Sukses adalah sebuah keberuntungan atau keberhasilan yang menjadi cita-cita setiap manusia. Keberhasilan materi tidak selamanya menjadi ukuran kesuksesan seseorang. Akan tetapi, seseorang akan memandang kesuksesan orang lain jika hidupnya sungguh bermakna bagi orang lain. Pertanyaaanya apakah rahasia dan kunci mencapai sukses ini? Ternyata pertanyaan rahasia mencapai sukses ini jawabannya ada di kamar kita saat bangun tidur di pagi hari. Berbagai benda seperti, AC, langit-lamgit kamar, jam dinding, kalender, cermin, jendela, lantai, dan pintu mampu memberikan jawaban yang sangat bijaksana. Benda-benda ini yang ada di dalam kamar kitaini bisa memberika jawaban. Untuk meraih kesuksesan ini ternyata rungan tempat kita berada bisa menjadi kuncinya. Saat bangun tidur pun kamar dan segala isinya bisa menjadi sarana merenungkan langkah menggapai sukses.
Pendingin Ruangan/AC
“Dingin…” , begitu jawaban AC ketika kita bertanya tentang rahasia sukses. Dalam kepenatan, kita bisa beristirahat dan tidur nyenyak kala rungan tidur kita menggunakan alat pendingin. Khususnya bagi kita yang tinggal di kota-kota besar yang udaranya cenderung panas karena polusi. AC selalu menjadi solusi karena akan memberikan rasa dingin hingga menjadikan seseorang nyaman. Rasa dingin ternyata berdampak sangat positif. Apabila kita selalu memiliki hati yang dingin, tentu ini menggambarkan kesabaran dalam hidup ini. Sabar adalah sikap yang tidak terburu-buru atau terburu nafsu tetapi selalu berjuang dan tidak cepat putus asa. Dalam kehidupan, tak jarang Tuhan menempa hidup ini dengan berbagai kesulitan. Pada saat tempaan ini kita terima, kita harus tetap sabar dan tidak cepat berputus asa. Apabila kesabaran ini dekat dengan kita, maka rasa dingin pula yang ada dalam hati kita. Hingga akhirnya kita menjalani kehidupan sesuai dengan kehendak Tuhan dengan penuh kesabaran.
Langit-langit Kamar
Sebelum kita bangkit dari tempat tidur yang dingin, kita masih bisa menatap langit-langit kamar . “Tinggi…”, langit-langit kamar yang tinggi ini cukup menggambarkan tentang cita-cita kita. Cita-cita ini merupakan spirit dalam menjalani hidup kita. Setidaknya hidup kita akan lebih bergairah ketika kita masih memiliki dorongan untuk mencapai suatu target. Ketika seseorang memiliki cita-cita tentu mereka memilki semangat untuk menggapainya. Kita tentu akan menempuh berbagai cara agar mampu mewujudkan dan mancapainya. Dengan kata lain, cita-cita merupakan sarana atau dorongan seseorang untuk bekerja keras. Bekerja keras ini merupakan bentuk nyata mencapai kebahagiaan bukan sekadar angan-angan atau impian. Perjuangan menggapai cita-cita merupakan usaha yang membahagiakan.
Jam Dinding
Jam dinding biasanya benda yang tak akan pernah luput dari tatapan kita setelah bangun tidur. Jam ini akan memberikan jawaban rahasia sukses. “Setiap detik dan menit adalah harapan…” Putaran jarum jam menggambarkan detik-detik waktu kehidupan kita yang tak terasa kita lalui. Namun, di sini pun kita disadarkan bahwa detik-detik dan menit ini menggambarkan masih adanya sebuah harapan. Harapan menjadi hal sangat berharga yang tidak boleh kita sia-siakan. Setiap detik dan menit itu bisa kita gunakan untuk melakukan banyak hal yang positif sebelum akhirnya menit-menit itu berlalu begitu saja. Detik-detik yang kita miliki merupakan harapan untuk mencapai target yang belum tercapai.
Kalender
Tentunya kita juga memperhatikan kalender yang tergantung. Kalender akan memberikan jawaban, “Bersyukurlah engkau masih diberi waktu…” Melalui kalender ini, waktu yang kita targetkan menjadi semakin nyata. Berapa waktu yang kita butuhkan untuk mencapai dan manggapai cita-cita tersebut.Dengan memperhatikan waktu melalui kalender yang ada, sebenarnya kita bisa memprediksi berapa waktu yang masih kita miliki. Dengan demikian, sebenarnya kita sedang menggantungkan harapan dan cita-cita kita pada waktu yang ada. Waktu menjadi salah satu rahasia kesuksesan kita.
