Cerita ini hanya karya fiktif belaka.
Sebuah Panti Asuhan Harapan Bunda yang terletak di kota Bandung. Di dalamnya terdapat banyak anak-anak yatim piatu.
Suatu hari....
“haii Princes”kata anak laki-laki yang kira-kira berumur 7 tahun.
“ehh Iam, ada apa??”tanya anak perempuan yang kira-kira berumur 5 tahunan yang memanggilnya Iam.
“nggak papa, mau temenin kamu aja”ujarnya.
Perempuan yang di panggil Princes itupun hanya tersenyum.
“oh ya princes aku punya sesuatu buat kamu”ucap Iam.
“apa Am??”tanyanya penasaran.
“tapi kamu merem dulu”
Princes pun memejamkan matanya.
“bentar ya”
Iam lalu mengeluarkan benda dari kantongnya lalu mengalungkannya di leher Princes.
“sekarang buka mata kamu”
Princes pun membuka matanya.
“wahh ini buat aku Am”
“iya, kamu suka”
“iya Am ,aku suka, makasih ya Am”
“iya, aku juga punya kok, punya kamu lambangnya I kalo punyaku lambangnya N, itu inisial nama kita, kamu jaga baik-baik ya”
“iya Am, pasti aku jaga baik-baik kok kalung ini”
Sementara itu.
“anak-anak di sini lucu-lucu ya bu”ujar Wanita ini.
“iya, mereka sangat lucu , selain itu mereka juga rajin”ucap Bu Indah orang yang mengelola Panti Asuhan ini.
“lihat deh pa mereka”ucap Wanita itu kepada suaminya.
“iya ma, mereka sungguh lucu”ucap Pria ini.
“anak-anak, sini dulu yuk”panggil Bu Indah.
Anak-anak pun segera datang.
“ada apa bu?”tanya salah satu anak yang ada di Panti itu.
“anak-anak kenalin ini Pak Ridwan dan ini istrinya namanya Bu Lisa”jelas Bu Indah.
“kedatangan mereka kesini yaitu karena mereka akan mengadopsi salah satu dari kalian untuk di jadikan anaknya”lanjut Bu Indah.
“silahkan Pak Bu”kata Bu Indah.
“Pa, mau yang mana pa??”tanya Bu Lisa.
“mmmm, yang mana ya, terserah mama aja deh”kata Pak Ridwan.
“mmm gimana kalo yang itu pa”kata Bu Lisa menunjuk Iam.
“yang pake baju merah itu?”
“iya pa”
“mm kamu yang pake baju merah coba kesini”kata Pak Ridwan.
“saya om”ucap Iam.
“iya, kamu”
Iam lalu mendekati Pak Ridwan dan Bu Lisa.
“nama kamu siapa?”tanya Bu Lisa.
“nama saya Iam tante”jawab Iam.
“pa gimana?”tanya Bu Lisa meminta persetujuan Pak Ridwan.
Pak Ridwan pun menganggukkan kepalanya tanda bahwa dia setuju.
“Bu Indah kami memilih Iam untuk kami adopsi”ucap Bu Lisa.
Deg ..
Iam dan Princes sama-sama tersentak kaget.
“ohh baiklah Bu, Iam sekarang kamu bereskan barang kamu ya”kata Bu Indah.
“baik Bu”
Iam lalu masuk ke kamarnya untuk membereskan barangnya. Entah apa yang ia rasakan saat ini. Ia senang ada orang yang mau mengadopsinya tapi di sisi lain ia juga nggak mau ninggalin princesnya. Dengan lesu Iam pun membereskan barangnya.
“hiks Am hiks”isak Princes.
“Princes”toleh Iam.
“hiks kalo kamu hiks pergi, hiks aku di sini sama siapa hiks”
Iam mengusap air mata Princes yang keluar.
“kamu jangan nangis ya, masih ada teman-teman yang lain di sini”ucap Iam.
“hiks hiks”
“maaf ya, aku nggak bisa tepatin janji aku buat jagain kamu di sini, kamu princes aku, aku nggak akan pernah lupain kamu, walau kita jauh tapi kamu selalu ada di sini”ucap Iam sambil meraih tangan princesnya dan meletakkan di dadanya.
“janji ya Am kamu nggak bakal lupain aku hiks”kata Princes yang masih terisak.
“iya aku janji, kalo gitu aku pamit ya, kamu baik-baik di sini”pamit Iam yang kemudian pergi meninggalkan Princesnya.
“kamu udah siap Iam?”tanya Bu Lisa.
“udah tante”jawab Iam.
“loh kok manggilnya tante, mama dong kan kamu udah jadi anak mama”ucap Bu Lisa.
“iya tan, eh maksud aku ma”
“Bu, Iam pamit ya”ucap Iam kepada Bu Indah.
“iya Am,kamu baik-baik ya di sana, jangan nakal”ujar Bu Indah.
“iya bu, teman-teman aku pergi dulu ya”
“iya Am, jangan lupain kita ya”kata anak-anak yang ada di sana.
“iya pasti aku nggak akan lupain kalian kok”ucap Iam.
“ayo Am kita pergi”ajak Pak Ridwan.
Iam hanya mengangguk.
“kita pamit ya bu, makasih sebelumnya”ujar Bu Lisa.
“iya Bu sama-sama”
Keluarga Pak Ridwan pun pergi membawa Iam, ketika mereka akan menaiki mobil tiba-tiba Princes berlari menemui Iam.
“Iaaaaaammmmm tungguuuuuuu!!!”teriak Princes.
Iam pun menolehnya.
“Am kamu simpen ya boneka ini,kalo kamu kangen sama aku kamu bisa liat boneka ini”kata Princes sambil memberikan sebuah boneka taddy bear berukuran kecil kepada Iam.
“makasih ya, aku janji bakal jagain boneka ini seperti janji aku buat jagain kamu,tapi kamu juga harus janji sama aku, kamu nggak boleh nangis”kata Iam setelah menerima boneka dari Princesnya dan langsung menghapus air mata Princes yang keluar.
“iya Am”
“ayo Am kita pergi”ajak Bu Lisa.
“aku pergi dulu ya Princes”pamit Iam.
Iam pun masuk kedalam mobil dan mobilpun melaju meninggalkan Panti Asuhan.
Princes lalu berlari menuju kamarnya dan menangis di sana.
“hiks hiks hiks hiks”
Bu Indah berjalan mendekati ranjang Princes dan memegang pundak Princes. Princes lalu menoleh dan langsung berhambur memeluk Bu Indah.
“Ibu ngerti perasaan kamu, Ibu tau kamu sama Iam itu sangat dekat, jangan nangis ya,inget pesan Iam tadi kamu nggak boleh nangis”ucap Bu Indah sambil mendekap tubuh Princes.
*****
“nah Am, sekarang ini kamar baru kamu, kamu suka kan??”tanya Bu Lisa.
“iya ma Iam suka kok”jawab Iam.
“sekarang kamu istirahat dulu ya barang kamu biar di beresin sama Bi Ijah”ujar Pak Ridwan.
“iya pa”
“ya udah kalo gitu mama sama papa keluar dulu ya”ujar Bu Lisa.
“iya”
Setelah orang tua angkat Iam keluar dari kamarnya Iam lalu duduk di pinggir ranjangnya dan meraih boneka pemberian dari Princesnya.
*****
Satu minggu kemudian Princes juga di adopsi oleh pasangan Pak Wisnu dan Bu Mayang. Sebenarnya mereka mempunyai 2 anak laki-laki yang bernama Bisma dan Reza. Bu Mayang kepengen punya anak perempuan tapi takdir berkata lain kalo dia nggak bisa hamil lagi makanya dia mengadopsi Princes.
“ayo sayang kita udah sampai”ucap Bu Mayang.
Merekapun masuk ke dalam rumah.
“anak-anak”panggil Pak Wisnu.
Bisma dan Reza pun segera menghampiri orang tuanya.
“ada apa pa?”tanya Reza.
“Bisma Reza, mama sama papa mau ngenalin kalian sama adik baru kalian”ujar Bu Mayang.
“ini nih adik baru kalian namanya Nita, nah Nita mereka ini kakak kakak kamu yang itu kak Bisma dan yang itu kak Reza”ujar Pak Wisnu.
“haii kak Bisma”sapa Nita.
“haii juga Nita”sapa Bisma.
“haii kak Reza”
Reza hanya bersikap acuh kepada Nita.
*jadi gini ya Princes itu nama panggilan buat Nita dari Iam.
“Bisma Reza antar adik kalian ke kamarnya ya”kata Bu Mayang.
“iya ma, ayo Nita”ucap Bisma.
“iya kak”
Bisma dan Reza lalu mengantarkan Nita ke kamar barunya.
“nah Nita ini kamar baru kamu, kalo kamar kakak ada di sebelah kanan kamar kamu dan kamar kak Reza ada di sebelah kiri kamar kamu”ujar Bisma.
Nita memandangi sekeliling kamar barunya.
“gimana ? Kamu suka kan?”tanya Bisma.
“iya kak aku suka kok”jawab Nita.
“ayo ahh kak kita keluar yuk”ajak Reza.
“ya udah kakak keluar dulu ya, kamu istirahat dulu ya”kata Bisma.
“mm iya kak”kata Nita.
“kak Bisma ayooo”kata Reza.
“iya iya sabar kenapa sih”kata Bisma.
Bisma dan Rezapun keluar dari kamar Nita.
“orang tua baru aku baik sama aku, kak Bisma juga baik sama aku, tapi kok kayanya kak Reza nggak suka ya sama aku”ucap Nita dalam hati.
“mama sama papa kenapa sih harus adopsi anak segala, emang kita belum cukup apa”kesal Reza.
“mama kan pengen anak perempuan dan mama juga nggak bisa hamil lagi makanya mama sama papa mengadopsi Nita”jelas Bisma.
“huhh pasti mama sama papa lebih sayang sama Nita”kesal Reza.
“enggak lah, mama sama papa tetap sayang sama kita”kata Bisma.
“Kak Bisma Kak Reza”panggil Nita tiba-tiba.
“eh Nita ada apa? Kok kamu nggak istirahat?”tanya Bisma.
“nggak papa kak, Nita boleh ikut main nggak sama kak Bisma dan Kak Reza”kata Nita.
“nggak!!”ketus Reza.
Nita pun menunduk mendengar jawaban Reza.
“boleh kok sini gabung aja”ajak Bisma.
“ahhhh”kesal Reza yang kemudian pergi meninggalkan Bisma dan Nita.
Nita menoleh kepergian Reza.
“ya udah main sama kak Bisma aja ya”kata Bisma.
“iya kak”
*****
12 Tahun Kemudian. Jakarta,24 Juli 2014
Kini Nita telah tumbuh menjadi gadis remaja yang sangat cantik. Hari ini adalah hari pertama Nita kuliah. Ya dia baru saja lulus SMA.
“Bisma Reza, jaga adik kamu baik-baik ya”perintah Bu Mayang.
“pasti ma”ujar Bisma sambil merangkul Nita.
“ya sudah, kalian hati-hati ya”kata Bu Mayang.
Merekapun berpamitan dan setelah itu mereka berangkat kuliah.
Dengan waktu 20 menit mereka telah sampai di kampus.
“kalo nggak karna kepaksa ogah gue satu kampus sama lo”ucap Reza kepada Nita.
“maaf kak kalo Nita banyak salah sama kakak”ucap Nita lirih.
“salah lo itu emang banyak, semenjak lo ada kasih sayang dari mama sama papa buat gue tuh berkurang”kesal Reza.
“Reza udah!! Nita itu adik kita lo nggak boleh bersikap kasar sama dia!!”marah Bisma.
“adik kita? Gue nggak punya adik, dan dia bukan adik gue, dia cuma anak pungut yang tiba-tiba masuk di keluarga kita”bentak Reza.
Nita pun hanya menunduk mendengar perkataan Reza.
“Reza cukup!!!! Nita memang bukan adik kandung kita tapi bukan berarti lo bisa bersikap seenaknya sama dia!!”marah Bisma pada Reza.
“lo belain aja terus adik kesayangan lo itu”ucap Reza sambil berlalu.
Bisma langsung mendekap tubuh Nita.
“udah jangan kamu dengerin omongan Reza ya,kak Bisma tau kok sebenarnya kak Reza itu sayang sama kamu”ucap Bisma.
“tapi kak dari awal aku udah ngerasa kalo kak Reza tuh nggak suka dengan kehadiranku di keluarga mama papa”ucap Nita yang masih di dalam dekapan Bisma.
“dengerin kakak ya, kamu memang bukan anak kandung mama sama papa, kamu juga bukan adik kandung kakak, tapi satu hal yang harus kamu tau kalo kita semua sayang sama kamu”ucap Bisma.
Nita hanya diam.
“udah ya nggak usah sedih kan ada kak Bisma di sini”
Nita pun melepas dekapan dari Bisma.
“ya udah yuk masuk”
Nita pun menganggukkan kepalanya.
“senyum dong”
Nita pun tersenyum.
“nah kalo gitu kan jadi tambah cantik adiknya kakak”
“kakak ih godain aku mulu”
“hihihihi, yuk ahh cuss”kata Bisma sambil merangkul Nita.
Merekapun meninggalkan parkiran.
“ehh itu Reza”ucap salah satu teman Reza yang berwajah baby Face, sebut saja Dicky.
“katanya adik lo mau kuliah di sini mana ja??”tanya cowo yang berwajah tembem namanya Rangga.
“adik lo cantik nggak ja??”tanya Dicky.
“kalo cantik boleh dong gue pacarin”kata Rangga.
“berisik kalian berdua!!”kata Reza.
“ya elah ja, kita kan cuma tanya”kata Dicky.
“pertanyaan kalian berdua berlebihan sih”ucap teman Reza yang sedari tadi hanya diam, dia adalah Ilham.
“ya kan kita usaha ,ya nggak Ky”kata Rangga.
“yo’i, dari pada elo, jomblo ngenes, cari pacar woeee”kata Dicky.
“ya nggak bakal lah Ky, si Ilham kan masih nunggu princes nya itu yang nggak tau bakal ketemu atau enggak”ledek Rangga.
“ohh princes ku kapan kita akan di pertemukan kembali”ledek Dicky.
Braakkkk...
Ilham jengkel dan akhirnya dia menggebrak meja yang ada di depannya.
“kalian kalo nggak tau nggak usah sok tau!!!”marah Ilham.
Karena jengkel Ilham pun meninggalkan teman-temannya. Tanpa sengaja Ilham menyenggol Nita yang berjalan bersama Bisma.
“sorry”singkatnya lalu pergi.
“kamu nggak papa?”tanya Bisma.
“enggak papa kak”jawab Nita sambil memperhatikan Ilham yang telah berlalu.
“kenapa dia??”tanya Bisma kepada Reza dan lainnya.
“biasa, lagi sensi”jawab Dicky.
“cowo itu ngingetin aku sama seseorang”ucap Nita dalam hati.
Sedangkan Reza dia langsung berdiri lalu meninggalkan tempat itu, namun sebelum dia pergi dia menatap Nita dengan tatapan sangat tajam. Menyadari itu Bisma langsung merangkul pundak Nita, Rezapun langsung pergi.
“hey guys, kenalin ini adik gue”kata Bisma memperkenalkan Nita.
“Bis bilang dong kalo adik lo cantik”bisik Dicky pada Bisma.
“ehh hay, kenalin aku Dicky”kata Dicky sambil mengajak bersalaman Nita.
“Nita”
“ohh nama yang cantik seperti orangnya”gombal Dicky.
“ehh gantian dong”kata Rangga menyenggol Dicky.
“apaan sih”kesal Dicky.
“mm aku Rangga”kata Rangga juga mengajak bersalaman Nita.
“Nita”
“udah kali”kata Dicky sambil melepaskan tangan Rangga dan Nita.
“kak, aku ke kelas dulu ya”pamit Nita.
“iya, belajar yang rajin ya”kat Bisma sambil mengusap puncak kepala Nita.
Nita pun menjawabnya dengan senyuman dan berlalu meninggalkan Bisma, Dicky, dan Rangga.
“Bis, lo restuin gue kan jadi adik ipar lo”kata Dicky kepada Bisma.
“jangan Bis, restuin gue aja buat jadi calon imam adik lo”kata Rangga.
“ngimpi kalian berdua. Ehh asal kalian tau, lo berdua itu bukan tipe adik gue banget”ujar Bisma.
“trus tipe cowo yang di sukai Nita apaan Bis??”tanya Rangga.
“iya Bis apaan?”tanya Dicky.
“mau tau??”tanya Bisma.
Dicky dan Rangga hanya mengangguk.
“beneran??”
Dicky dan Rangga mengangguk.
“yakin??”
Dicky dan Rangga mengangguk.
Pletak.. Pletak...
Satu jitakan mendarat di jidat Dicky dan Rangga.
“kepo kalian berdua”ujar Bisma yang kemudian pergi meninggalkan Dicky dan Rangga.
Dicky dan Rangga pun saling menatap dan berlari mengejar Bisma.
“serius gue Bis”ucap Dicky.
“gue lebih serius Bis”ujar Rangga.
Namun Bisma malah bersikap cuek kepada Dicky dan Rangga.
“aarrgghh”kesal Reza.
“kamu kenapa sih sayang?”tanya Sisil kekasihnya Reza.
“aku sebel tau nggak, mama sama papa nyekolahin anak pungut itu di sini”jawab Reza kesal.
“ya udah kali biarin aja,bagus dong kalo gitu”ujar Sisil.
“kamu kok malah belain dia sih bukan aku”kesal Reza.
“bukan gitu maksud aku Eja sayang, ya bagus dong kita bisa ngerjain dia sepuasnya”ujar Sisil.
Reza sedikit berpikir.
“bener juga ya kata kamu”
“iya dong, oh ya sayang aku minta uangnya lagi dong buat ke salon”kata Sisil.
“bukannya kemarin kamu habis nyalon”
“iya, tapi rambut aku masih kasar nih, boleh ya sayang, kamu kan sayang sama aku”kata Sisil merayu.
“ya udah ya udah”kata Reza.
Reza lalu mengambil dompetnya dan mengambil uang 200rb.
“nih”kata Reza sambil memberikan uang 200rb kepada Sisil.
“kok cuma 200rb sih”
“emang kurang??”tanya Reza.
“ya kurang lah sayang, ini aja buat rambut kamu nggak bakal cukup, salon langganan aku kan mahal sayang”
“ya udah deh aku tambahin 300rb, udah kan??”
“makasih sayang, jadi makin sayang deh sama kamu”kata Sisil sambil memeluk Reza manja.
Sementara itu kini Nita telah duduk di bangkunya.
Nita sedang membayangkan ketika tanpa sengaja Ilham menyenggol dia.
“woeeeee!!!”teriak Tiara sahabat Nita yang tiba-tiba datang dan mengagetkan Nita.
“ihh Tiara nggak usah pake teriak-teriak juga kali”ucap Nita.
“ya habis pagi-pagi udah ngelamun, ngelamunin apaan sih?”tanya Tiara.
“siapa yang lagi ngelamun??”tanya Nita.
“ya elo tadi bengong sendiri, kalo namanya nggak ngelamun trus apa lagi”kata Tiara.
“siapa juga yang ngelamun, aku nggak ngelamun kok”ujar Nita.
“trus lo ngapain bengong sendirian??”
“enggak, aku nggak bengong”
“hadehh, lupain deh”kata Tiara.
“eh eh tapi lo kuliah di sini trus kak Reza gimana?”tanya Tiara.
“maksudnya??”
“ya lo tau sendiri kalo kak Reza nggak suka sama lo”kata Tiara.
“ya emang sih, tapi aku yakin kok suatu saat nanti kak Reza bisa nerima aku sebagai adiknya”ujar Nita.
“hati lo terbuat dari apa sih? Kuat banget, meskipun berkali-kali di sakiti”
“sama kok kaya manusia yang lain”
“gue beruntung punya sahabat kaya lo, udah baik, sabar, pinter, cantik lagi”ujar Tiara.
“aku juga seneng punya sahabat kaya kamu Ra, makasih ya udah mau jadi sahabat aku”
“yang harusnya berterimakasih tuh gue kali Ta”
Merekapun saling berpelukan.
“eh kita udah kuliah gini tapi bahasa lo nggak berubah tetap aku kamu”ungkap Tiara.
“emang kenapa?”tanya Nita.
“ya nggak papa, heran aja”jawab Tiara.
“kan ciri khas Ra”ucap Nita.
“ya udah deh nggak papa, yang penting lo tetep sahabat gue”
Siang itu....
“hay guys”sapa Sisil kepada 2 temannya, Aura dan Elin.
“kenapa tuh dateng-dateng udah seneng gitu”ujar Aura.
“ya iyalah gue seneng orang gue habis dapet duit”ungkap Sisil.
“wihh yang bener, shoping shoping dong kita”ucap Elin.
“hah, itukan kak Sisil pacarnya Kak Reza”ucap Nita di balik tembok.
“iya dong tentunya, untung gue punya pacar yang bisa di manfaatin”ujar Sisil.
“iya deh iya”kata Elin.
“hmm daripada kita berdiri di sini mending yuk cuss kita shoping”ajak Sisil.
“nah ayoo”
Sisil dan kedua temannya itu pun lalu pergi.
“jadi selama ini kak Sisil cuma manfaatin Kak Reza, aku harus bilang sama kak Reza”ucap Nita kemudian pergi.
Nita melihat Reza yang akan memasuki mobil.
“Kak Reza tunggu”kata Nita memegang pergelangan tangan Reza.
“mau apa lo!!”ketus Reza.
“kak aku mohon kak kakak putusin Kak Sisil ya”
“heh, lo itu siapa ngatur-ngatur hidup gue!!”
“tapi kak, kak Sisil tuh cu...”
“heh!! Lo itu bukan siapa-siapa gue, jadi nggak usah ngatur-ngatur hidup gue!!!”kata Reza memotong perkataan Nita.
“ta..tapi kak”
Reza malah tak menghiraukan Nita, dia langsung masuk kedalam mobil.
“ada apa Ta???”tanya Bisma yang tiba-tiba datang.
“nggak papa kak”jawab Nita.
“ya udah gih masuk, kita pulang”suruh Bisma.
“iya kak”
Sore ini Dicky dan Rangga pergi ke rumah Pak Wisnu dan Bu Mayang. 2 mobil sudah terparkir di halaman rumah.
“heh!! Lo ngapain di sini???”tanya Dicky kepada Rangga.
“lo sendiri ngapain di sini??”tanya Rangga balik bertanya.
“suka-suka gue lah”jawab Dicky.
“ya udah gue juga suka-suka gue :p”kata Rangga.
“au ahh mending gue masuk aja”kata Dicky sambil berjalan menuju pintu.
“ehh gue dulu”kata Rangga.
Akhirnya Dicky dan Rangga saling berebutan.
“gue dulu”kata Rangga.
“enggak gue dulu”kata Dicky.
“gue dulu”
“Tok.. Tok.. Tok..”
“gue duluan”kata Dicky.
“enggak, gue duluan”kata Rangga.
Pintupun di buka.
“eh tante Mayang, assalamualaikum tante”sapa Dicky sambil bersalaman dan mencium punggung tangan tante Mayang begitupun dengan Rangga.
“waalaikumsalam, tumben kalian kesini??”tanya Bu Mayang.
“mmm iya tante, hhe”kata Rangga.
“boleh kita masuk tante?”tanya Dicky.
“iya, masuk aja”jawab Bu Mayang.
Dicky dan Rangga lalu masuk ke dalam rumah.
Di dalam sudah ada Bisma yang sedang membaca buku.
“tumben ke sini nggak ngabarin gue dulu?”tanya Bisma.
“hhe, adik lo ada nggak??”tanya Dicky.
“ohh nyari Reza?? Bentar gue panggilin”kata Bisma.
“ehhhh nggak usah”kata Rangga.
“katanya nyari adik gue”
“kak Bisma”panggil Nita yang tiba-tiba datang.
“eh ada kak Dicky sama Kak Rangga”lanjut Nita.
“Heyy Nitaa”sapa Rangga dan Dicky.
Nita hanya tersenyum.
“ohh ya ada apa dek manggil-manggil kakak?”tanya Bisma.
“mm kakak liat jepit rambut aku nggak??”tanya Nita.
“jepit rambut yang mana?”tanya Bisma.
“itu yang ada motif princesnya”jawab Nita.
“emang di taruh dimana??”tanya Bisma.
“yaelah kakak, kalo aku tau aku nggak bakal tanya sama kakak”kesal Nita.
“hhi kakak cuma bercanda, terakhir di taruh di mana???”
“kemarin aku taruh di sini, trus aku lupa nggak aku ambil lagi”jelas Nita.
“ya udah kakak bantu cari”kata Bisma.
“iya kak”
“Nita, aku bantu cari ya”tawar Rangga.
“iya kak”
Merekapun sibuk mencari jepit rambut milik Nita.
“nggak ada dek, beli lagi aja”kata Bisma.
“nggak bisa kak, jepit rambut itu sangat berarti banget buat aku”kata Nita.
“ada apa sih kok ribut banget??”tanya Bu Mayang.
“ini ma, jepit rambut aku ilang”kata Nita.
“ooohhh jepit rambut ini”kata Bu Mayang sambil memperlihatkan jepit rambut itu.
“iya ma, kok bisa ada di mama?”tanya Nita.
“tadi mama nemu ini di kolong meja waktu mama bersih-bersih, ya udah mama simpen aja”jelas Bu Mayang.
“huhh, untung nggak ilang, makasih ya ma”ucap Nita.
“iya, lain kali jangan teledor naruh barang yang berharga”kata Bu Mayang.
“iya ma, ya udah aku masuk kamar dulu ya ma, makasih ya kak udah bantu nyari jepit rambut aku”kata Nita.
“iya sama-sama”kata Bisma.
Nita lalu masuk ke kamarnya.
“kenapa kalian??”tanya Bisma kepada Dicky dan Rangga yang memperhatikan Nita.
“hhe, nggak papa”jawab Dicky dan Rangga.
“oohhh, kalian ke sini cuma modus pengen ketemu sama Nita??”tebak Bisma.
Sementara Dicky dan Rangga hanya cengar-cengir.
Di kamar Nita.
“untung jepit rambut ini nggak ilang”gumam Nita yang duduk di pinggir ranjangnya.
FLASHBACK
“nah sekarang jadi makin cantik deh princes aku”kata Iam setelah memakaikan jepit rambut di rambut Nita.
“wahh makasih ya Am”kata Nita.
“iya, kamu suka kan???”
“iya Am aku suka kok”
Iam lalu mengelus pipi Nita lembut.
FLASHBACK OF
Tak terasa air mata Nita sudah mengalir di pipinya.
“aku kangen banget sama kamu Am, apa kamu masih ingat sama aku??”tanya Nita.
“aku harap kamu nggak ingkari janji kamu sendiri”ucap Nita.
Di malam yang dingin ini Ilham berdiri di balkon kamarnya sambil memandang bintang.
“Ilham”panggil sang mama yang mengagetkan Ilham.
“iya ma”
“kamu belum tidur??”
“belum ma”
“kamu kenapa??”
“mm nggak papa kok ma”
“ya udah, kamu tidur gih udah malem”
“iya ma”
“ya sudah, mama keluar dulu ya”
Ilham hanya mengangguk. Setelah mamanya keluar dari kamarnya, Ilham lalu berjalan menuju ranjangnya. Kemudian di raihnya sebuah boneka dan iapun tersenyum memandang boneka itu. Setelah itu ia meletakkan kembali boneka itu dan iapun tidur.
Pagi menyapa, burung-burung berkicau dengan sangat merdu. Terlihat pemuda ini tengah siap untuk pergi ke kampus.
“ma pa, Ilham berangkat dulu ya”pamit Ilham.
“kamu nggak sarapan dulu??”tanya sang papa.
“enggak deh pa, sarapan di kampus aja”jawab Ilham.
“ya sudah, kamu hati-hati ya”ucap sang mama.
“iya ma”
Ilham lalu bersalaman dengan kedua orang tuanya.
“assalamualaikum”
“waalaikumsalam”
*****
“gimana cara aku ngomong ke kak Reza ya, dia aja nggak mau dengerin omonganku”gumam gadis cantik ini siapa lagi kalo bukan kamu.
“oeeeee!!”teriak Tiara.
“Tiara, hobby banget sih ngagetin aku”
“hahaha, lo sih bengong terus, mikirin apa sih??”tanya Tiara.
“nggak mikirin apa-apa kok”jawab Nita.
“yakin???”
“iya”
“ohh aja deh”
“ehh kantin yuk, gue belum sarapan nih”ajak Tiara.
“ya udah yuk”
Merekapun pergi ke kantin. Ketika sampai di kantin dengan sengaja saat Sisil berjalan dengan Reza, dia menumpahkan minumannya ke baju Nita.
“uppss sorry, sengaja”ucap Sisil dengan wajah tanpa dosa.
“ehh ati-ati dong kalo jalan!!”marah Tiara.
“udah Ra, aku nggak papa kok”kata Nita.
“udah yuk kita pergi aja dari sini dari pada harus liat anak pungut di sini”kata Reza dengan sinisnya.
“ya udah yuk, bay”
Reza dan Sisil pun pergi meninggalkan Nita dan Tiara.
“lo nggak papa kan??”tanya Tiara.
“nggak papa kok Ra”jawab Nita.
“kejam banget sih kakak lo”ujar Tiara.
“udah Ra, aku nggak papa”ucap Nita.
Sementara itu Ilham sedang duduk di lapangan basket sambil memantulkan bola basket di tanah.
“dorrr”ucap Bisma yang mengagetkan Ilham.
Sementara Ilham hanya menolehnya sebentar.
“lo kenapa?”tanya Bisma.
“nggak papa”jawab Ilham singkat.
“mikirin princes lo itu”tebak Bisma.
“sok tau lo”kata Ilham.
“ya elah Ham, jadi orang kok galau mulu, kalo kalian emang jodoh pasti kalian di pertemukan lagi,percaya sama gue”ungkap Bisma.
“iya sih, tapi akhir-akhir ini gue selalu ngerasa kalo princes gue lagi di deket gue”ucap Ilham.
“yahh mungkin aja princes lo itu emang lagi ada di dekat lo”ucap Bisma.
Ilham hanya menanggapinya dengan senyuman.
*****
Saat ini Nita dan Tiara sedang mencari tugas di suatu mall.
“Ta gue coba cari di sana ya”kata Tiara.
“iya”
Nita lalu berjalan untuk mencari barang yang ia maksud. Namun tanpa sengaja dia bertemu dengan Sisil bersama dengan seorang laki-laki dan mereka sangatlah mesra.
“kak Sisil”ucap Nita.
“ais mampus gue”ucap Sisil dalam hati.
“ini siapa kak??”tanya Nita.
“kenalin gue Kevin pacarnya Sisil”kata Kevin memperkenalkan diri.
“pacar??”kaget Nita.
Sisil lalu menarik tangan Nita.
“sini lo”
“sakit kak pelan-pelan”rintih Nita.
“heh, awas kalo lo cerita macem-macem sama Reza gue bakal bikin hidup lo menderita”ancam Sisil sambil memegang dagu Nita kasar.
“lepasin kak”
“ngerti nggak lo!!”bentak Sisil.
“i..iya kak ngerti”
“awas kalo lo sampai macem-macem”ucap Sisil lalu meninggalkan Nita.
Malam harinya Reza baru pulang, entahlah dia dari mana.
“Kak Reza”panggil Nita.
Reza yang mau membuka kamarnyapun berhenti mendengar panggilan dari Nita.
“kak aku mohon untuk kali ini aja dengerin omongan aku, Kak Sisil tuh nggak baik buat kakak, dia cuma manfaatin kakak doang, pliss kak percaya sama aku”ujar Nita.
“gue, harus percaya sama lo, ogahh, denger ya, gue kenal sama Sisil udah lama jadi dia nggak mungkin kaya gitu, ngerti lo!!”ucap Reza kasar dan lalu masuk ke kamarnya dan menutup pintu kamarnya kasar.
Seminggu telah berlalu, Dicky dan Rangga juga sering mencoba untuk PDKT dengan Nita.
Nita dan Tiara sedang berjalan melewati taman kampus. Namun tanpa sengaja ada beberapa siswa yang berlari melewati mereka dan menyenggol Nita hingga membuat Nita jatuh di tanah.
“auuuhhh”rintih Nita.
“ehhh ati-ati dong kalo jalan”marah Tiara.
“Nita lo nggak papa kan?”tanya Tiara.
“nggak papa kok Ra”jawab Nita sambil memperhatikan sikunya yang terluka.
“kamu nggak papa???”tanya seseorang yang tiba-tiba datang menghampiri Nita dan Tiara, dia adalah Ilham.
“iya aku nggak papa kok”jawab Nita.
Ilham lalu mengambil sebuah plester dari dalam tasnya dan menempelkan plester itu pada luka yang ada di tangan Nita.
Begitu kagetnya Nita ketika ia melihat motif plester itu yang bermotif princes.
“princes”batin Nita.
FLASHBACK
“Ayo kejar welkk”teriak Iam.
“Iam jangan cepet-cepet”teriak Nita.
“ayo dong kejar aku”
Nita pun berusaha berlari mengejar Iam, namun dia tersandung sebuah ranting dan akhirnya ia terjatuh.
“auuuu”rintih Nita.
“princes”kaget Iam yang lalu menghampiri Nita yang sudah menangis.
“hiks hiks hiks”
“Princes kamu nggak papa kan?”tanya Iam.
“sakit Am hiks”
Iam lalu mengambil plester bermotif princes dan menempelkan pada luka di lutut Nita.
“kamu tahan dulu ya”
“hiks hiks sakit”
“udah, sekarang udah nggak sakit lagi kan?”
Nita pun hanya menggeleng.
“maafin aku ya, gara-gara aku kamu jadi luka kaya gini”
FLASHBACK OF
“heyy,hellooo”kata Ilham sambil melambaikan tangannya di depan wajah Nita yang sedang melamun.
“ohh maaf, makasih ya”
“udah nggak sakit lagi kan?”
Nita mengangguk sambil tersenyum.
“ya udah aku duluan, lain kali hati-hati ya”kata Ilham yang kemudian pergi meninggalkan Nita dan Tiara.
“hmm cool sih, tapi kok plesternya princes sih”ucap Tiara setelah Ilham sudah tak terlihat lagi.
Sementara Nita hanya memandang plester yang menempel di sikunya.
“Nita lo ngapain ngeliatin plester itu mulu?”tanya Tiara.
“plester ini ngingetin aku sama masa lalu ku Ra”jawab Nita.
“ya udah lagi Ta nggak usah di pikirin, toh kalo kalian jodoh pasti kalian di pertemukan lagi”ujar Tiara.
“ya udah yuk jalan lagi”lanjut Tiara.
*****
Hari ini Nita bersama Bisma pergi ke Bandung untuk mengunjungi Panti Asuhan yang pernah Nita tinggali.
“assalamualaikum”
“waalaikumsalam, maaf siapa ya, dan mau cari siapa??”tanya Bu Indah.
“saya Nita bu, ibu masih ingat kan sama saya”jawab Nita.
“Nita?? Ohh iya ibu ingat, Ya Allah udah besar ya kamu, makin cantik”ucap Bu Indah.
“Ibu bisa aja, oh ya bu kenalin ini Kak Bisma, kakak aku”kata Nita.
“ohh, ya udah ayo masuk”ajak Bu Indah.
Setelah lama berbincang, Nita memutuskan untuk jalan-jalan di sekitar Panti Asuhan itu.
Nita berhenti di sebuah ayunan yang berada di taman Panti Asuhan tersebut. Ia lalu mengingat saat dia bersama Iam di ayunan ini.
Kemudian datanglah seorang laki-laki menghampiri Nita.
“kamu Nita ya??”tanyanya.
“iya, mmmm kamu Rafael kan??”
“iya, kamu apa kabar??”tanya Rafael.
“alhamdulillah baik, kamu sendiri??”
“alhamdulillah baik juga, oh ya, kamu udah ketemu sama Iam??”
Nita malah menunduk dan menggelengkan kepalanya.
“sabar ya, mungkin belum saatnya kalian di pertemukan, trus sekarang kamu tinggal dimana??”
“aku tinggal di Jakarta”
“oohhh”
Merekapun asyik mengobrol.
“Nitaa”panggil Bisma.
“iya kak”
“ayo kita pulang udah sore”
“iya kak, Raf, aku pulang dulu ya”pamit Nita.
“oh iya, hati-hati ya”
“iya”
Nita dan Bisma pun pulang ke Jakarta. Beberapa menit kemudian sebuah mobil terparkir di halaman Panti Asuhan.
“mobil siapa tuh??”gumam Rafael.
Lalu seseorang laki-laki keluar dari mobilnya dia adalah Ilham.
Ilham lalu berjalan menuju Rafael.
“lo pasti Rafael kan??”tebak Ilham.
“iya, kok lo bisa tau”kata Rafael.
“masa lo udah lupa sama gue”
“siapa??”
“gue Ilham, masa lupa”
“Ilham?? Ilham siapa??”
“Iam Iam”
“ooohhhh Iam, lo apa kabar?”
“alhamdulillah baik, lo sendiri”
“alhamdulillah baik juga”
“oh ya, Princes gue mana??”tanya Ilham dengan semangat.
“Princes lo, baru aja pulang habis dari sini”jawab Rafael.
“habis dari sini?maksud lo?”tanya Ilham heran.
“iya, seminggu setelah lo di adopsi, dia juga di adopsi, dan sekarang dia tinggal di Jakarta”jelas Rafael.
“di Jakarta??? Lo serius??”
“iya, ya udah mending lo masuk dulu yuk”ajak Rafael.
“iya”
“Princes ada di jakarta? Gue harus cari Princes”gumam Ilham dalam hati.
*****
ESOK HARINYAAAAA....
“Sisil kemana sih?”ujar Reza yang sedang mencari sang pacar.
Tanpa sengaja dia melihat Sisil sedang bermesraan di sebuah mobil bersama Kevin. Lalu Reza pun menguping pembicaraan mereka di balik mobil.
“kamu sayang nggak sih sama aku?”tanya Kevin.
“ya sayang dong tentunya”jawab Sisil.
“trus hubungan kamu sama si Reza itu??”tanya Kevin lagi.
“Reza? Ya ampun sayang aku tuh nggak cinta sama Reza, aku cintanya cuma sama kamu, aku pacaran sama dia cuma manfaatin uangnya dia aja”ucap Sisil.
Reza jengkel dan keluar dari persembunyiannya.
“ohhh, jadi lo cuma manfaatin gue doang”ucap Reza.
“Reza??”kaget Sisil.
“pantes aja lo sering minta uang sama gue dan setiap gue kasih selalu kurang, ternyata cuma buat pacaran sama cowo bangsat ini”
“Ja, aku bisa jelasin semua”kata Sisil.
“udah lah, mulai detik ini kita PUTUSS”jelas Reza yang kemudian pergi meninggalkan Sisil dan Kevin.
“Rezaa”panggil Sisil.
“udah lah, biarin aja”kata Kevin mencegah Sisil.
Reza berjalan sempoyongan, ia tak menyangka kalo orang yang dia sayang tega melakukan hal seperti itu kepadanya.
“aarrrgggghhh, bodohh kenapa gue bisa sebodoh ini”ucap Reza frustasi.
Ia akan menyebrang jalan , namun dari arah kanannya ada sebuah mobil yang melaju dengan kencang.
“Rezaa awas!!!”teriak Bisma yang melihat kejadian itu.
“aaaaa”teriak Reza sambil memejamkan matanya.
“kak Reza”ucap Nita lalu berlari.
“Nita lo mau kemana?”teriak Tiara.
Dan braakkkkkk....
Tubuh Nita tertabrak mobil karena menyelamatkan Reza sementara mobil itu langsung pergi.
“Nita!!”kaget Bisma dan Tiara.
Mereka segera berlari menghampiri Nita yang tergeletak tak berdaya.
Sementara Ilham yang sedang fokus membaca buku tiba-tiba perasaannya nggak enak.
“Princess”ucapnya dalam hati.
“kenapa perasaan gue jadi nggak enak gini?”tanya Ilham dalam hati.
Sementara Reza yang menyadari kejadian itu hanya tercengang kaget.
“Nita”panggil Reza lirih.
“Nita bangun Nita”panik Bisma.
“Nita bangun, jangan tinggalin gue”isak Tiara.
Bisma lalu menghampiri Reza.
Bugghh..
Satu pukulan mendarat di wajah Reza.
“ini semua gara-gara lo!!! Asal lo tau, Nita itu sayang sama lo , meskipun lo nggak pernah nganggap dia adik lo, dia udah baik sama lo, tapi apa yang lo lakuin?? Lo selalu sakiti dia, liat sekarang!! Dia rela tertabrak mobil cuma demi nyelametin elo!! Puas lo sekarang !!!”marah Bisma pada Reza.
Sementara Reza hanya diam membisu.
“udah Bis, mending sekarang kita bawa Nita ke rumah sakit sebelum terlambat”kata Rangga.
Mereka lalu meninggalkan Reza dan membawa Nita ke Rumah Sakit.
Sampai di Rumah Sakit Dokter segera menangani Nita. Sementara Bisma dia sibuk mondar-mandir di depan ruangan Nita di rawat.
Tak lama kemudian Reza datang dengan wajah lesu.
“ngapain lo kesini??”tanya Bisma kasar yang menyadari Reza datang.
“gue gue cuma mau minta maaf”jawab Reza.
“maaf?? Lo mau minta maaf setelah semuanya terjadi??!!”bentak Bisma.
Tak lama kemudian Bu Mayang dan Pak Wisnu tiba di Rumah Sakit.
“Bisma , Reza, Nita dimana?? Kenapa bisa seperti ini??”panik Bu Mayang.
“mama tenang ya, Dokter sedang menangani Nita”kata Bisma.
Bu Mayang menangis dalam dekapan Pak Wisnu.
Ceklekk..
Seorang Dokter keluar dari ruangan Nita.
“gimana keadaan anak saya dok??”tanya Pak Wisnu.
“alhamdulillah, lukanya tidak terlalu parah, tapi dia harus rawat inap sampai lukanya kering, sekarang kalian boleh menengoknya”jelas Dokter itu.
“makasih Dok”kata Pak Wisnu.
“sama-sama, kalo gitu saya permisi”ucap Dokter itu yang kemudian pergi.
Merekapun masuk ke dalam ruangan Nita, kecuali Reza, dia memilih menunggu di luar karna malu untuk bertemu dengan Nita.
“Mama, Papa, Kak Bisma”panggil Nita yang masih berbaring.
“iya sayang, kenapa??”tanya Bu Mayang.
Nita kelihatan clingak clinguk mencari seseorang.
“Kak Reza kemana?? Dia baik-baik aja kan??”tanya Nita.
“kamu ngapain sih nyariin dia?? Dia udah bikin kamu celaka kaya gini”kata Bisma.
“tapi kak aku cuma mau mastiin kalo kak Reza baik-baik aja”kata Nita.
“Bis, panggilin Reza”suruh Bu Mayang.
“iya ma”kata Bisma.
Bisma pun memanggil Reza.
“Nita nyuruh lo masuk, cuma mau mastiin kalo lo baik-baik aja”ketus Bisma.
Dengan lesu Reza pun memasukki ruangan Nita.
“Kak Reza, syukurlah kalo kakak baik-baik aja”ucap Nita senang.
“kamu nggak papa??”tanya Reza pelan.
“nggak papa kak, cuma luka ringan aja kok”jawab Nita.
“kenapa sih kamu masih baik sama kakak, padahal kakak sering sakitin kamu??”tanya Reza lagi.
Nita lalu berusaha untuk mengubah posisinya menjadi duduk.
“pelan-pelan sayang”kata Bu Maya.
