Oleh Veeramalla Anjaiah
Â
Dalam upaya meningkatkan dan memperdalam Kemitraan Strategis Komprehensif yang ada dan meningkatkan kerja sama bilateral di bidang perdagangan, pertahanan keamanan dan konektivitas, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi dan Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar bertemu di New Delhi pada tanggal 17 Juni dalam Pertemuan Komisi Bersama (JCM) ke-7 antara kedua negara.
"Baru saja mengakhiri Pertemuan Komisi Bersama India-Indonesia ke-7 yang produktif dengan Menlu Retno Marsudi. Meninjau keseluruhan hubungan kami dalam Kemitraan Strategis Komprehensif kami dengan fokus pada politik, pertahanan & keamanan, ekonomi dan perdagangan, iptek dan ruang angkasa, konektivitas dan hubungan P2P," cuit Jaishankar setelah pertemuan.
Retno pun mengaku senang bisa mengikuti JCM. Selama berada di New Delhi pada 15-17 Juni, ia juga menghadiri Pertemuan Khusus Menteri Luar Negeri ASEAN-India (SAIFMM) dan Dialog Delhi ke-12.
India merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia. Tahun lalu, perdagangan dengan India mencapai AS$21 miliar, melonjak besar dari $14,15 miliar pada tahun 2020.
"Di bidang perdagangan, kita sambut baik peningkatan perdagangan pada tahun 2021 sebesar 33 persen," kata Retno ketika menyampaikan pengarahan media melalui video mengenai Pertemuan Komisi Bersama Indonesia-India yang berlangsung di New Delhi pada tanggal 17 Juni.
Selama JCM terakhir, yang diadakan pada tanggal 13 Desember 2019 di New Delhi, kedua negara telah menetapkan target perdagangan bilateral sebesar $50 miliar pada tahun 2025.
Dalam upaya untuk mencapai target tersebut, kedua negara ingin segera menandatangani perjanjian perdagangan preferensial (PTA).
"Untuk lebih meningkatkan perdagangan, Indonesia mengusulkan perjanjian perdagangan preferensial. ToR [kerangka acuan] telah diserahkan ke India. Kita tunggu respons dari India," kata Retno.