Mohon tunggu...
Anitarinta
Anitarinta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Pengaruh Pendapatan, Tabungan, dan Konsumsi Terhadap Konsumsi Masyarakat di Indonesia

1 Juli 2024   13:06 Diperbarui: 1 Juli 2024   13:45 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

ABSTRAK
   Studi ini meneliti mengenai analisis pengaruh pendapatan, tabungan dan konsumsi tahun sebelumnya terhadap konsumsi, dengan ruang lingkup Indonesia. Data yang digunakan pada penelitian adalah data sekunder yang diperoleh dari publikasi instansi terkait. Penelitian ini menggunakan analisis. 

Regresi Panel. Hasil penelitian: (1) Pengaruh pendapatan terhadap konsumsi adalah signifikan dan positif, (2) Pengaruh tabungan terhadap konsumsi adalah negatif dan tidak signifikan, (3) Pengaruh konsumsi tahun sebelumnya terhadap konsumsi adalah signifikan dan positif, (4) Secara simultan, pengaruh pendapatan, tabungan dan konsumsi tahun sebelumnya terhadap konsumsi masyarakat Indonesia adalah signifikan

PENDAHULUAN
   Konsumsi rumah tangga adalah pengeluaran suatu rumah tangga atas barang dan jasa untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Pada analisis perekonomian suatu negara, konsumsi rumah tangga sangat penting peranannya, karena peranannya dalam pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang dan peranannya dalam menentukan permintaan agregat dalam jangka. pendek (Mankiw, 2007: 446). Semakin tingginya konsumsi masyarakat, mengidentifikasikan bahwa semakin tinggi keterlibatan masyarakat pada perekonomian dan mengindikasikan semakin sejahteranya masyarakat.
   Di Indonesia, kontribusi dan peranan konsumsi rumah tangga terhadap perekonomian adalah sangat besar. Hal tersebut dapat dilihat dari data proporsi konsumsi rumah tangga terhadap PDB dalam kurun waktu 2010-2019 yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik, dimana mencapai 54,40% sampai dengan 56,66%. Artinya lebih dari setengah PDB Indonesia berasaldari sektor pengeluaran konsumsi rumah tangga, sehingga pengeluaran konsumsi rumah tangga merupakan sektor yang sangat strategis dan sangat berpengaruh terhadap jalannya roda perekonomian di Indonesia.
   Konsumsi akan dipengaruhi oleh banyak faktor. Pada penelitian ini, konsumsi akan dipengaruhi oleh pendapatan, tabungan dan konsumsi tahun sebelumnya. Secara teori peningkatan pendapatan disposible akan meningkatkan konsumsi, karena adanya peningkatan daya beli dan peningkatan kesejahteraan rumah tangga. 

Kebutuhan manusia yang semakin besar pada zaman sekarang, sehingga dalam pemenuhan kebutuhannya, rumah tangga akan menggunakan besaran pendapatannya. Dimana setiap rumah tangga memiliki caranya masing-masing dalam mengatur dan mengalokasikan pendapatannya dalam pemenuhan kebutuhannya. Sehingga besaran pendapatan akan mempengaruhi keputusan rumah tangga dalam konsumsi.
  Sumber pendapatan rumah tangga berasal dari (1) upah atau gaji (2) hak milik seperti modal, tanah, dan sebagainya atau biasa disebut pendapatan property dalam bentuk laba, bunga, deviden dan sewa (3) dari pemerintah berupa pembayaran tunjangan (Case & Fair, 2007: 423). 

Besaran pendapatan yang diterima akan sangat bergantung pada jenis pekerjaanya. Setiap orang akan berusaha untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar, karena dengan pendapatan yang lebih besar seseorang akan merasa lebih sejahtera dan mampu untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan memenuhi keinginan manusia yang bersifat tak terbatas.
   Tingkat pendapatan masyarakat dapat dilihat berdasarkan PDB per kapita. Produk Domestik Bruto (PDB) adalah jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha pada suatu negara dalam satu periode tertentu. Namun terkadang PDB per kapita tidak dapat. menggambarkan keadaan yang sebenarnya pada saat ketimpangan pendapatan yang besar. Pada kurun tahun 2012 sampai tahun 2019, PDB per kapita Indonesia terus mengalami peningkatan, yang mengindikasikan adanya peningkatan kesejahteraan dari masyarakat. 

PDB per kapita terendah terjadi pada 2012 yang sebesar Rp 35.338 juta dan PDB per kapita tertinggi terjadi pada 2019 yang sebesar Rp 59,065 juta. Peningkatan PDB per kapita ini juga diikuti dengan adanya peningkatan pada rata-rata pengeluaran perkapita masyarakat. Indonesia untuk makanan dan bukan makanan yang juga terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pengeluaran konsumsi terendah terjadi pada 2012 yang sebesar Rp 0,633 juta dan pengeluaran tertinggi terjadi pada 2019 yang sebesar Rp 1,165 juta. Fenomena tersebut. memperlihatkan bahwa pendapatan dan konsumsi memiliki hubungan yang searah.
   Secara teori, konsumsi dan tabungan memiliki hubungan yang berlawanan arah. Apabila dilihat, peningkatan konsumsi dan pendapatan juga diikuti dengan peningkatan tabungan masyarakat Indonesia yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. 


Pada tahun 2012, tabungan masyarakat Indonesia adalah sebesar Rp 2.709.861 miliar dan mencapai Rp 5.011376,9 miliar pada tahun 2019. Namun dilihat dari perkembangannya, peningkatan. konsumsi da idan peningkatan tabungan memperlihatkan hubungan yang berlawanan arah, atau dengan kata lain pada saat peningkatan konsumsi tinggi, peningkatan tabungannya akan lebih rendah dari peningkatan konsumsi dan begitu pula sebaliknya. 

Pada tahun 2013 peningkatan konsumsi yang sebesar 11,10 persen lebih tinggi dari pada peningkatan tabungan masyarakat yang sebesar 9,63 persen, pada tahun 2014 peningkatan tabungan masyarakat yang sebesar 13,64 persen lebih tinggi dari pada peningkatan konsumsi yang sebesar 10,30 persen, tahun 2015 peningkatan konsumsi yang sebesar 11,96 persen lebih tinggi dari pada peningkatan tabungannya yang sebesar 7,60 persen, tahun 2016 peningkatan tabungan yang sebesar 11,32 persen lebih tinggi dari peningkatan konsumsinya yang sebesar 8,91 persen, tahun 2017 peningkatan tabungan yang sebesar 9,68 persen lebih tinggi dari peningkatan konsumsinya yang sebesar 9,54 persen, tahun 2018 peningkatan konsumsi yang sebesar 8,51 persen lebih tinggi dari peningkatan tabungannya yang sebesar 5,80 persen, dan tahun 2019 peningkatan tabungan yang sebesar 6,80 persen lebih tinggi dari peningkatan konsumsinya yang sebesar 3,60 persen.
    Berdasarkan fenomena tersebut, memperlihatkan bahwa konsumsi dan tabungan memiliki hubungan yang berlawanan arah, meskipun pada saat konsumsi meningkat, tabungan juga meningkat, akan tetapi peningkatannya selalu berlawanan arah. Hal ini terjadi karena rumah tangga akan memilih untuk memprioritaskan konsumsi atau menabung, sehingga pada saat rumah tangga memilih untuk meningkatkan konsumsi, maka peningkatan tabungannya akan lebih kecil dibandingkan peningkatan konsumsinya dan begitu pula sebaliknya. 

Menurut Sukirno (2011: 109), rumah tangga akan menggunakan tabungan untuk konsumsi pada saat pendapatannya rendah.
  Besaran konsumsi juga akan dipengaruhi oleh konsumsi tahun sebelumnya. 

Menurut Fisher (dalam Mankiw, 2007: 450), konsumen akan mempertimbangkan masa kini dan masa depan pada saat keputusannya dalam penggunaan pendapatan untuk konsumsi. Namun sebenarnya seorang konsumen pasti tidak ingin mengorbankan konsumsinya pada masa depan hanya karena ingin meningkatkan konsumsinya pada saat ini. 

Secara psikologis seorang konsumen akan berusaha untuk meningkatkan konsumsinya dari tahun sebelumnya atau setidaknya mempertahankan konsumsinya tetap sama dengan tahun sebelumnya terlepas dari persoalan ekspektasinya terhadap pendapatan dimasa depan yang tetap.
  Pengeluaran perkapita masyarakat Indonesia untuk makanan dan bukan makanan yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya dalam kurun tahun 2012-2019, mengindikasikan bahwa konsumsi tahun sekarang selalu lebih tinggi dari konsumsi tahun sebelumnya. Hal tersebut mengindikasikan bahwa teori Irving Fisher yang menyatakan konsumen akan mempertimbangkan masa kini dan masa depan dalam konsumsi, dan akan mengonsumsi lebih sedikit dimasa depan pada saat konsumsinya saat ini tinggi tidak dapat diterapkan di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun