Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Klaim Ilegal atas Laut Natuna Utara, Apa yang Bisa Dilakukan Indonesia terhadap China?

14 Januari 2022   13:31 Diperbarui: 19 Januari 2022   01:51 1779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia menolak permintaan China dan melanjutkan kegiatan pengeboran sesuai jadwal. Orang Indonesia yang marah mengecam China di media utama dan media sosial. Beberapa kelompok pemuda melakukan protes di depan Kedutaan Besar China di Jakarta, menuntut China untuk berhenti campur tangan di Indonesia.

Indonesia secara blak-blakan mengatakan bahwa UNCLOS harus menjadi dasar penyelesaian semua sengketa batas laut.

"Saya ingin menekankan pada prinsip yang berkaitan dengan kedaulatan dan hak berdaulat di perairan Indonesia, bahwa setiap klaim oleh pihak manapun harus dilakukan sesuai dengan hukum internasional termasuk UNCLOS 1982," kata Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi dalam Pernyataan Kebijakan Luar Negeri pada tanggal 6 Januari lalu di Jakarta.

"Indonesia akan terus menolak klaim yang tidak memiliki dasar hukum internasional," kata Retno.

China juga telah mengirimkan nota diplomatik lain ke Indonesia baru-baru ini tentang latihan militer bersama Amerika Serikat-Indonesia Perisai Garuda tahun lalu, memprotes bahwa latihan tersebut menimbulkan ancaman keamanan bagi kawasan. Indonesia adalah negara berdaulat yang dapat melakukan latihan militer bersama dengan negara mana pun dengan mempertimbangkan masalah nasional dan keamanannya. Indonesia juga melakukan latihan militer dengan China.

Itu juga sangat aneh. Indonesia dan AS telah mengadakan latihan Garuda Shield ini sejak 2009. Ini adalah pertama kalinya China keberatan dengan latihan ini pada tahun 2021.

Dua tindakan Beijing ini jelas menunjukkan bahwa China bukanlah teman baik atau saudara Indonesia.

Indonesia mungkin tidak bisa menandingi China dalam ukuran, kekuatan ekonomi dan militer.

Jadi apa yang bisa dilakukan oleh Indonesia dan ASEAN untuk menghadapi China yang agresif? Peluang apa yang tersedia bagi Indonesia untuk menghadapi China?

Indonesia bukan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjadi korban agresivitas, paksaan dan intimidasi China. Vietnam, penggugat terbesar kedua di LCS, Filipina dan Malaysia pernah menghadapi pengalaman serupa di tangan China.

Bakamla mendeteksi kapal penjaga pantai China (CCG) dengan nomor lambung 5204 di perairan Natuna baru-baru ini. | Sumber: Bakamla
Bakamla mendeteksi kapal penjaga pantai China (CCG) dengan nomor lambung 5204 di perairan Natuna baru-baru ini. | Sumber: Bakamla

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun