Oleh Veeramalla Anjaiah
Sejak tahun 2019, setelah pencabutan Pasal 370, Jammu dan Kashmir (J&K), Wilayah Persatuan (UT) India, telah berubah dari "pusat teroris" menjadi "pusat wisata" dengan penurunan tajam dalam serangan teroris terhadap warga sipil dan kemajuan besar dalam pembangunan infrastrukturnya.
Kedamaian dan ketenangan di Kashmir telah menciptakan persepsi positif di antara orang-orang di seluruh negeri yang menarik mereka untuk datang dan mengunjungi Kashmir, sebuah surga dunia.
Menurut surat kabar harian Gulf News, kedatangan wisatawan ke Lembah telah meningkat berlipat sejak tahun lalu. Para pejabat mengatakan bahwa sekitar 1,60 crore (16 juta) turis telah mengunjungi Kashmir sejak lockdown COVID dicabut.
Dengan keindahan alamnya yang luar biasa, Kashmir memanglah surga dunia. Kashmir adalah surga bagi para fotografer dan pembuat film untuk mengabadikan keindahannya.
Di bawah daun pohon Chinar yang menyala di taman Nishat dan Shalimar di era Mughal yang dibangun di Srinagar, ratusan pasangan dari berbagai negara bagian telah berdatangan untuk melakukan pemotretan pranikah sepanjang tahun ini.
Biasanya, turis memadati taman ini selama musim panas untuk menyejukkan diri di bawah naungan daun chinar yang hijau, tetapi daun musim gugur yang berkobar telah menjadi daya tarik baru di antara pasangan, pembuat film dan penggemar perjalanan. Musim dingin juga menjadi daya tarik utama untuk melihat hujan salju yang lebat.
Ini adalah waktu yang tepat bagi para videografer dan fotografer muda yang disewa oleh para pasangan untuk mengabadikan kenangan seumur hidup mereka, terutama momen pranikah mereka.
"Meskipun telah diserang beberapa kali, Kashmir tetap mempertahankan keindahan abadinya dan menampilkan atribut uniknya setiap kali seseorang melihatnya. Kehadiran Himalaya semakin menambah pemandangan yang mendebarkan, menghasilkan keinginan untuk berkelana," lapor videotailor.com di situs webnya baru-baru ini.