Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Minoritas Merasa Tidak Aman di Pakistan

19 Januari 2021   05:04 Diperbarui: 19 Januari 2021   05:26 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Reuters, perusahaan yang tidak mematuhi aturan baru berisiko diblokir secara online.

Sebelumnya, partai oposisi Pakistan menuduh pemerintah Imran Khan berusaha mengintimidasi dan membungkam lawan-lawannya dengan memberlakukan sensor media.

Kita di Indonesia sangat beruntung. Berkat ideologi Pancasila kami, UUD 1945, militer dan polisi profesional, kita menikmati semua jenis kebebasan. Kita adalah masyarakat majemuk dan negara demokratis. Orang-orang dari semua agama dan etnis hidup damai dan harmonis di Indonesia.

Namun belakangan ini, radikalisme sedang meningkat di negara kita. Hal itu dapat menjadi bahaya yang lebih besar bagi perdamaian , kerukunan, Pancasila dan persatuan bangsa (NKRI) kita di masa depan. Kita telah melihat bagaimana radikal, ekstremis dan teroris menghancurkan citra Pakistan di dunia.

Kita semua harus bekerja sama dengan pemerintah, tokoh agama, militer dan polisi untuk memberantas radikalisme di negara kita. Menjadi negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, Indonesia harus menjadi panutan di dunia Islam dengan mempromosikan dan mengamalkan nilai-nilai luhur Islam seperti perdamaian, cinta, toleransi dan menunjukkan kepada dunia bahwa Islam dan demokrasi dapat hidup berdampingan tanpa masalah.

Oleh Veeramalla Anjaiah

Penulis adalah jurnalis senior yang tinggal di Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun