Mohon tunggu...
Anita Mulia Arifiani
Anita Mulia Arifiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Mulailah dengan Basmallah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pendidikan Akhlak bagi Peserta Didik di Era Majunya Iptek

29 Mei 2023   10:32 Diperbarui: 29 Mei 2023   11:09 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Semakin majunya perkembangan Iptek, membuat para pendidik khusunya orang tua untuk menjalankan tanggung jawabnya, yaitu mendidik akhlak pada anak-anaknya dengan mengikuti perkembangan zamannya.

Hal ini pasti menjadikan sebuah rintangan dan tantangan bagi posisi pendidik, untuk menjadikan anak bangsa kita berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur.

Pendidikan akhlak menjadi hal yang paling utama dalam pendidikan. Selain orang tua yang mendidik akhlak dalam lingkungan keluarga. Sebuah lembaga pendidikan negeri, pendidikan swasta maupun berbasis islami negeri harus memiliki visi dan misi untuk membangun akhlak yang baik bagi peserta didik. Namun, tidak sedikit lembaga pendidikan khususnya pendidikan islam yang peserta didiknya memiliki akhlak kurang baik. Hal ini menjadi sebuah permasalahan yang mesti diselesaikan. Karena banyak di antara orang tua yang menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan islam berharap agar anaknya kelak memiliki akhlakul karimah dan menjadi insan kamil.

Dengan orang tua menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan islam, anak tidak terlalu terpengaruhi oleh lingkungan buruk dalam masyarakatnya. Sedikit kemungkinan anak terpengaruhi, karena di dalam pendidikan islam pasti anak diajarkan akhlak yang mulia.

Di zaman sekarang ini, teknologi sudah merasuki jiwa anak-anak muda. Banyak anak kecil dari umur 4 tahun yang sudah bisa bermain gadget, akhirnya berlebihan. Padahal gadget telah memberikan dampak negatif bagi anak muda. Seperti anak berkata kotor,  bahkan berkata itu ia mengatakan dengan menggunakan makhroj yang tepat dan fasih. Jika anak seperti itu saja dibiarkan, bagaimana penerus kita kelak? Akan jadi apa kelak bangsa kita.

Sebagai yang paling tua kepekaannya, keperhatiannya terhadap perkembangan zaman yang sangat sensitif ini sangatlah berperan. Tanpa disadari teknologi sedikit demi sedikit merusak otak anak generasi muda. Bila yang tua tidak sadar, bagaimana yang muda akan tersadar?.

Orang tua (pendidik) dapat memberikan pendidikan akhlak bagi anak sejak sedini mungkin dengan membatasi penggunaan gadget. Selain itu, orang tua dapat mendidik akhlaq anak dengan Al-Qur'an. Pendidikan akhlak menurut al-Qur'an merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar guna memberikan pendidikan jasmani dan rohani berdasarkan ajaran Islam yang berupa penanaman akhlak mulia yang merupakan cermin kepribadian seseorang, sehingga menghasilkan perubahan yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam Al-Qur'an telah dijelaskan pendidikan akhlak pada anak, dalam firman Allah surah Luqman ayat 12-19

 

Artinya :
12. Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".
13. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
15. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
16.  (Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.
17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).
18. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
19. Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

Jadi, dengan ayat Al-Qur'an ini pendidik dapat mengajarkan pendidikan akhlaq kepada anaknya (peserta didiknya).
Banyak Kandungan nilai pendidikan akhlak dari surat luqman ayat 12-19 adalah sebagai berikut :
1. Tugas orang tua ialah mengenalkan Allah kepada anaknya dan mengesakan-Nya. Karena Rasulullah telah bersabda yang artnya: "Setap anak yang dilahirkan adalah dalam keadaan suci (fitrah), sampai lidahnya bisa berbicara. Kedua orang tuanya lah yang menjadikan anak tersebut Yahudi, Nasrani, atau Majusi."(HR. al-Baihaqi dan ath-Thabrani)
2. Mengajarkan anak tentang ibadah yang baik dan benar serta nilai-nilai akhirat.
3. Mengajarkan tiga unsur ajaran al-Qur`an, yakni akidah, syari`at dan akhlak (akhlak terhadap Allah dan orang tua)
4. Mengajarkan pentingnya bersabar dan segala macam kebajikan serta dilarangnya berperilaku sombong yang merupakan syarat mutlak meraih sukses duniawi dan ukhrawi.
5. Mendidik hendaknya didasari oleh rasa kasih sayang terhadap peserta didik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun