Mohon tunggu...
Anita Sari
Anita Sari Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Rain-Coffee-and Hope- tiap sudut kota selalu mempunyai cerita sendiri ....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kenang

16 Maret 2014   01:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:53 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam langit senja semua dimulai

Pada kursi-kursi kosong yang membisu

Pada tiap tawa yang terdengar diujung sana

Pada tiap kepakan sayap burung yang berangkat pulang

Gemercik air berpadu gemerisik suara rumput

Menghias suasana yang kian sendu

Kesendirian yang menakutkan

Terasa memilu beradu haru

Entah pada menit keberapa semua terjadi

Sangat cepat tak menyadari

Tinggalah membekas, nyeri

Memaksa untuk memilih pergi dan beralih

Tapi di sini seakan memori terulang

Pandangan menerawang ingin menentang

Suatu kisah tak selamanya pantas dikenang

tak terkecuali mu yang kian renggang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun