Tapi akhirnya, meski pun hal ini tidak seramai peristiwa keagamaan sebelumnya, tapi masyarakat (khususnya muslim) Jakarta mendapatkan ilham dan petunjuk langsung dari Tuhan, siapa sebenarnya pemimpin muslim yang patut dan pantas dipilih. Siapa pemimpin muslim yang otentik dalam kesehariannya menjalankan perintah agama, seperti berjilbab untuk para istrinya, dan siapa yang hanya polesan semata. Siapa yang dekat dengan ulama dan habib, tapi pada saat bersamaan membiarkan keluarganya menggunakan atribut natal atas nama toleransi. Atau mungkin karena kedekatan itu, ia tetap “aman” meskipun menolak fatwa MUI dan menantang FPI?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H