Webinar tersebut diselenggarakan oleh CFVA untuk merayakan ulang tahun ke-133 Presiden Ho.
Joe Pateman, dosen Fakultas Politik dan Internasional Universitas Nottingham, mengatakan di webinar bahwa Partai Komunis Vietnam telah membangun mekanisme sosialis yang modern dan kuat, membawa kemakmuran dan kebahagiaan bagi rakyat Vietnam. Penerapan pemikiran Ho dalam kebijakan luar negerinya telah membantu Vietnam menjadi negara yang berdaulat penuh dan memiliki hubungan yang erat dengan masyarakat internasional.
Paman Ho memiliki hubungan khusus dengan Indonesia. Ia adalah teman dekat Presiden pertama Indonesia Sukarno.
Indonesia adalah negara pertama di Asia Tenggara yang menjalin hubungan diplomatik dengan Vietnam pada 30 Desember 1955.
Dalam upaya mempererat hubungan Indonesia-Vietnam, Ho datang ke Indonesia dalam perjalanan 10 hari di bulan Februari 1959. Ho diterima dengan baik oleh Presiden Sukarno dan pemerintahannya. Moralitasnya, semangat revolusionernya dan gaya hidupnya yang sederhana telah disegani oleh banyak politikus, peneliti, jurnalis dan rakyat Indonesia.
Ho mengunjungi kota Jakarta, Bandung dan Yogyakarta. Ho dianugerahi gelar doktor kehormatan oleh Universitas Padjajaran di Bandung.
Ada cerita menarik tentang kunjungan Ho ke Indonesia.
Menurut Megawati Soekarnoputri, mantan Presiden Indonesia dan putri Sukarno, Ho memakai sandal bukan sepatu selama kunjungannya ke Indonesia. Ia bertanya langsung kepada Ho terkait alasannya memakai sandal.
"Nanti, ketika perjuangan [Vietnam] menang, saya akan memakai sepatu," kata Ho kepada Megawati.
Pada tahun yang sama, Sukarno berkunjung ke Vietnam untuk mempererat hubungan antara Indonesia dan Vietnam.