Mohon tunggu...
Anita Kencanawati
Anita Kencanawati Mohon Tunggu... Penulis - Ketua WPI (Wanita Penulis Indonesia) Sumut

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Laskar Cilik Penjaga Sungai Deli

20 November 2019   17:49 Diperbarui: 13 Desember 2019   08:02 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: karya Neyla Amira

Semua warga dan undangan nampak begitu gembira menyaksikan perlombaan yang dilangsungkan di dalam sungai. Menyaksikan keseruan yang berbeda. 

Perlombaan berakhir sore hari. Tibalah acara pemberian hadiah. Sebelum penyerahan hadiah, Bang Didi meminta Pak Ridwan memberikan kata sambutan. Pak Ridwan pun berdiri dari tempat duduknya di pinggir sungai. Ia menuju ke dalam sungai yang kedalaman airnya menyentuh pinggangnya.

Setelah memberikan salam, Pak Ridwan memulai kata sambutannya. "Saya sangat bahagia bisa berada bersama warga bantaran Sungai Deli pada hari ini, pada perayaan HUT Kemerdekaan RI. Saya sangat bersyukur bisa menikmati segala yang baik, yang ada di pemukiman Sungai Deli ini."

Sejenak Pak Ridwan terdiam, kemudian melanjutkan lagi. "Saya mengagumi warga di pemukiman ini yang ternyata sangat menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan sungainya. Sama sekali tidak ada sampah yang kelihatan di pinggiran sungai mau pun di dalam sungai. Karena itu, saya berpesan, semoga warga dan anak-anak bantaran sungai di sini, akan tetap seperti itu selamanya."

Para warga bertepuk tangan mendengar pujian yang disampaikan Pak Ridwan. Teriakan anak-anak sanggar pun bergema dipandu Bang Didi. "Sungai Deli, Bersih...!", "Sungai Deli, Bukan Tong Sampah!"

Pak Ridwan yang mendengar teriakan anak-anak sanggar itu, kemudian mengacungkan dua jempolnya, tanda kagum.

"Terima kasih karena sudah memberi saya kesempatan untuk bersama merayakan HUT Kemerdekaan RI di bantaran Sungai Deli ini. Ini merupakan impian saya, sejak empat bulan yang lalu, saat menjadi warga baru yang tinggal di dekat pemukiman bapak, ibu dan anak-anak semua. Mohon dimaafkan, jika saya pernah melakukan kesalahan pada bapak-ibu dan anak-anak di sini. Jujur, saya pernah melakukan kesalahan pada warga  di sini, tapi kemudian menyadari dan tidak melakukannya lagi," suara Pak Ridwan terdengar serak. Warga bantaran Sungai Deli dan para undangan menjadi penasaran dengan pengakuan yang disampaikan Pak Ridwan.

"Bapak, ibu dan anak-anak semua. Jujur saya katakan, dulu pertama kali saya pindah ke sini, saya pernah membuang sampah di pinggir sungai ini. Pada waktu itu, saya belum tahu dimana tempat membuang sampah. Saya juga tidak pernah melihat ada petugas buang sampah yang lewat untuk mengangkut sampah warga. Saya berpikir, mungkin warga membuang sampahnya di pinggir sungai. Tapi akhirnya saya sadar bahwa saya sudah melakukan kesalahan. Saya melihat warga di bantaran sungai ini justru sangat menjaga kebersihan lingkungannya dan sungainya. Sekali lagi, mohon saya dimaafkan untuk kesalahan yang empat bulan lalu pernah saya lakukan di sini. Maukah bapak, ibu dan anak-anak memaafkan saya?" Pak Ridwan bertanya dengan sungguh-sungguh. Penyesalan tersirat di wajahnya.

Warga bantaran Sungai Deli yang mendengarkan permohonan maaf dengan tulus dari Pak Ridwan itu, ramai-ramai menjawab : "Sudah dimaafkan, Pak..."

Sementara Udin, Fahmi dan Saipul terkejut mendengar semua ucapan Pak Ridwan barusan. Mereka baru menyadari, ternyata pembuang sampah misterius yang dulu mereka jebak dengan tali plastik adalah Pak Ridwan.

"Bapak itu rupanya orangnya," bisik Udin pada Fahmi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun