Oleh Veeramalla Anjaiah
Tahun 2024 merupakan tahun penting di dunia karena lebih dari 60 negara akan mengadakan pemilu. Beberapa negara seperti Indonesia telah menjadi tuan rumah pemilihan umum pada tanggal 14 Februari.
India, tetangga maritim dan mitra strategis Indonesia, akan mengadakan pemilihan umum tujuh tahap yang dimulai pada tanggal 19 April, dan hasilnya akan diumumkan pada tanggal 4 Juni, lapor saluran berita Al Jazeera.
Perekonomian India sedang meningkat, diperkirakan menjadi terbesar ketiga di dunia pada tahun 2027 melampaui Jepang dan Jerman. Produk domestik bruto (PDB) India saat ini adalah AS$3,81 triliun.
Perdana Menteri India yang populer saat ini Narendra Modi, 73 tahun, sedang mengincar masa jabatan ketiga berturut-turut dalam pemilu. Ia dan partainya Partai Bharatiya Janata (BJP) menargetkan 370 kursi dari 543 kursi di Parlemen. Koalisinya yang berkuasa, Aliansi Demokratik Nasional, bahkan menetapkan target tinggi untuk mendapatkan lebih dari 400 kursi.
Partai BJP yang dipimpin Modi difavoritkan untuk menang dalam pemilu.
Menurut Al Jazeera, Modi akan ditantang oleh aliansi dua lusin partai oposisi, yang disebut INDIA atau Aliansi Inklusif Pembangunan Nasional India, yang dipimpin oleh Kongres Nasional India.
India adalah negara demokrasi terbesar di dunia dengan 1,43 miliar penduduk. Negara ini juga merupakan negara terpadat di dunia. Sekitar 969 juta pemilih --- lebih banyak dari gabungan seluruh penduduk Amerika Serikat, Uni Eropa dan Rusia --- akan memenuhi syarat untuk memilih. Sekitar 216 juta dari 969 juta pemilih berusia di bawah 20 tahun. Usia minimum untuk memilih di India adalah 18 tahun.
Menurut Ketua Komisi Pemilihan Umum India Rajiv Kumar, pemilu di India akan menjadi "bintang utama" baik dari segi kualitas maupun kuantitas.