Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Denmark Pertimbangkan Dukung Rencana Otonomi Maroko

29 September 2024   15:36 Diperbarui: 1 Oktober 2024   16:16 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menlu Kerjasama Afrika Diaspora Maroko Nasser Bourota (kiri) berdiskusi dengan Menlu Denmark Lars Lokke Rasmussen. | Sumber: Kedubes Maroko Jakarta.

Yang sama pentingnya adalah peran masyarakat Sahara sendiri. Melalui wakil-wakil mereka yang dipilih secara demokratis, mereka berpartisipasi aktif dalam kehidupan politik dan sosial-ekonomi Maroko, menegaskan keterikatan mendalam mereka terhadap integritas teritorial Kerajaan dan identitas mereka sebagai warga Maroko. Keterlibatan lokal ini merupakan bukti kuat atas kekuatan pendekatan Maroko dan komitmennya terhadap pemerintahan yang inklusif.

"Inisiatif otonomi bukan hanya tentang mengakhiri pertikaian regional; ini tentang menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi seluruh wilayah Maghreb. Dengan merangkul solusi ini, Maroko tengah menyiapkan panggung bagi kerja sama yang lebih besar, kemakmuran bersama dan resolusi damai yang menguntungkan semua pihak. Dunia tengah memperhatikan, dan momentumnya tengah dibangun. Seiring dengan semakin banyaknya negara yang mendukung inisiatif Maroko, semakin jelas bahwa ini adalah jalan ke depan," kata Temsamani.

Saat Maroko terus memperjuangkan inisiatif ini, pesannya tetap konsisten: Perdamaian, stabilitas dan pembangunan di Sahara tidak dapat dipisahkan dari inisiatif otonomi. Komunitas internasional, PBB dan bahkan negara-negara yang sebelumnya netral mulai mengakui bahwa visi Maroko adalah satu-satunya cara yang layak untuk menyelesaikan konflik. Sekarang giliran semua pihak, terutama Aljazair, untuk bergabung dalam dialog tersebut dengan itikad baik dan berkomitmen pada solusi yang tidak hanya akan menguntungkan Sahara, tetapi juga kawasan yang lebih luas.

Di tengah dunia yang tidak stabil, komitmen Maroko terhadap solusi damai dan pragmatis untuk Sahara menjadi contoh kepemimpinan, visi dan harapan. Prakarsa otonomi bukan sekadar usulan --- ini adalah kunci untuk membuka masa depan perdamaian dan pembangunan yang langgeng bagi kawasan tersebut. Komunitas internasional harus memanfaatkan momen ini, dan bersama-sama, bergerak menuju resolusi akhir yang akan menguntungkan rakyat Sahara, Maroko dan kawasan yang lebih luas.

Penulis adalah jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun