Indonesia telah menandatangani dan meratifikasi Perjanjian Perubahan Iklim Paris 2015 pada tahun 2016. Sejak itu, Indonesia, penghasil gas hijau terbesar ke-10 di dunia, memiliki agenda ambisius untuk mengurangi emisi hingga 29 persen pada tahun 2030. Agenda hijau Indonesia memiliki pendukung yang kuat, secara mengejutkan, dari negara yang jauh, Denmark, pelopor global dalam aksi iklim global. Tahun lalu Denmark mendukung peluncuran pertama platform P4G Indonesia di Jakarta. P4G telah berkembang dengan sangat mengesankan.
"Saya senang melihat semakin banyak inisiatif yang didukung P4G di Indonesia. Saat ini, ada sembilan kemitraan dengan nilai total AS$2.2 juta," sebut Menteri Lingkungan Hidup Denmark Lea Wermelin dalam webinar tersebut.
Kemitraan P4G di Indonesia ini terutama berfokus pada kehilangan dan pemborosan pangan, pemberdayaan perempuan, energi terbarukan dan lingkungan.
Sebagai KTT P4G Kedua tahun ini, Korea Selatan telah mengundang Presiden Indonesia Joko "Jokowi" Widodo untuk menghadiri KTT P4G. Korea juga memuji komitmen kepemimpinan Indonesia terhadap agenda hijau.
"Pada persimpangan yang disebabkan oleh pandemi ini, saya berharap Indonesia menunjukkan kepemimpinan yang kuat dalam membangun lebih baik, lebih hijau dan lebih inklusif melalui P4G dengan melibatkan semua pemangku kepentingan," ujar Menteri Lingkungan Hidup Korea Han Jeoung-ae di webinar.
Arisman yang juga sebagai moderator webinar tersebut mengatakan bahwa webinar bertujuan untuk memperkuat momentum peluncuran P4G National Platform di Indonesia pada bulan Februari 2020 dan mempromosikan KTT P4G 2021 serta kesempatan untuk menampilkan dan mempercepat kemitraan P4G dan kepemimpinan Indonesia dalam pertumbuhan hijau. Tujuan lain dari webinar ini adalah untuk menampilkan model dampak P4G dan mempercepat kemitraan utama P4G.
"Tujuan utama dari webinar ini adalah untuk mengidentifikasi peluang dan kendala yang dihadapi dan menawarkan solusi inovatif dalam mempercepat kemitraan P4G dan kepemimpinan Indonesia dalam pertumbuhan hijau dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan," jelas Arisman.
Selagi mengapresiasi CSEAS yang telah menyelenggarakan webinar, direktur global P4G Ian de Cruz mengatakan bahwa ada kebutuhan mendesak bagi sektor publik dan swasta serta masyarakat sipil untuk bekerja sama demi mencapai Tujuan Global (Global Goals) 2030.
"Kita perlu bekerja sama dengan sektor publik dan swasta serta masyarakat sipil untuk mewujudkan kemitraan," kata Ian.