Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Perilaku Ekspansionis China: Ancaman Utama bagi India dan Dunia

28 Juli 2020   17:12 Diperbarui: 4 Agustus 2020   09:52 2663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Pertahanan India Rajnath Singh memeriksa sebuah senjata api di salah satu forward base di Ladakh, dekat perbatasan dengan China, beberapa waktu lalu. | Sumber: Press Trust of India

Apakah Republik Rakyat China (RRC) adalah negara yang cinta damai? Sangat sulit untuk memberikan jawaban "ya" untuk pertanyaan ini jika kita melihat sejarah negara yang berusia 71 tahun tersebut.

China adalah satu-satunya negara di Asia yang terlibat dalam jumlah perang dan konflik tertinggi. China menyerang tetangga dan temannya berkali-kali. China adalah satu-satunya negara di antara semua pengklaim (claimants) yang menggunakan kekuatan dalam menduduki banyak pulau di kepulauan Paracel dan Spratly di Laut Cina Selatan (LCS).

Sejak didirikan pada tahun 1949, China dianggap sebagai militan dan sangat berbahaya bagi dunia oleh Amerika Serikat (AS) selama 30 tahun. Itulah sebabnya AS tidak memiliki hubungan diplomatik dengan China sampai tahun 1979. Indonesia juga memutuskan hubungan diplomatik dengan China dari tahun 1967 hingga 1990 karena terlibat dalam urusan dalam negeri.

Mungkin, alasan utama perilaku agresif dan ekspansionis China adalah partai yang berkuasa, Partai Komunis China, yang dengan tegas memerintah negara itu sendirian. Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China, pasukan militer terbesar di dunia dengan 2.03 juta tentara, telah menghabiskan AS$261 miliar untuk militer pada tahun 2019. PLA loyal kepada Partai Komunis, bukan kepada negara atau pemerintah China.

Penuh dengan kekerasan

China menganeksasi Tibet yang merdeka pada tahun 1950 dan bergabung dengan Perang Korea 1950-1953 untuk membela Korea Utara. China terlibat dalam tiga krisis Selat Taiwan pada tahun 1954 hingga 1955, 1958 dan 1996.

China dengan kejam menghancurkan pemberontakan Tibet tahun 1959, yang menyebabkan pengasingan Dalai Lama dan para pengikutnya ke India. Negara tersebut telah menekan etnis Muslim Uyghur di Xinjiang sejak tahun 1960.

China dan sekutunya, Burma (sekarang Myanmar) bertempur melawan Republik China yang juga dikenal sebagai Taiwan dalam kampanye di dekat perbatasan antara China dan Burma dari tahun 1960-1961. China mengalahkan Taiwan dalam perang ini.

China mengalihkan pandangannya ke India, yang melindungi pemimpin Tibet Dalai Lama, dengan menyerang India pada tahun 1962. Sebelum serangan ini, orang-orang India menganggap China sebagai teman mereka. 

Pasukan China menduduki wilayah India yang luas tetapi tiba-tiba mereka menyatakan gencatan senjata sepihak dan mundur dari sebagian besar wilayah India. Pada tahun 1967, China menyerang India di daerah Nathu La dan Cho La tetapi mengalami kekalahan yang memalukan di tangan pasukan India.

China terlibat dalam konflik dengan Uni Soviet Komunis pada tahun 1969 atas pulau Zhenbao.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun