Mohon tunggu...
anita latifah
anita latifah Mohon Tunggu... Dosen - pembaca

NPWP 25.548.422.2-xxx.xxx Greenpeace supporter id 179xx No anggota perpusda 4.2xx/06

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Emang Kenapa Kalo AIDS?

3 Desember 2010   14:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:03 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1291387062610343598

Begitu istimewanya AIDS hingga memiliki hari khusus untuk memperingatinya. Bahkan sebuah televisi swasta selalu menyiarkan satu event musik khusus setiap tahunnya. Kenapa sih harus di istimewakan? padahal kan banyak sekali penyakit lain yang mematikan bahkan seseorang yang terkena AIDS seringkali dikonotasikan negatif. Dari data hasil penelitian Dirjen PP dan PL Kemenkes RI dalam laporan triwulannya sampai dengan 30 Juni 2010, kasus AIDS kumulatif sekitar 21.770 kasus dengan HIV 40.321 kasus. Wow.. itu baru yang muncul dan diketahui, bagaimana dengan kasus-kasus yang belum muncul bagai fenomena gunung es. Perjalanan HIV menjadi AIDS sendiri begitu lama dan panjang, seperti juga penyakit Kanker, dari sehat hingga terjangkit memerlukan waktu yang tidak singkat. Dimulai dari periode jendela yang diartikan sebagai infeksi awal sekitar 15 hari samapi 6 bulan. kemudian periode tanpa gejala yaitu 5 tahun lebih, lalu muncul gejala lebih dari 1 bulan yang diakhiri dengan munculnya berbagai penyakit (infeksi oportunistik) yang menyerang sistem imunitas lebih kurang 2 tahun. Hingga saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan infeksi HIV. walau kita seringkali di kejutkan dengan berbagai berita yang berkategori rumor tentang berbagai jenis obat herbal yang katanya dapat menyembuhkan. Penularan yang tidak pernah disadari selama periode tanpa gejala yang menyebabkan banyaknya kasus AIDS yang tidak terdeteksi.  Sedangkan virus dapat dengan tenangnya menular melalui hubungan seks yang tidak aman, melalui transfusi darah yang terinfeksi HIV, penggunaan jarum suntik yang dipakai bergantian dan ibu hamil HIV positif yang dapat menularkan virus HIV ke bayi yang di kandungnya. Beberapa kali saya bertemu dengan pengidap HIV positif, dan belum terlihat  tanda-tanda perubahan dalam fisiknya. Hal yang mengerikan pernah saya temukan ketika seorang Wanita Pekerja Seks malah sengaja menularkan virus HIV kepada tamunya dikarenakan dendam karena telah di tulari oleh tamunya yang lain. Bagaimana jika laki-laki hidung belang yang mengencaninya melakukan hubungan dengan istrinya di rumah yang tidak tahu apa-apa kemudian hamil. Maka jelas akan banyak korban berjatuhan. ODHA ada di sekitar kita. Seringkali orang yang tidak kita sadari. sekitar dua minggu yang lalu,ada seorang penderita AIDS yang meninggal di kelurahan tempat saya tinggal. satu minggu sebelum saya melahirkan, ada seorang ibu yang terinfeksi HIV melahirkan di rumah sakit tempat saya melahirkan. di kelurahan tempat saya bekerja, pernah ada seorang remaja yang terkena AIDS dan meninggal, dulu sewaktu saya bekerja di pelosok Ciajur Selatan, ada seorang laki-laki muda yang menjadi suspect terinfeksi HIV. Ya.. tanpa disadari.. disekeliling kita banyak penderita HIV/AIDS.  akan tetapi, pencegahan selalu lebih baik daripada mengobati. untuk kelompok-kelompok yang rawan tertular, seperti Pria/Wanita Pekerja Seks, Pelanggan pekerja Seks, Pasangan tetap pekerja Seks, Waria, GGay, Laki-laki Seks dengan Laki-laki (LSL), penyalahguna narkoba sunti (Injecting Drug Users/IDU's), bayi yang lahir dari ibu pengidap HIV dan warga binaan/penghuni Lapas dan Rutan menjadi sasaran KPA. Apakah kondom menjadi satu-satunya alat kontrasepsi yang bisa digunakan oleh penderita AIDS? Dari WHO tahun 2007 , ternyata penderita HIV dapat menggunakan beberapa alat kontrasepsi lain, seperti IUD (kecuali yang tidak diterapi ARV), impant, pil dan suntikan kombinasi. tetapi metode kontrasepsi apapun yang digunakan oleh penderita HIV apabila penderita HIV tersebut berhungan seks dengan pasangannya tetap harus menggunakan kondom. Sekarang ini kita seringkali melihat tayangan di televisi mengenai seorang ibu yang hamil dan takut melahirkan dan menularkan HIV pada bayinya karena dia telah tertular HIV. PMTCT atau Prevention of Mother to Child HIV Transmission yaitu suatu program pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi menjadi salahatu program pemerintah dalam rangka pencegahan HIV/AIDS.  PMTCT menjadi penting dikarenakan penularan HIV pada anak 90% disebabkan karena MTCT atau penularan dari ibu ke bayinya. Dengan PMTCT penularan dapat ditekan dari 25-45% menjadi 2% saja. dengan PMTCT pula maka memungkinkan dilakukannya pencegahan primer kepada orangtua dan bayinya serta memungkinkan pengobatan dan perawatan dini yang dapat dilakukan keluarga. Terinfeksi HIV/AIDS bukanlah akhir dari segalanya. beberapa klien yang saya pernah temui, ternyata tetap dapat berkarya. Jangan pernah menjauhi penderita, karena HIV tidak menular ketika kita berdekatan dengan ODHA, berpelukan dan berjabatan tangan, makan dan minumk ditempat yang sama, pemakaian WC, wastafel atau kamar mandi bersama, berenang di kolam renang yang sama, membuang ingus, bersin, batuk atau meludah dan terkena gigitan nyamuk atau serangga lainnya. Bayangkan, jika kitalah yang menjadi ODHA..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun