Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Gejolak Politik, Kerapuhan Ekonomi dan Ancaman Teror Menghantui Pakistan

23 Maret 2022   05:20 Diperbarui: 24 Maret 2022   07:21 1593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Negaranya paling miskin tapi tentara Pakistan, khususnya para jenderal, paling kaya. | Sumber: Twitter/@developingpak 

Keduanya memainkan peran kunci dalam membantu Mujahidin di Afghanistan, menciptakan kelompok-kelompok teror seperti Taliban, Lashkar-e-Taiba dan Jaish-e-Mohammed dan menyediakan perlindungan bagi para pemimpin tinggi al-Qaeda. Meskipun ada penolakan dari Pakistan, pasukan Amerika membunuh Osama Bin Laden di Abbottabad, Pakistan, pada tahun 2011.

Karena banyaknya serangan teror dan ancaman dari kelompok separatis, tidak ada investor asing yang mau berinvestasi di Pakistan kecuali China. Beberapa kali, orang China pun menjadi sasaran separatis dan teroris di Pakistan.

Pakistan harus belajar dari negara-negara seperti Indonesia, Bangladesh dan Iran.

Banyak dari kita tidak menyadari bahwa Indonesia memiliki ekonomi terbesar di antara 57 anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI). PDB kita saat ini adalah $1.19 triliun dengan PDB per kapita $4,372. Kita adalah ketua grup G20 saat ini.

Indonesia bukanlah negara teokratis seperti Pakistan. Berkat ideologi negara Pancasila dan Islam moderat, setelah jatuhnya Soeharto pada tahun 1998, Indonesia sekarang menjadi demokrasi yang dinamis, ekonomi yang tumbuh dengan pesat dan masyarakat yang toleran. Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri bekerja sama dengan pemerintah dan tokoh agama untuk menjaga kerukunan, perdamaian dan keamanan umat beragama. Indonesia adalah negara yang paling damai dan stabil.

Indonesia adalah panutan bagi Islam moderat (Islam Nusantara) dan demokrasi penuh.

Seperti Indonesia, Iran baru-baru ini bergabung dengan klub ekonomi triliunan dolar, mengejutkan negara-negara mayoritas Sunni seperti Arab Saudi, Turki dan Mesir. 

Iran adalah negara yang mayoritas penduduknya Syiah dan merupakan negara teokratis. Iran telah menghadapi sanksi ekonomi yang berat dari AS dan sekutunya selama beberapa dekade akibat program nuklirnya. Namun Iran telah mencapai kinerja yang luar biasa dengan ekonomi senilai $1.10 triliun.

Pakistan memiliki potensi untuk menjadi ekonomi 1 triliun di masa depan. Pertama, mereka harus berdamai dengan India, yang akan menghemat miliaran dolar setiap tahunnya. Uang tersebut dapat digunakan untuk pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat. 

Pakistan harus mengambil tindakan tegas terhadap semua kelompok radikal dan teroris. Penegakan hukum, keamanan, demokrasi, kebebasan berekspresi, kerukunan umat beragama, toleransi, pemberantasan korupsi, otonomi daerah, pendidikan dan kesehatan harus menjadi prioritas utama. Militer harus kembali ke barak. Investor dan turis akan membanjiri Pakistan, mengakhiri isolasi regional dan internasional Pakistan. Jika ini terjadi, Pakistan pasti akan makmur.

Penulis adalah seorang jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun