"Amerika Serikat tidak berhak mendikte Pakistan secara spesifik mengenai cara mereka menyelenggarakan pemilu," lapor situs web Voice of America yang mengutip pernyataan juru bicara Departemen Luar Negeri AS Mathew Miller pada konferensi pers di Washington.
"Tetapi untuk memperjelas bahwa kami ingin melihat pemilu tersebut dilaksanakan dengan cara yang bebas, adil dan damai yang mencakup kebebasan berekspresi, berkumpul dan berserikat secara damai, dan pada akhirnya merupakan proses demokrasi yang penuh, terbuka, dapat diandalkan dan dinamis," ujar Miller.
Dengan produksi domestik bruto per kapita sebesar AS$1,471.10, Pakistan saat ini menghadapi krisis keuangan yang serius. Situasi keamanan yang menurun di Khyber Pakhtunkhwa dan Balochistan meninggalkan tanda tanya mengenai transparansi dan kredibilitas pemilu. Banyak orang memperkirakan pemilu pada tanggal 8 Februari nanti, jika digelar, mungkin tidak akan berlangsung dengan bebas dan adil.
Penulis adalah seorang jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H