Aku benar-benar tidak mnegerti dengan diriku. Aku juga tidak pernah bisa mengerti dengan rasa yang tidak pernah berubah dari dulu hingga sekarang.Â
Hingga kau beri dengan berbagai isyarat bahwa kau tidak akan pernah memilihku sampai bilapun.Â
Dia yang kau puja dan kau berikan perhatian yang sungguh luar biasa. Berbeda dengan diriku yang kau acuhkan setiap kali aku meminta perhatian sedikit waktumu hanya untuk sekedar bercerita tentang hariku.
Penolakan dan kesedihan yang kau berikan takkan pernah kulupakan. Sungguh wajahmu dan wajahnya mirip tanpa ada yang berbeda sedikitpun.
Senyummu, hidungmu, tahi lalatmu, dan matamu sungguh mirip dengan dirinya.
Kata orang, jika 2 orang insan perempuan dan laki-laki mirip maka akan berjodoh.Â
Aku seakan tidak pernah mengerti dengan rasaku. Aku seakan berpura-pura tidak tahu dengan keadaan yang sebenarnya.Â
Bagaimana bisa aku menentang takdir. Takdir Allah terlalu berahasia dan tak bisa diterka.
Di mana harus aku mencari insan yang sama seperti dirimu untuk mengurasi rasa sakit hatiku.
Jika suatu saat nanti perkataanku benar adanya. Maka beritahu aku, nanti Aku akan menghadiri undangan cinta darimuÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H