Oleh Veeramalla Anjaiah
Pusat Studi Jammu dan Kashmir Inggris (JKSC UK), sebuah wadah pemikir berbasis di London yang didedikasikan untuk penelitian Jammu dan Kashmir (J&K), menyelenggarakan sebuah acara penting pada tanggal 21 Februari 2024 di Parlemen Inggris (UK) untuk mengamati Sankalp Divas (Hari Resolusi) India, lapor surat kabar Asian Lite.
JKSC UK didirikan pada tahun 2011 untuk melakukan penelitian dan menyebarkan semua aspek penting di J&K.
Peristiwa tersebut menandai sebuah resolusi bulat yang disahkan oleh kedua Dewan Parlemen India pada tanggal 22 Februari 1994, yang menegaskan kembali pendirian teguh India bahwa seluruh wilayah J&K merupakan bagian integral dari Wilayah India.
Perjanjian ini menekankan hak India untuk merebut kembali Mirpur-Muzaffarabad serta Gilgit dan Baltistan, wilayah yang menjadi korban agresi Pakistan.
Dihadiri oleh lebih dari 100 peserta, pertemuan tersebut mencakup anggota Parlemen Inggris, anggota dewan lokal, tokoh masyarakat, perwakilan dari berbagai organisasi dan anggota terkemuka diaspora. Tamu-tamu terhormat antara lain Anggota Parlemen (MP) Bob Blackman, MP Theresa Villiers, MP Elliot Colburn dan MP Virendra Sharma.
Menurut Asian Lite, pembicara utamanya adalah Profesor Sajjad Raja dari Jammu dan Kashmir yang diduduki Pakistan (POJK), yang saat ini tinggal di pengasingan di Inggris, dan Yana Mir, seorang Aktivis Kashmir terkemuka yang saat ini menjabat sebagai Senior Anchor di jaringan berita Bharat Express.
Sajjad Raja menggarisbawahi pelanggaran hak asasi manusia yang parah di POJK, mengungkapkan keprihatinan emosional atas kelambanan atau sikap apatis pemerintah India meskipun ada resolusi dan klaim yang sah atas wilayah pendudukan Pakistan. Ia mendesak masyarakat untuk menyuarakan keprihatinan mereka dan menentang pendudukan ilegal POJK oleh Pakistan.
Acara ini memberikan gambaran komprehensif tentang lanskap sosio-kultural dan politik J&K yang menggarisbawahi sifat J&K yang beragam, multi-budaya, multi-agama dan multi-linguistik.