“Kak Reza kan kakak aku, emang salah ya aku baik sama kakak??, maaf ya kak”ungkap Nita.
“nggak, kamu nggak salah, kakak yang salah, kakak udah sering sakitin kamu, padahal kamu udah baik sama kakak, kakak nggak pernah dengerin omongan kamu, maafin kakak ya”kata Reza.
Nita pun tersenyum.
“Kak, tanpa kakak minta maaf pun aku udah maafin kakak kok”kata Nita.
Reza segera berhambur memeluk Nita, Nita pu membalasnya.
Setelah di rasa cukup, Reza pun segera melepas pelukannya.
“makasih ya”kata Reza.
“iya kak”
“Kak maafin gue ya”kata Reza pada Bisma.
“iya, gue juga minta maaf ya udah marah-marah sama lo tadi”kata Bisma.
Bisma dan Reza pun saling bepelukan.
Malam harinya hanya Bisma dan Reza yang menunggu Nita di Rumah sakit. Saat ini Nita sedang tertidur. Reza mengusap lembut rambut Nita.
“kok dulu gue bisa setega itu ya sama Nita?”ungkap Reza.
“ego lo yang membuat lo seperti itu”kata Bisma.
“gue nyesel banget”kata Reza.
“penyesalan itu pasti selalu datang di akhir, makanya kita harus berfikir yang jernih sebelum bertindak”ujar Bisma.
Reza lalu beralih memandang Nita.
“hatinya terlalu lembut tapi kuat”ucap Bisma.
“maksudnya?”tanya Reza.
“lihat saja, dia nggak pernah berbicara kasar selalu bersikap baik sama siapapun. Walaupun di sakiti dia selalu mencoba untuk tegar nggak pernah punya rasa dendam sama orang yang udah nyakitin dia”jelas Bisma.
“ya lo benar Kak”kata Reza.
“satu hal Ja yang harus lo tau, walaupun kita bukan keluarga kandung Nita, tapi dia pernah bilang kalo dia sayang sama kita semua seperti keluarga kandungnya sendiri, bahkan dia juga yakin kalo suatu saat nanti lo pasti bisa nerima dia sebagai adik lo”ujar Bisma.
“apa gue terlalu jahat kak?”
Bisma hanya menggeleng.
“lo nggak jahat Ja, cuma lo belum bisa nerima kenyataan”kata Bisma.
Nita terusik dengan suara Bisma dan Reza, akhirnya diapun terbangun dari tidurnya.
“Kak Bisma Kak Reza kalian nggak pulang??”tanya Nita.
“kita kan mau jagain kamu”jawab Reza sambil mengelus puncak kepala Nita.
Nita menanggapinya dengan senyuman.
“Kak, hari ini aku seneng banget”ungkap Nita.
“emang kamu seneng kenapa hari ini?”tanya Bisma.
“ya soalnya hari ini aku bisa ngerasain kasih sayang yang tulus dari Kak Reza”ungkap Nita.
“ :) maafin sikap kakak selama ini ya”kata Reza.
“iya kak, dari tadi kakak minta maaf terus aku kan udah maafin kakak”kata Nita.
“hhi ya udah kamu istirahat lagi aja ya biar cepet sembuh”kata Bisma.
“enggak ahh, aku kan habis tidur”kata Nita.
“trus kamu maunya apa??”tanya Reza.
“aku cuma mau, Kak Bisma sama Kak Reza selalu temenin aku di sini”
“itu aja??”tanya Bisma.
Nita pun mengangguk.
“oke kalo itu mah Kak Reza selalu siap”kata Reza.
“kak Bisma juga siap”kata Bisma.
Nita pun tersenyum senang.
Keesokan harinya Bisma ,Reza, dan Nita sedang bercanda gurau. Tak lama kemudian Dicky, Rangga, dan Ilham datang menjenguk Nita.
“heyy Nita”sapa Dicky dan Rangga.
“hey juga”kata Nita.
“gimana keadaan kamu??”tanya Dicky.
“udah mendingan kok kak”jawab Nita.
“oh ya ini ada buah buat kamu dari kita”kata Rangga.
“makasih ya kak jadi ngrepotin kalian”
“ohh enggak kok, kita nggak pernah ngerasa di repotin sama kamu”kata Dicky.
Sekiranya mereka sudah cukup lama di Rumah Sakit, merekapu berpamitan untuk pulang.
“kayanya Dicky sama Rangga suka sama kamu tuh, kamu mau pilih siapa??”tanya Reza kepada Nita.
“apaan sih kak, aku nggak pilih siapa-siapa di antara mereka berdua”ucap Nita.
“lah trus?? Atau jangan-jangan kamu pilih Ilham”tebak Reza.
“ihhh enggak kakak, di hati aku udah ada orang lain”kata Nita.
“udah ada orang lain??”tanya Bisma.
Nita hanya mengangguk.
“siapa orangnya??”tanya Reza penasaran.
“dia itu pangeran aku waktu aku masih di Panti Asuhan dulu”jawab Nita.
“trus sekarang dia dimana?? Kok kamu nggak pernah kenalin ke kakak”tanya Bisma.
Nita hanya menggeleng.
“aku nggak tau kak sekarang dia ada di mana, dia udah di adopsi duluan sebelum aku di adopsi sama mama papa”jelas Nita lesu.
“maafin kakak ya, kakak nggak bermaksud buat bikin kamu sedih gini”kata Bisma.
“nggak papa kok kak”kata Nita.
5 hari berlalu Nita sudah di perbolehkan untuk pulang.
*di rumah
“yehhh akhirnya kita sudah sampai rumah”seru Reza.
“selamat datang kembali adikku”seru Bisma kepada Nita.
Nita pun merasa senang dengan perilaku kedua kakaknya.
“oh ya kak, gimana hubungan kak Reza sama kak Sisil?”tanya Nita.
“kita udah putus”jawab Reza singkat.
“ooohh udah putus yaa”kata Nita dengan tampang ngeledek.
“hmmm kamu ngeledek kakak ya??”tebak Reza.
“mm, hehehe”cengir Nita.
“hmm awas kamu ya kakak kelitikin baru tau rasa”ancam Reza.
“emang berani??”
“nantang nih”
Nita malah langsung kabur.
“eh jangan kabur, awas aja kalo sampai kena”ucap Reza kemudian mengejar Nita.
“welk welk welk ayo kejar”ledek Nita.
“wah wah wah awas ya kamu”
Dan terjadilah aksi kejar-kejaran.
“hayo mau kemana kamu”
“kak Bisma tolongin aku kak”pinta Nita sambil bersembunyi di belakang tubuh Bisma hingga membuat Bisma pusing karena Reza terus mengejar Nita.
“eh ehh ini apapan ini”kata Bisma.
“Kakak tolongin aku”pinta Nita.
“hahaha, mau kemana?”goda Reza.
“aaaaa”jerit Nita yang kemudian berlari menuju Pak Wisnu dan Bu Mayang.
Sementara Bisma hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku kedua adiknya itu.
Nita pun bersembunyi di balik punggung kedua orang tuanya.
“ini kenapa sih??”tanya Bu Mayang.
“mama tolongin aku, aku di kejar-kejar sama kak Reza”adu Nita.
“hayo mau kemana kamu??”goda Reza.
“mama tolongin Nita ma, papa tolongin”ucap Nita.
“Reza, adik kamu baru pulang dari Rumah Sakit, jangan di godain dong,kasihan kan”kata Bu Mayang.
“kan iseng ma”kata Reza.
“iya, tapi nggak gini dong”
“iya iya maaf deh ma”
“ya sudah kamu istirahat dulu sana”suruh Bu Mayang kepada Nita.
“iya ma”kata Nita.
KEESOKAN HARINYA.
Nita tengah bersiap-siap untuk berangkat kuliah. Di depan cermin di ambilnya sebuah jepit rambut bermotif princess lalu di pakaikannya di rambutnya. Dan kini ia sudah terlihat sangat cantik.
“Nita”panggil Bisma.
“iya kakk..”
“ayo kita sarapan dulu”
“iya bentar”
Nita lalu keluar dari kamarnya dan menghampiri keluarganya yang sudah siap di meja makan.
“Pagi Pa, ma, kak Bisma , kak Reza”sapa Nita sambil duduk di kursi.
“pagi juga sayang”kata Bu Mayang.
“pagi juga anak papa”kata Pak Wisnu.
“pagi juga adikku yang cantik”kata Bisma.
“adik gue”kata Reza menyenggol Bisma.
“adik gue juga kali”kata Bisma.
Setelah selesai sarapan mereka segera berangkat kuliah.
Sampai di kampus Nita berjalan sendiri menuju kelasnya. Namun karena kurang berhati-hati Nita tersandung kakinya sendiri.
Dan happp seseorang menangkapnya dan Nita pun tak terjatuh, dia adalah Ilham. Mereka pun saling tatap menatap, tak segaja Ilham melihat jepit rambut yang Nita pakai.
“princess”ucap Ilham.
“princes??”heran Nita.
Ilham pun sadar.
“ohh sorry, aku duluan”kata Ilham yang kemudian berjalan melewati Nita.
“tungguu!!”cegah Nita sambil memegang pergelangan tangan Ilham.
Posisi mereka saat ini Ilham membelakangi Nita.
Perlahan Nita melepas genggamannya itu.
“kenapa tadi kamu panggil aku princess??”tanya Nita penasaran.
“memang kenapa?? Apa urusannya denganmu?”tanya Ilham.
“aku perlu tau,karna itu sangat penting buat aku”jawab Nita.
“haruskah aku bilang sama kamu??”
“iya, aku mohon”
“huft, karna kamu mirip dengan princesku, udah kan, aku pergi”ungkap Ilham kemudian berjalan meninggalkan Nita.
“Apa kamu dulu satu Panti dengan princess kamu?!!”teriak Nita hingga Ilhampun menghentikan langkahnya.
Jarak mereka hanya 10 langkah.
“kak kak, liat tuh”kata Reza yang menyenggol Bisma karna saat itu dia melihat Nita bersama Ilham.
Tiara pun juga melihatnya.
“apa princess kamu mempunyai kalung yang berinisial I, dan kamu juga punya dan punya kamu berinisial N”lanjut Nita.
“dan dulu princess kamu memberikan sebuah boneka taddy bear berukuran kecil dan berwarna coklat krem sebelum kamu pergi ninggalin dia, apa itu semua benar???”
Ilham tercengang kaget karena semua yang di katakan Nita itu benar. Ilham lalu membalikkan badanya dan berjalan mendekati Nita yang sudah meneteskan air matanya.
“iya, itu semua benar, kenapa kamu bisa tau semuanya??”tanya Ilham.
“karna akulah princess yang kamu maksud itu”lirih Nita yang kemudian menatap manik-manik mata Ilham, begitupun sebaliknya.
“apa buktinya kalo kamu memang princessku?”tanya Ilham lagi.
“jepit rambut ini, dulu kamu yang ngasih”
Nita lalu mengambil sebuah kalung yang ada di lehernya.
“kalung ini, kamu yang ngasih ke aku, dan kamu satu satunya orang yang manggil aku dengan sebutan PRINCESS iam”jawab Nita lirih.
Ilham sudah tidak bisa menahan air matanya yang akan keluar. Iapun langsung berhambur memeluk Nita. Nita pun membalas pelukan Ilham.
“Princess”
“Iam”
Bisma dan Reza yang melihatnya pun hanya tersenyum.
“ternyata pangerannya Nita itu Ilham”ucap Bisma.
“dan princessnya Ilham itu Nita”sambung Reza.
Nita dan Ilham masih belum melepaskan kontaknya mungkin mereka masih kangen. Hingga 2 orang ini datang mengganggu mereka.
“huaaaa, patah hati gue Ngga”rengek Dicky.
“gue juga kali Ky”kata Rangga.
Nita dan Ilhampun saling melepas pelukan. Kemudian Bisma dan Reza pun menyusul mereka.
“ngapain kalian ada di sini? Ganggu mereka aja”tanya Reza kepada Dicky dan Rangga.
“patah hati Ja”jawab Rangga.
“hahaha, gue kan udah pernah bilang sama lo berdua kalo kalian itu bukan tipe adik gue, ngeyel sih di bilangin”kata Bisma.
“Nita”panggil Tiara.
“Tiara”kata Nita.
“ciee selamat ya yang udah ketemu sama pangerannya”
“hhe, makasih ya Ra”
“udah ngapain kalian masih mewek segala”kata Bisma pada Rangga dan Dicky.
Namun Nita dan Ilham hanya tersenyum sambil saling berpandangan.
Malam harinya Ilham mengajak Nita pergi ke suatu tempat yang sangat indah.
Ilham menutup mata Nita menuju tempat yang di tunjuk Ilham.
“kita mau kemana sih Am??”tanya Nita.
“kamu tenang ya, kita mau ke suatu tempat yang indah”jawab Ilham.
Tak lama kemudian mereka telah sampai.
“nah sekarang kita udah sampai”ucap Ilham sambil melepas tangannya yang menutup mata Nita.
Begitu terharunya ketika Nita membuka matanya, ia berada di antara lilin yang melingkarinya dan juga Ilham. Dan banyak taburan bunga di sekitarnya.
Saking terharunya hingga ia mengeluarkan air matanya.
“hey kok malah nangis? Kamu nggak suka ??”tanya Ilham sambil mengusap air mata Nita yang keluar.
“aku suka kok Am, cuma aku terharu, aku nggak nyangka kamu bakal ngasih semua ini buat aku”jelas Nita.
Ilham memegang kedua tangan Nita.
“aku ngelakuin semua ini karna aku sayang sama kamu Princes”ungkap Ilham.
Nita tersenyum senang.
“makasih ya kamu udah mau nunggu aku”ucap Ilham.
“iya, makasih juga karna kamu udah sabar nunggu aku”kata Nita.
“ohh ya ada satu lagi yang akan aku berikan buat kamu”ujar Ilham.
“apa Am?”tanya Nita.
Ilham lalu mengambil kotak kecil berwarna merah. Lalu di bukanya kotak itu dan isi kotak itu adalah sebuah cincin yang sangat indah. Lalu ia berlutut di depan Nita.
“aku mau kamu jadi wanita terakhir yang ada di hati aku, kamu mau kan jadi jadi pendamping hidup aku untuk selamanya bahkan sampai di surga nanti”ungkap Ilham kepada Nita.
Nita bingung harus menjawab apa, yang jelas dia sangatlah senang.
“iya Am aku mau”jawab Nita.
Ilham lalu memakaikan cincin itu di jari manis Nita kemudian dia kecup punggung tangan Nita. Lalu ia berdiri kembali menghadap Nita sambil menggenggam erat kedua tangan Nita.
“I Love you my princess”
“I Love you too my prince”
Mereka pun saling berpelukan. Dan mereka hidup bahagia.
＊ THE END ＊
