Dewasa ini berita hoax dan ujaran kebencian acap kali hilir mudik di kehidupan kita sehari-hari. Bahkan pesan singkat berantai dengan topik yang sama sering datang menghampiri dari segala penjuru nomor kontak dalam waktu yang bersamaan. Atas nama demokrasi, suara-suara miring diumbar di status-status akun media sosial yang sayangnya tanpa dihiasi toleransi, sehingga dapat mencederai keharmonisan kehidupan beragama di  Indonesia yang kita kasihi. Apalah jadinya anak bangsa ini jika setiap saat yang mereka nikmati adalah  sajian berita yang belum tentu benar adanya. Miris!
Beberapa hal terlintas di fikiran ini, seandainya punya kuasa tentulah ada upaya yang ingin dilaksanakan. "Terwujudnya Masyarakat Indonesia yang Taat Beragama, Rukun, Cerdas, dan Sejahtera Lahir Batin dalam rangka Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong,"merupakan visi Kementrian Agama yang tertuang dalam Keputusan Menteri Agama Nomor 39 Tahun 2015. Maka bila saya jadi Menag, beberapa jurus jitu akan saya keluarkan dengan tujuan meminimalisir dan bahkan menangkal berita hoax dan ujaran kebencian dengan efektif dan efisien.
Pertama,kita kadang bingung apakah berita yang kita dapat ini suatu fakta atau bualan yang penuh tanda tanya. Maka saya akan membuat program Tanya Menag. Disini adalah layanan klarifikasi tentang berita-berita yang beredar. Dijalankan selama 24 jam non stop, masyarakat Indonesia dapat mengirimkan pertanyaan-pertanyaan langsung seputar berita yang didapat dan dengan cepat mendapatkan pencerahan lewat jawaban-jawaban yang singkat jelas dan padat dari operator sebagai sumber terpercaya.
Kedua, tentunya ketika ada pihak yang mengumbar ujaran kebencian patutlah kita mengadukan secara resmi untuk segera diatasi agar tidak meresahkan masyarakat, Ya, saya akan membuat layanan Lapor Menag. Kita bisa melayangkan laporan disertai dengan bukti-bukti agar ujaran kebencian tersebut bisa segera dibatasi dan meredam keresahan warga. Layanan ini pun aktif selama 24 jam dan akan memaparkan secara rinci sampai sejauh mana laporan telah ditindaklanjuti.
Ketiga, Â berita hoax mudah dipercaya karena kurangnya ilmu dan pemahaman akan topik berita tersebut. Maka jurus selanjutnya adalah Cerdas Bareng Menag. Ya, tingkat edukasi akan mempengaruhi pola pikir dan sudut pandang seseorang ketika mendapat informasi.Â
Apakah akan langsung percaya terpengaruh bacaan yang didapat atau cerita yang didengar, ataukah menyaring informasi terlebih dahulu dan membandingkan dengan pengetahuan yang dimiliki untum memastikan kebenarannya. Tentu lewat program ini masyarakat dapat mengakses ilmu dan pengetahuan keagamaan maupun sosial sehingga bisa tidak serta merta percaya berita hoax tapi bisa mencari sumber tertulis yang sah dan valid adanya.
Keempat, untuk menjalin kerukunan perlu dibuat forum diskusi asyik yang dapat menambah ruang pergaulan sehingga diharapkan  bisa menajdi tempat berbagi ilmu dan pengalaman. Perlu kita susun forum Nongkrong Bareng Menag. Menag dan jajarannya dapat sesekali menyapa dan berbagi pengetahuan lewat interaksi dengan anggota komunitas ini. Tentunya ini dapat lebih mendekatkan Kementrian Agama dengan masyarakat.
Keempat program tersebut sesungguhnya mencerminkan beberapa misi dari Kementrian Agama, yaitu:
- Meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama
- Memantapkan kerukunan intra dan antar umat beragama
- Menyediakan pelayanan kehidupan beragama yang merata dan berkualita
- Â Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan umum berciri agama, pendidikan agama pada satuan pendidikan umum, dan pendidikan keagamaan
Mungkin sebetulnya beberapa program tersebut sudah ada saat ini, hanya saja kurang terdengar gaungnya. Maka ini pun perlu menjadi perhatian khusus karena saat ini layanan seperti ini sangat diperlukan untuk menjembatani persoalan yang akan timbul hanya dari kesalahpahaman dan kurang akuratnya berita yang beredar di masyarakat.Â
Tentunya program-program ini akan tersampaikan dengan baik jika masyarakat mudah mengaksesnya dan paham akan tujuannya. Program-program tersebut dapat berupa aplikasi yang dapat diunduh di handphone berbasis android atau berupa situs resmi yang tentunya dikemas dengan tampilan yang menarik dan mudah dalam penggunaannya. Dan pagi masyarakat yang tidak memiliki fasilitas internet dapat menghubungi layanan call center yang selalu siap sedia menyapa dan menerima problema yang dialami tanpa menunggu lama.
Mimpi tentunya akan terwujud jika kita mulai melangkah, bukan hanya tidur semata tapi bangkit meraih hingga jadi nyata. Saya yakin banyak pihak yang sudah mulai gerah dengan kondisi hiruk pikuk berita hoax dan ujaran kebencian yang kian merajai dunia maya. Jika kita mampu bertindak, mengapa diam dan tidak bergerak. Ayo bangkit dan lawan hoax.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H