Mohon tunggu...
Nur Umi Anizah
Nur Umi Anizah Mohon Tunggu... -

mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hitam

18 Desember 2014   14:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:04 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sungguh aku takut
Menunggu malam berganti pagi
Sungguh aku kalut
Cemas menunggu musim semi
Hitam ini masih fana
Bagaimana hitam yang sesungguhnya
Bagaimana meretas kabut ketiadaan
Sungguh aku sungkan
Membayangkan kelam masa depan
Ratapan pilu tangis kekejaman
Ketika pengkhianatan terbalaskan
Suka kini duka masa depan
Terekam kisah di pita hitam
Sekali lagi ‘hitam’
Lalu mentari bukan lagi kawan
Mengiring kita menuju perhitungan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun