Mohon tunggu...
Anita Kencanawati
Anita Kencanawati Mohon Tunggu... Penulis - Ketua WPI (Wanita Penulis Indonesia) Sumut

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Jejak Jalan Berkabut Luka (Episode-2)

22 Januari 2022   07:34 Diperbarui: 22 Januari 2022   09:08 497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Anita Kencanawati

"Om Zul, apakah bapak sudah dikebumikan?" tanyaku menghampiri dokter Zulkifli yang sudah duduk di ruang tamu.

Dokter Zulkifli tampak sangat berhati-hati menjawab pertanyaanku. Dia sejenak memperhatikan wajahku.

"Kemarin sore sudah dikebumikan, Rin," kata dokter Zulkifli pelan sambil memegang pundakku. Sepertinya, dia berjaga-jaga jika aku tiba-tiba pingsan.

Aku memang sangat terkejut. Bapak meninggal kemarin siang, kenapa buru-buru dikebumikan sore harinya?

Betapa malangnya nasibku, tidak bertemu jenazah bapak, tidak ikut menyolatkan, tidak ikut mengantar ke pemakaman, bahkan tak ikut merawat ketika bapak sakit sampai ajal menjeputnya.

Bulir bening jatuh deras di pipiku. Aku merasa menjadi anak yang paling malang di dunia. (bersambung)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun