Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau biasa akrab disapa Ahok, akhir - akhir ini sedang dilema. Apa yang membuat Ahok dilema? Di satu sisi, Ahok didukung oleh organisasi yang menamakan diri mereka sebagai 'TemanAhok', yaitu kelompok organisasi yang memiliki motto "sebuah perkumpulan relawan yang didirikan sekelompok anak muda yang bertujuan untuk membantu dan 'menemani' Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam mewujudkan Jakarta baru yang bersih, maju, dan manusiawi.". Di sisi lainnya, Banyak partai politik yang 'menyediakan dukungan' bagi Ahok di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 nanti. Ahok didukung oleh beberapa partai politik yang sudah siap mengusungnya, antara lain PDI-Perjuangan, Hanura, juga Nasdem, serta beberapa partai politik lainnya.
   Sampai saat ini, Gubernur yang menggantikan Jokowi pada tahun 2014  ini masih belum memastikan apakah akan bergabung dengan partai politik, atau tetap maju sebagai calon independen di Pilkada nanti. Partai Politik mengusulkan Ahok untuk bergabung dengan partai saja, karena apabila 'calon yang memang sedang menjadi Gubernur DKI' ini maju sebagai calon dari partai politik, maka dukungan yang masuk kepadanya akan bertambah banyak,dan juga kuat. Tetapi disisi lain, 'Teman Ahok' menginginkan Ahok untuk tetap maju sebagai calon independen. Ya, 'TemanAhok' sedang bekerja keras untuk mengumpulkan 1 juta KTP untuk dapat mengusung Ahok untuk dapat menjadi calon gubernur independen, dan hasil perhitungan terakhir, kurang dari 6000 KTP lagi untuk menggenapkan 1 juta KTP sebagai bentuk dukungan pada Ahok maju di Pilkada 2017.
   Saingan Ahok untuk maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2017 nanti pun sudah mulai bermunculan. Nama - nama tenar, seperti mantan menteri, ketua partai politik, petinggi partai, hingga nama - nama artis pun bermunculan sebagai 'saingannya Ahok'. Para pesaing Ahok juga sudah mencari dukungan, entah itu dukungan dari rakyat, mau pun dari partai - partai politik yang ada. Mulai dari melakukan sosialisasi, mencari perhatian, membantu rakyat kecil, dan aktivitas - aktivitas lainnya yang bertujuan untuk mencari dukungan.
   Entah, maju sebagai Independen, atau lewat partai politik, sebenarnya yang harus dilihat dari seorang calon gubernur yang cocok dan layak memimpin Ibukota adalah seseorang yang memiliki kredibilitas, akuntabilitas, integritas, tegas, berani jujur, serta bersih. Nah, Ahok memiliki motto yang luar biasa, yaitu berani jujur, dan tidak korupsi.
   Apakah Ahok akan tetap pada pendiriannya untuk tetap maju sebagai calon perseorangan? Atau apakah Ahok akan bergabung dengan partai politik untuk maju di Pilkada 2017 nanti? Kita tunggu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H