Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Maroko dan Indonesia Menandatangani MoU untuk Menjalin Kemitraan Strategis

26 Desember 2023   20:51 Diperbarui: 26 Desember 2023   20:57 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bendera Indonesia dan Maroko. | Sumber: freepik.com

Oleh Veeramalla Anjaiah

Maroko dan Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk meningkatkan hubungan persahabatan menuju kemitraan strategis pada tanggal 22 Desember di Rabat.

"Saya sangat senang hari ini kita dapat meningkatkan hubungan bilateral kita menjadi kemitraan strategis. Namun kita harus bekerja lebih keras untuk mengisi kemitraan baru ini dengan kerja sama konkrit yang membawa manfaat bagi rakyat kita," kata Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi dalam keterangan pers yang dimuat di situs Kementerian Luar Negeri RI, kemlu.go.id.

"Indonesia adalah mitra terpercaya bagi Maroko. Kami berdua secara konsisten menjunjung tinggi prinsip menghormati kedaulatan dan integritas wilayah negara lain."

Penandatanganan MoU tersebut merupakan tindak lanjut dari pembicaraan antara Menteri Luar Negeri Maroko, Kerja Sama Afrika dan Ekspatriat Maroko, Nasser Bourita, dan Retno. Retno mengunjungi Rabat pada 22 Desember untuk memperkuat hubungan bilateral antara Maroko dan Indonesia.

Menlu Indonesia Retno LP Marsudi (kiri) sedang bersalaman dengan Menlu Maroko Nasser Bourita di kota Rabat. | Sumber: MAP
Menlu Indonesia Retno LP Marsudi (kiri) sedang bersalaman dengan Menlu Maroko Nasser Bourita di kota Rabat. | Sumber: MAP

MoU ini bertujuan untuk mendiversifikasi dan memperluas kerja sama di berbagai bidang seperti keamanan bilateral, kerja sama parlemen dan regional serta kerja sama dalam organisasi internasional.

"Kami menandatangani nota kesepahaman tentang kemitraan strategis ini sesuai dengan Pedoman Tinggi HM Raja Mohammed VI dan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo," ungkap Bourita pada konferensi pers bersama dengan rekannya dari Indonesia.

Ia menambahkan bahwa strategi ini "tidak boleh menjadi slogan sederhana, namun menjadi kenyataan di lapangan".

Membangun kemitraan strategis adalah "sebuah ambisi yang akan kita capai dengan memberikan substansi pada apa yang telah ditandatangani", lapor kantor berita MAP, mengutip pernyataan Bourita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun