Mohon tunggu...
Anita Wulansari
Anita Wulansari Mohon Tunggu... -

Jika aku menjadi dia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Momentum Partai Demokrat Dengan Poros Baru

5 Mei 2014   18:13 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:51 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13992631431731484862

[caption id="attachment_334774" align="aligncenter" width="530" caption="http://www.gresnews.com/berita/politik"][/caption]

Momentum Partai Demokrat untuk membuat poros baru sepertinya terbuka. Menurut peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Philps J Vermonte poros baru yang akan dilakukan Partai Demokrat diharapkan dapat memberikan calon presiden “kejutan” yang menjadi alternative dari kejenuhan publik terhadap sosok capres yang mengerucut saat ini yaitu Joko Widodo alias Jokowi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Prabowo Subianto dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Bahkan Philips mengatakan tidak ada pilihan bagi Demokrat untuk membentuk poros sendiri dengan menggandeng PPP dan PAN, dengan pilihan tersebut diyakinkan Demokrat dapat memajukan capres yang punya surprise effect yang kuat. Memang dalam kondisi saat ini sangat ketat sekali masyarakat menilai kedua tokoh tersebut, banyak yang mengatakan Jokowi dapat memenangkan presiden 2014 nanti, namun banyak juga 2014 ini Prabowo akan memimpin bangsa ini.

Namun dalam kenyataan banyaknya dukungan Jokowi saat ini justru memudar dikarenakan rakyat menilai bahwa Jokowi saat ini belum maksimal bekerja untuk Jakarta, sejumlah persoalan justru muncul yang mengakibatkan elektabilitas sosok tersebut berkurang. Bahkan nama Prabowo sendiri terlihat perlahan-lahan semakin baik tingkat elektabilitasnya. Artinya, kecenderungan tersebut membuat Partai Demokrat kini memiliki sebuah peluang besar untuk mengajukan nama baru yang akan menjadi pesaing kedua tokoh tersebut.

Dengan adanya poros baru dari Partai Demokrat tersebut indikasinya adalah pesaing kedua tokoh ini akan memunculkan pesaing baru yang diyakini oleh Partai Demokrat dapat memberikan nuansa baru dalam kancah perpolitikan Indonesia, khususnya pesaing pilpres nanti. Apalagi jika pintu PDIP dan Gerindra tertutup oleh Demokrat tidak ada pilihan lain lagi bahwa Demokrat harus membentuk poros baru untuk menggandeng PPP dan PAN.

Philps meyakini bahwa sosok Jokowi saat ini sudah cukup elektabilitasnya ke publik, demikian pula dengan sosok Prabowo, oleh sebab itulah poros baru yang nantinya akan dilakukan Demokrat untuk mengusung sosok pesaing capres baru akan dimungkinkan dilakukan. Namun, kendala yang kini dihadapi Demokrat adalah bagaimana caranya menyakini partai-partai lain untuk bergabung bersama Demokrat. Oleh sebab itulah kini peran Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dipertaruhkan untuk melakukan perannya dan meyakini partai-partai lainnya untuk bergabung dengan Demokrat. Untuk mengusung dan mengajukan pasangan calon presiden dan wakil presiden menurut hasil Hitung Cepat Kompas Partai Demokrat berada ditempat keempat dengan perolehan suara sebesar 9,43 persen. Oleh sebab itulah partai ini butuh berkoalisi agar dapat memenuhi ambang batas sebesar 25 persen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun