Sebagai contoh di Bab 4, buku ini menjelaskan bagaimana Nambora, selagi bekerja sebagai duta besar untuk Irlandia ketika dia berada di London, telah memperkaya dan memperluas hubungan diplomatik Kamboja dengan Irlandia dengan melibatkan jaringan Irlandia dengan minum bir di pub.Â
Nambora, 61 tahun, yang menikah dengan Hor Khemtana dan memiliki tiga anak, telah memenangkan beberapa penghargaan besar baik di Kamboja maupun di luar untuk karyanya yang luar biasa. Komite Australia untuk Hak Asasi Manusia mengenalnya sebagai "Warga Negara Kemanusiaan" pada tahun 2002. Pemerintah Kamboja menganugerahkan kepadanya Royal Order of Cambodia - Commander pada tahun 2007 dan pada tahun 2010 ia menerima Royal Order, dengan gelar Grand Officer.Â
Buku ini secara jelas menggambarkan pentingnya diplomasi dan kebijaksanaan sebagai alat komunikasi yang efektif selama negosiasi. Itulah mengapa setelah Winston S. Churchill mengatakan bahwa: "Diplomasi adalah seni memberi tahu orang-orang untuk pergi ke neraka dengan cara sedemikian rupa sehingga mereka menanyakan arah."
Demikian juga Isaac Newton berkata: "Kebijaksanaan adalah bakat menyampaikan maksud tanpa membuat musuh."Â
Nambora meraih sukses di mana pun ia ditempatkan dengan menggunakan kepribadiannya yang down-to-earthdan beberapa metode yang tidak biasa untuk membuat lebih banyak teman di luar negeri dan meningkatkan citra negaranya.Â
Dia adalah seorang diplomat yang sangat jujur yang tidak pernah menghindar dari mengekspresikan pandangannya secara terbuka. Ia juga telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk bekerja demi perdamaian, kestabilan, integritas wilayah, kedaulatan, kemandirian, dan kemakmuran ekonomi Kamboja.Â
Buku baru ini tentu akan menjadi tonggak baru dalam sejarah diplomasi Kamboja.Â
Penulis adalah jurnalis senior yang berbasis di Jakarta dan penulis Azerbaijan Seen from Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H