ANITA SAFITRI, AMK,Spsi
Pada masa pandemi ini, apapun pembahasan yang menyangkut dengan petugas medis selalu menarik untuk di bahas. Banyak opini positif ataupun negatif dengan mudah dapat kita baca di banyak media online, Â kita yang memilih menjadi bagian penyebar kebenaran atau sebaliknya. Perawat adalah profesi yang banyak menjadi korban dalam masa pandemi, puluhan perawat telah pergi menjadi pahlawan negeri.Â
Mereka tidak butuh pujian yang kita tulis di media sosial dan sanjungan dengan papan bunga yang memenuhi badan jalan di rumahnya. Akan tapi mereka yang masih merawat sampai saat ini membutuhkan penguatan dan kesadaran dari masyarakat; Â ikut serta dalam pencegahan covid 19 dengan mengikuti protokol pencegahan yang sudah ditentukan.
New nomal; yang ditetapkan oleh pemerintah pusat sampai pemerintah daerah dengan keadaan angka orang yang positif terinfeksi virus corona tidak landai dan bahkan masih meninggi.Â
Tidak bisa dihindari dengan sebutan new normal masyarakat banyak yang menganggap kondisi pandemi sudah selesai dan mereka abai terhadap protokol pencegahan. Dan bahkan ada yang membangun opini ini adalah konspirasi pihak tertentu demi mendapatkan keuntungan.
Apapun opini yang berkembang di luar teman sejawat  perawat yang bekerja di pelayan kesehatan baik milik pemerintah maupun swasta tetap melaksanakan tugas sebagaimana mestinya.Â
Dan  tanpa kecuali kami yang merawat orang dengan gangguan jiwa; dalam memberikan asuhan perawat jiwa di tuntut melakukan aktivitas pada tiga area utama; aktivitas asuhan langsung, aktivitas komunikasi dan aktivitas pengelolaan/penatalaksanaan manajeman keperawatan.Â
Area utama kedua yaitu aktivitas komunikasi menjadi peran penting dalam memberikan edukasi pada setiap pasien dan keluarga yang dirawat inap  dan  yang datang untuk mengambil obat di unit rawat jalan.
Para pembaca bisa membayangkan edukasi yang diberikan oleh perawat jiwa kepada pasien-pasien yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa Aceh, yang hampir 50% memiliki diagnosa skizoprenia paranoid.Â
Diagnosa yang apabila gejala klinisnya tidak teratasi maka mereka akan terus dengan gejala yang muncul seperti mendengar suara-suara yang terus berbicara dengannya.Â
Dan atau bayangan yang terus dapat ia lihat dengan jelas akan tetapi orang lain tidak dapat melihatnya. Gejala-gejala itu dapat di hentikan dengan teraphi obat-obatan dan kemudian perawat akan mengajari bagaiamana cara menghardik halusianasinya.