Mohon tunggu...
Anitya Wahdini
Anitya Wahdini Mohon Tunggu... Guru -

Alumnus Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Antropologi, angkatan 2001. Sempat mengenyam pengalaman menjadi jurnalis pada tahun 2006 sebelum akhirnya banting setir menjadi guru empat tahun kemudian. Kini aktif mengajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di salah satu SMA swasta di Bekasi. Buku yang telah diterbitkan: Perkawinan Sehat: Tips untuk Sang Dara, menulis bersama Dr. Endang R. Sedyaningsih-Mamahit, DR.PH (Menteri Kesehatan RI Kabinet Indonesia Bersatu II), diterbitkan oleh Dian Rakyat pada tahun 2012, dan novel Not an Angel, a Devil Perhaps, diterbitkan secara indie pada tahun 2013.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pelangi Kelabu di Mataku

28 September 2016   11:55 Diperbarui: 28 September 2016   12:15 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Nah, bagaimana dengan Desain Grafis, Sissy? Saya lihat dalam formulir aplikasi yang kamu isi minggu lalu, kamu menulisnya sebagai pilihan pertama,” kata Ibu Susan seraya membuka map berkas yang tertulis namaku di depannya.

“Memang itu pilihan saya, Bu.”

“ITB ya? Pilihanmu cukup berat, namun melihat data nilaimu semenjak kelas 10, saya rasa tak ada masalah. Peringkat 5 besar sejak awal masuk. Prestasi yang bagus.”

“Iya,” kataku datar, nyaris tanpa ekspresi.

“Mengapa? Apakah ada masalah? Kamu kelihatan tidak terlalu antusias. Apakah kamu berubah pikiran?” Ibu Susan menatap mataku lekat-lekat. Membuatku sedikit tidak nyaman dan lidahku kelu.

“Tidak, Bu.”

“Hmm.. Bagaimana jika saya usulkan kamu untuk ikut jalur undangan saja? Tahun ini sekolah kita mendapatkan undangan bagi murid-murid terbaik untuk mengikuti seleksi non-tes di ITB. Jurusannya beragam, saya rasa Desain Grafis ada.”

“Jalur undangan, Bu?”

“Iya, Sissy. Kamu akan diseleksi berdasarkan prestasi akademis dan non-akademis selama kelas 10 dan kelas 11. Raportmu bagus, kamu pernah menjadi pengurus OSIS, dan kamu aktif di ekstra kurikuler melukis. Kamu kandidat yang tepat.” Ibu Susan kembali membuka berkasku.

“Tapi, Bu...”

“Ah, rupanya kamu juga pernah menang lomba pidato bahasa inggris tingkat kota tahun lalu! Saya hampir lupa pada yang satu itu,” kata Ibu Susan. Matanya tak beranjak dari berkasku. Seolah ada foto Ryan Gossling atau Chris Evans di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun