Pemerintahan Jokowi-Ahok menumbuhkan Nuansa baru dalam dunia politik di tanah air. Dimana seluruh lapisan masyarakat ikut ambil bagian didalamnya. Dimana berbagai acara liputan, berita tentang politik menjadi tontonan yg menarik dikalangan penonton yg mungkin dulunya para ibu rumah tangga lebih memilih menonton berita entertainment atau telenovela namun kini mulai menyukai berita2 politik di dlm pemerintahan.
Pelajaran politik yg menarik dalam pemerintahan Jokowi-Ahok;
- Tidak menghalalkan segala cara; spt politik uang, politik utang budi, ABS( asal bpk senang) dll
- Memperjuangkan masyarakat miskin, dengan tindakan dan realita bukan sekedar janji belaka. Berusaha mensejahterakan rakyat melalui program KJS ,KJP, rumah deret, asuransi kebakaran buat kurang lebih 3000 warga yg rawan kebakaran dll
- Memperjuangkan hak-hak warga negara tanpa mengabaikan tanggung jawab yg juga harus mereka (setiap warga negara )terapkan. Hak mengeluarkan pendapat ; ketika warga berdemo mereka mendengarkan warga bebas mengeluarkan pendapatnya. Hak mendapat pelayanan kesehatan, pendidikan melalui KJS dan KJP, dll. Â Selain memperjuangkan hak2 tsb. Jokowi-Ahok juga tdk lupa mengingatkan disamping hak ada juga tanggung jawab yg harus dilakukan sebagai warga negara.
- Musyawarah dan mufakat ;Berusaha menyelesaikan masalah dengan win-win solusi, paling tidak berusaha meminimalisasikan kesenjangan dari pihak yg bersangkutan yg biasanya diambil atau dihasilkan dari musyawarah dan mufakat. Misal; normalisasi waduk priuk serta pemindahan warganya yg secara bertahap akan diselesaikan, pengaturan PKL di kota tua dll
- Tegas, berani dalam mengambil tindakan sesuai hukum yg berlaku. Terlihat dlm proses pengaturan PKL di tanah abang. Negara kita adalah negara hukum dan hukum  yg ada adalah panduan yg seharusnya dipegang oleh para pemimpin dlm menjalankan tugasnya. UU yg adapun berlaku bagi semua warganya tanpa kecuali sehingga tdk ada keragu2an dlm bertindak selama sejalan dengan UU yg ada. Perlu dijelaskan hukum tdk sama dgn norma. Undang2 Hukum biasanya tertulis, sedangkan norma hukum yg tdk tertulis ( bagaimana hrs bersikap). Mungkin banyak yg mengira bhw Ahok melanggar hukum dgn statment2 tegasnya, sebenarnya dia tdk melanggar hukum tetapi melanggar norma ( tolak ukur yg dipakai untuk mengukur atau menilai tidakan manusia dlm pergaulan sosial) dari golongan masyarakat tertentu. Setiap golongan mempunyai ukuran norma yg berbeda2 oleh karena itu Ada yg terganggu dan Ada yg tdk terganggu dgn perilaku Ahok, tergantung norma mana yg anda punya.
- Mempunyai tujuan yang jelas, dan gol yang sama antara Jokowi-Ahok beserta staff yg dipimpinnya. Yaitu mewujudkan Jakarta baru. Dimulai dgn mengubah sistem birokrasi, mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, dimana pemerintah akan selalu Ada dan mau melayani. Mengembalikan kedaulatan ketangan rakyat, dari rakyat dan untuk rakyat.
- Terbuka terhadap masukan, kritik yg membangun dari berbagai kalangan. Mereka mau mendengar dan yg terpenting melibatkan masyarakat baik secara langsung maupun tdk langsung. Contoh keterlibatan scr langsung; pembangunan rumah deret di tanah tinggi dimana terlihat keterlibatan masyarakat secara langsung ketika mereka secara bergotong royong membantu pembangunan kampung deret sbg program kampung percontohan. Contoh keterlibatan secara tdk langsung; pengawasan yg dilakukan masyarakat terhadap hsl köerna pejabat terpilih dari lelang jabatan, dimana mereka dpt mengadukan baik melalui media (kompasiana sbg contoh),atau melalui jalur pengaduan mengenai sepak terjang lurah dan camat setempat.
- Mempunyai konsentrasi yg luar biasa dlm bekerja, dimana mereka bisa memilah2 mana yg harus mereka tanggapi dan mana yg dpt mereka tunda atau abaikan. Mereka tahu persis mana masalah atau program yg hrs mereka prioritaskan. Memprioritaskan kepentingan orang banyak diatas kepentingan golongan atau pribadi. Sampai saat ini belum pernah Ada berita Jokowi atau Ahok melakukan kegiatan pribadi (hobi) bahkan dihari libur mereka spt golf, liburan bersama keluarga yg sebenarnya patut mereka lakukan disela2 kesibukan mereka.
- Transparan, jujur, gentle. Berani berkata apa adanya dan terbuka kpd masyarakat baik mengenai hal positiv atau negativ sehingga merangsang masyarakat untuk ikut berpartisipasi di dlm kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Berpendirian yg tegak, melakukan sesuai dgn perkataan. Berani mengakui kekurangan dan kesalahan. Mengalah bukan berarti kalah melainkan menunda kemenangan. Meminta maaf bukan berarti salah melainkan berjiwa besar.
- Optimis dan berpikiran positiv kedepan. Tidaklah penting mencari siapa yg salah atau kesalahan yg terpenting adalah bagaimana bersama-sama  memecahkan masalah dan maju kedepan.
- Mewujudkan kebhinekaan. Berbeda beda tetapi tetap satu. Jokowi -Ahok ; mereka berbeda suku, berbeda agama, berbeda agama, berbeda latar belakang tetapi mereka bisa bersatu untuk mewujudkan Jakarta baru.
Melalui panggung politik Jokowi- Ahok ini, rakyat dan seluruh lapisan masyarakat dilibatkan sebagai pemain yg memaikan berbagai peranan, Ada yg baik, Ada yg Lemah, Ada yg antagonis dan lain sebagainya. Dan mereka memerankan sesuai dgn peran yg mereka inginkan. Keterlibatan ini membuat panggung ini semakin menarik, meriah dan hidup.
Sedangkan pada panggung politik sebelumnya keterlibatan masyarakat Hanya terbatas sebagai penonton atau pelaku penderita. Sehingga panggung tersebut sangat membosankan dan mulai ditinggalkan penggemarnya.
Kali ini Saya ikut serta sebagai penonton dan penggemar panggung politik Jokowi-Ahok, nanti kalau Ada kesempatan ke Indonesia mau ikutan juga ahhhh biar seru!
Bagaimana dengan anda, peran apa yg anda pilih?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H