Kedatanganku seringkali dianggap mengganggu. Aku jarang berkeliaran sendiri. Dengan teman-teman, aku selalu pergi bersama. Kami berkelana dari satu tempat ke tempat lain. Terkadang kami melihat peluang atas kelalaian manusia. Tapi, seringkali kami memanfaatkan apa yang sudah terbuang.
Aku mendengar ocehan manusia. Ada yang menatapku kesal, ada pula yang kasihan. Yang kesal, berusaha mengusirku. Begitu kejam. Aku tak sanggup membayangkan. Pijakan kaki, semprotan beracun, atau hempasan kain dengan sekejap melenyapkan nyawa saudara dan teman-temanku.
Sementara yang kasihan, dia sengaja menebarkan makanan manis. Entah itu gula, sisa makanan, atau sekedar air yang sengaja diteteskan di sekitar kami. Mungkin dia iba karena kami terus berjalan dan kehausan.
Dari rumah ali, Rende.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI