Mohon tunggu...
Anita Wulansari
Anita Wulansari Mohon Tunggu... -

Jika aku menjadi dia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sri Sultan dan Harapan Kemenangan Demokrat

16 Mei 2014   21:51 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:27 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hembusan pesta demokrasi terus mengemadi negeri tercinta ini, upaya meraih dukungan pun terus didengungkan bagi mereka yang akan bertarung pasca pemilihan legislatif. Sudah menjadi rahasia umum, menjelang pemilihan presiden banyak tokoh yang digadang-gadang akan dipersiapkan untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan SBY-Boediono. Di era keterbukaan saat ini, sudah menjadi kewajaran mereka yang ingin menjadi kontestan, mulai mempersiapkan berbagai upaya agar meraih dukungan.

Apalagi jika dilihat dari kondisi yang ada, pemilihan presiden tinggal hitungan hari. Namun, hingga kini Partai Demokrat belum menentukan pilihannya akan berkoalisi dengan siapa. Seperti di ketahui perolehan suara partai berlambang mercy ini menempati urutan ke-4 dengan  10,19%. Hasil ini sekaligus mengharuskan partai pemang pemilu 2009, berkoalisi dengan partai lainnya.  Memang penulis akui, bisa jadi langkah yang ditempuh demokrat terkait digelarnya konvensi. Konvensi Partai Demokrat dilakukan untuk mengusung calon presiden penerus kepemimpinan Yudhoyono

Upaya merih dukungan dari pemilih pun terus giat dilakukan, diantaranya dengan menjadikan Sri Sultan Hamengkubuono X. Langkah ini selain untuk meraih kemenangan juga upaya meraih dukungan dari partai lain agar ikut berkoalisi. Penilaian saya secara pribadi langkah Demokrat dengan menggandeng Sultan sangat tepat. Pemikiran ini didasari fakta yang ada, kans peserta konvensi untuk bersaing dengan Jokowi dan Prabowo juga sulit artinya masih kalah jauh dibandingkan dengan kandidat dari partai lain yang diajukan maju dalam capres tahun ini.

Tak dapat dipungkiri lagi, popularitas dan elektabilitas Sultan tinggi, tanpa perlu disurvei pun semuanya sudah kenal siapa Sultan, rakyat juga memiliki penilaian yang baik terhadap sosok Sultan. Selain itu kita harus mengakui raja Jogja ini memiliki pengalaman dan sosok negarawan sejati disisi lain sejarah telah mencatat dirinya merupakan salah seorang tokoh reformasi. Dapat dipastikan latar belakang ini lah yang menjadi pertimbangan tersendiri partai demokrat dalam mengusung Sri Sultan menjadi capres. Dimana, Sri Sultan memiliki elektabilitas cukup tinggi dan bisa menyaingi Prabowo dan Jokowi. Yang perlu ditekankan Sri Sultan merupakan tokoh partai Golkar.

Dapat dipastikan, di tengah kian tajam rivalitas antara Jokowi dan Prabowo, kemunculan calon alternatif dengan kredibilitas dan integritas baik, seperti Sultan HB X, berpotensi mencuri perhatian publik. Apalagi hasil survei LSI menujukkan bila dipasangan dengan figur muda seperti Gita Wirjawan, Sultan HB X memiliki tingkat keterpilihan cukup baik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun