Oleh Veeramalla Anjaiah
Pada tanggal 28 April 2024, Menteri Luar Negeri Pakistan Mohammad Ishaq Dar telah ditunjuk sebagai Wakil Perdana Menteri, lapor kantor berita Reuters mengutip pernyataan Kementerian Luar Negeri.
"Perdana Menteri dengan senang hati menunjuk Tuan Mohammad Ishaq Dar, Menteri Luar Negeri Federal, sebagai Wakil Perdana Menteri yang berlaku segera dan sampai ada perintah lebih lanjut," kutip surat kabar Arab News dari pemberitahuan yang dikeluarkan oleh Divisi Kabinet.
Penunjukan tersebut dilakukan sebulan setelah parlemen Pakistan memilih Shehbaz Sharif sebagai perdana menteri setelah pemilu nasional yang diwarnai dengan penutupan internet seluler, penangkapan dan kekerasan.
Dar yang berusia 73 tahun, seorang akuntan, mantan menteri keuangan dan politisi kawakan, dianggap sebagai sekutu terdekat Nawaz Sharif, kakak laki-laki PM Shehbaz dan tiga kali mantan PM. Banyak yang percaya bahwa penunjukan Dar menunjukkan bahwa Nawaz, yang tidak mengambil alih jabatan PM karena pembagian mandat pada pemungutan suara 8 Februari, mencoba untuk menegaskan kendalinya secara tidak langsung
Menariknya, Konstitusi dan Aturan Bisnis Pakistan tidak memuat ketentuan mengenai penunjukan Wakil Perdana Menteri.
Selain itu, penunjukan Dar terjadi ketika Shehbaz dan Dar, bersama dengan para pemimpin tertinggi pemerintahan yang berkuasa, berada di Arab Saudi untuk menghadiri pertemuan khusus Forum Ekonomi Dunia (WEF) tentang Kolaborasi Global, Pertumbuhan dan Energi.
Menurut surat kabar European Times, banyak orang di Pakistan, termasuk anggota oposisi politik, mempertanyakan waktu dan urgensi penunjukan tersebut. Pengangkatan Dar ke posisi Wakil Perdana Menteri menggarisbawahi perebutan kekuasaan yang sedang berlangsung antara Nawaz dan Shehbaz terkait masuknya loyalis politik mereka ke dalam pemerintahan.
Nawaz mungkin akan memberikan tekanan untuk penunjukan tambahan dalam beberapa bulan mendatang. Nama mantan Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah sudah ramai di media untuk menduduki posisi penasihat khusus di Kementerian Dalam Negeri. Penunjukan politik baru ini menyebabkan perpecahan dalam pemerintahan koalisi, dan pihak militer Pakistan merasa tidak nyaman dengan masuknya loyalis Nawaz secara bertahap.