Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Peran Vietnam Dalam Persatuan, Perdamaian dan Stabilitas ASEAN Serta Beberapa Pertimbangan Untuk Menyelesaikan Sengketa Laut China Selatan

8 Mei 2023   15:04 Diperbarui: 8 Mei 2023   15:06 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh. |  Sumber: wikipedia.org

Oleh Veeramalla Anjaiah

Sebagai ketua Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tahun ini, Indonesia akan menyelenggarakan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada tanggal 10-11 Mei, yang juga akan dihadiri oleh Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh.

Pham akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden RI Joko "Jokowi" Widodo kemungkinan pada 9 Mei 2023 untuk membahas isu-isu bilateral dan regional di Labuan Bajo.

Presiden Indonesia Joko
Presiden Indonesia Joko "Jokowi" Widodo. | Sumber: presidenri.go.id

Sejak bergabungnya dengan ASEAN pada tahun 1995, Vietnam secara bertahap menjadi anggota yang aktif, memiliki motivasi diri dan bertanggung jawab, sebagaimana terlihat dari kontribusi praktisnya terhadap persatuan, kedewasaan serta pertumbuhan ASEAN. 

Beberapa di antaranya adalah adopsi Piagam ASEAN 2007, Deklarasi Hanoi tentang Visi ASEAN 2020, Visi Komunitas ASEAN 2025 dan Rencana Induk yang mengimplementasikan tiga pilar politik-keamanan, ekonomi dan budaya-masyarakat. Vietnam juga membantu ASEAN untuk bermitra dengan pemain non-regional, termasuk China, Rusia, India dan Uni Eropa (UE).

Keanggotaannya di ASEAN memiliki implikasi sosial, politik, ekonomi dan keamanan yang penting. Vietnam mengintegrasikan keamanannya dengan seluruh Asia Tenggara dan menciptakan lingkungan yang menguntungkan untuk pembangunan ekonomi, yang telah meningkatkan industrialisasi dan modernisasi nasional dalam konteks integrasi regional. 

Hal ini meningkatkan citra global Vietnam, yang mengarah pada kekuatan tawar-menawar yang lebih besar dengan negara adidaya seperti Amerika Serikat dan China. Sebagai penerima manfaat dari perang dagang AS-China, Vietnam menggunakan kesempatan ini untuk melakukan reformasi lebih lanjut guna memastikan posisinya dalam pergeseran baru dalam rantai nilai global.

Secara ekonomi, Vietnam optimis. Produk domestik brutonya (PDB) saat ini sebesar AS$420,75 miliar, sedangkan PDB nominal per kapitanya senilai $4.217. Berkat kebijakan ekonominya yang bijaksana dan 17 perjanjian perdagangan bebasnya (FTA), Vietnam telah menjadi ekonomi dengan pertumbuhan tercepat kedua pada tahun 2022. PDB-nya tumbuh 8,02 persen pada tahun 2022, tepat di belakang Malaysia, yang PDB-nya tumbuh sebesar 8,7 persen di tahun 2022. Total perdagangannya mencapai $730 miliar pada tahun 2022.

Investor asing menggelontorkan uang ke Vietnam untuk memanfaatkan keanggotaannya dalam Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP) dan FTA-FTA lainnya. Vietnam menarik $27,76 miliar investasi asing langsung di tahun 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun