.

Pada tahun 1967, Polisario, dengan dukungan Aljazair, mendirikan Republik Demokratik Arab Saharawi (SADR). Polisario telah mencoba untuk membangun citra palsu melalui diplomasi.

Aljazair menggunakan uang minyaknya demi memengaruhi beberapa negara Afrika agar bergabung dengan SADR. Karena kecenderungan ke kiri Polisario, ia mendapat dukungan dari negara-negara seperti Kuba, Vietnam, Korea Utara, Venezuela dan Ekuador.

Sekarang Ekuador menarik dukungannya kepada Polisario, ini akan menjadi kemenangan besar bagi Maroko.

Penulis adalah jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun