Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sopir Bajaj Wanita Ranjeet Kour Mematahkan Stereotipe di Jammu dan Kashmir

28 Maret 2023   19:25 Diperbarui: 28 Maret 2023   19:29 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ranjeet Kour, seorang wanita dari Jammu dan Kashmir bekerja sebagai pengemudi bajaj. | Sumber: ANI

Oleh Veeramalla Anjaiah

Ranjeet Kour, seorang wanita muda dari Kunjwani di distrik Jammu di Jammu dan Kashmir (J&K), Wilayah Persatuan (UT) India, adalah salah satu pengemudi wanita pertama yang mengemudikan bajaj di Jammu untuk mencari nafkah.

Ia menerima bantuan dari skema UMEED pemerintah J&K untuk Misi Mata Pencaharian Pedesaan Jammu dan Kashmir (JKRLM).

Dengan dukungan program UMEED Ranjeet telah menjadi inspirasi bagi banyak orang dan diperlakukan serta dipandang sebagai sosok yang disegani orang kemanapun ia pergi.

Menurut surat kabar online ThePrint, Ranjeet menghasilkan antara Rs 1.500 hingga 2.000 ($18,23 hingga $24,31) setiap hari dan ia sekarang mendapatkan pesanan khusus di area tersebut.

"Saya sekarang mendapatkan pujian di mana pun saya pergi, bahkan oleh mereka yang pernah mengkritik saya. Penumpang bahkan lebih terkesan dengan keberanian saya sekarang," ujar Ranjeet kepada kantor berita ANI baru-baru ini.

Ia berterima kasih kepada skema UMEED atas bantuannya.

"Penting bagi seorang wanita untuk tidak bergantung pada ayah atau suaminya untuk uang, dan bagi saya, ini pertama kali terjadi. Saya sangat berterima kasih atas skema Pusat yang membantu saya mencari nafkah," tutur Ranjeet kepada ANI.

"Ketika sepertinya tidak ada yang membantu keluarga saya, suatu hari saya memutuskan untuk bekerja bahu-membahu dengan suami saya, sebagai pengemudi bajaj."

Pada awalnya, sangat sulit untuk meyakinkan suaminya, tetapi akhirnya ia pun setuju.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun