KENDAL -Â Banyak metode pengusiran hama pada padi di sawah. Diantaranya ialah menggunakan pestisida, maupun pestisida alami atau berbahan kimia. Ternyata terdapat sistem baru dalam pengusiran hama padi di sawah, yaitu Sistem Refugia.
Refugia sendiri ialah sebuah sistem pengusiran hama dengan cara menanam tanaman tertentu di sebuah area guna melindungi, atau menjadi sumber pakan bagi predator alaminya. Refugia sendiri bisa berupa tanaman bunga yang tumbuh di pinggir sawah dimana tanaman ini akan menarik serangga atau hama bagi padi.
Pada hari Rabu, 1 Agustus 2018, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro melakukan sosialisasi sekaligus penanaman tanaman refugia kepada warga Desa Tabet, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal sebagai pengusir hama padi dan juga dapat memperindah area sawah. Tanaman refugia yang digunakan kali ini ialah bunga kertas. Penggunaan bunga kertas ternyata ada alasannya, yaitu memiliki warna yang mencolok sehingga menarik perhatian hama menuju bunga kertas tersebut apalagi pada saat berbunga nanti. Kelebihan lain dari tanaman ini adalah mudah ditanam (cepat tumbuh), bibit mudah diperoleh, regenerasi tanaman tergolong cepat dan kontinyu.
Sosialisasi sekaligus penanaman tanaman refugia khususnya bunga kertas diprakarsai oleh mahasiswi perwakilan dari Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Diponegoro dengan harapan petani Desa Tabet dapat memanfaatkan tanaman refugia dan mengaplkasikan kepada sawah Desa Tabet sebagai solusi alternatif dalam mengusir hama dengan cara yang alami, ekonomis, dan juga ramah lingkungan serta sehat bagi konsumen karena tidak melibatkan bahan kimia yang disebarkan kepada tanaman padi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H