Menurut Reuters, perusahaan yang tidak mematuhi aturan baru berisiko diblokir secara online.
Sebelumnya, partai oposisi Pakistan menuduh pemerintah Imran Khan berusaha mengintimidasi dan membungkam lawan-lawannya dengan memberlakukan sensor media.
Kita di Indonesia sangat beruntung. Berkat ideologi Pancasila kami, UUD 1945, militer dan polisi profesional, kita menikmati semua jenis kebebasan. Kita adalah masyarakat majemuk dan negara demokratis. Orang-orang dari semua agama dan etnis hidup damai dan harmonis di Indonesia.
Namun belakangan ini, radikalisme sedang meningkat di negara kita. Hal itu dapat menjadi bahaya yang lebih besar bagi perdamaian , kerukunan, Pancasila dan persatuan bangsa (NKRI) kita di masa depan. Kita telah melihat bagaimana radikal, ekstremis dan teroris menghancurkan citra Pakistan di dunia.
Kita semua harus bekerja sama dengan pemerintah, tokoh agama, militer dan polisi untuk memberantas radikalisme di negara kita. Menjadi negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, Indonesia harus menjadi panutan di dunia Islam dengan mempromosikan dan mengamalkan nilai-nilai luhur Islam seperti perdamaian, cinta, toleransi dan menunjukkan kepada dunia bahwa Islam dan demokrasi dapat hidup berdampingan tanpa masalah.
Oleh Veeramalla Anjaiah
Penulis adalah jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H