Kanal Kra akan membuka wilayah Thailand untuk lalu lintas maritim internasional dan secara signifikan mengganggu kedaulatan Thailand. Ini akan meningkatkan kejahatan terkait narkoba dan aktivitas teroris.
Kanal tersebut akan berdampak buruk bagi flora dan fauna serta sumber daya laut di sekitar wilayah yang akan dibangun kanal tersebut.
Implikasi regional
Kanal Kra jika dibangun akan menimbulkan perpecahan yang dalam di antara negara-negara anggota ASEAN karena akan memberikan manfaat bagi beberapa negara dan berdampak negatif bagi beberapa negara.
China dapat menggunakan kanal ini untuk mengintimidasi beberapa negara ASEAN untuk mencapai tujuannya di Laut China Selatan.Â
Kelompok teror, sindikat narkoba dan sindikat kriminal transnasional dapat menggunakan kanal ini untuk operasi mereka.
Kanal tersebut dapat memberikan kesempatan bagi China untuk memproyeksikan kekuatan angkatan lautnya ke Wilayah Samudra Hindia.
Penghapusan proyek Kanal Kra oleh pemerintah Thailand merupakan pukulan besar bagi ambisi geopolitik dan maritim China.
Sekarang, untuk menggantikan Kanal Kra, Thailand telah memutuskan untuk membangun dua pelabuhan laut dalam di kedua sisi pantai selatannya, dan menghubungkannya melalui jalan raya dan rel.
Menteri Transportasi Thailand, Saksiam Chidchob, mengatakan bahwa "jembatan darat" sepanjang 100-kilometer akan menggantikan Kanal Kra yang menembus tanah genting. Sebuah "jembatan darat" akan membantu Thailand dalam memberikan alternatif atas rute Malaka yang padat, membantunya menjadi pusat transit internasional yang dapat menarik negara anggota ASEAN ini keluar dari kesengsaraan ekonominya.
Memperburuk keadaan, Thailand, tunduk pada tekanan publik, telah menunda kesepakatan untuk membeli kapal selam China senilai $724 juta.