Cermin
Salah satu benda yang juga tak pernah kita lupakan saat bangun tidur adalah cermin. Setidaknya melalui cermin ini kita bisa memeriksa diri kita saat bangun tidur. Cermin pun akan memberika jawaban atas pertanyaan rahasia sukses itu. “Sebelum bertindak dan berucap, periksalah diri atau instropeksilah terlebih dahulu .”Di dalam cermin ini tentu yang akan kita lihat adalah wajah kita sendiri. Mengaca melalui sebuah cermin hanya bisa melihat fisik kita apakah masih utuh sempurna seperti sedia kala atau ada yang hilang saat kita tidur. Namun, sebenarnya ada hal yang tak kalah pentingnya kita lihat dalam kehidupan kita ini. Instropeksi diri adalah cara kita bercermin untuk melihat dan mengatahui kelemahan dan kekurangan diri. Melalui instropeksi diri ini kita bisa melihat kembali segala proses yang sudah kita lalui. Harapannya kita semakin menyadari segala keterbatasan yang kita miliki. Kesadaran ini yang akan menuntun dan mengarahkan setiap langkah kita. Instropeksi diri ini pula yang akan mampu menilai untuk membawa pada kesadaran diri bahwa kita memiliki katerbatasan. Melalui instropeksi diri ini pula, kita bisa mawas diri dengan pencapaian kita. Apakah kita sudah mencapai hal yang kita impikan sesuai dengan cita-cita dan harapan, atau kita masih harus berjuang lebih keras lagi? Dari sini pula kita bisa mawas diri apakah yang kita lakukan sudah sesuai dengan jalan dan kebenaran Tuhan atau justru sebaliknya.Dengan kata lain untuk mencapai kesuksesan berarti kita harus banyak mawas diri.
Jendela
Bagian kamar kita yang dapat kita pakai sebagai sarana melongok keluar ruangan. Jendela pun akan mengatakan , “Mari kita melihat jauh ke depan atau visioner!” Keinginan kita menengok keluar sebenanrnya menggambarkan visi kita. Kita memiliki visi yang jauh di luar sana. Bahkan bisa kita katakana jendela menjadi lambang visioner. Dengan segala kelebihan dan keterbatasan yang kita miliki kita harus ubah menjadi energy positif untuk menggapai cita-cita. Kita harus memiliki visi yang jelas dan bergerak dengan cara yang baru. Kita harus berani mengambil terobosan yang mungkin bagi sebagian orang merupakan sebuah “kegilaan”. Jendela inilah sebagai simbul visioner kita untuk menggapai cita-cita yang lebih unggul untuk sebuah kesuksesan.
Lantai
Lantai merupakan tempat berpijak yang paling kokoh. Yang akan kita injak saat kita turun dari tempat tidur. Secara filosofis lantai merupakan dasar atau landasan. Namun, lantai pun memberikan nasihat “Bersujudlah dan berdoa mendekatkan diri kepada Tuhan!” Jika landasan kokoh maka bangunan di atasnya juga akan kokoh. Namun, lantai ini sendiri bisa melambangkan tempat bersujud kepada Sang Illahi. Lantai ini melambangkan kesuksesan seseorang tak akan sempurna jika kita tidak berpijak pada kebenaran. Kebenaran sejati hanya dimiliki oleh Sang Penguasa Kehidupan. Oleh karena itu, agar kita mampu mencapai kesuksesan yang sempurna hendaknnya kita tetap berpijak pada kebenaran dengan tetap mengandalkan Tuhan. Dengan kata lain, agar kesuksesan kita tetap dapat menjadi berkat hendaklah kita tetap setia bersujud kepada-Nya. Berdoa adalah rahasia IIlahi yang akan menjawab dan memberikan jawaban dalam setiap pergumulan hidup kita.
Pintu
Pintu adalah jalan keluar dan jalan masuk. Sebelum kita mencapai sukses memang kita harus keluar dari pintu. Pintu pun memberikan rahasianya, “Keluarlah dan melangkah, gapailah cita-cita dan kesuksesanmu!” Agar kita mampu mencapai sukses memang kita harus keluar dahulu. Setidaknya kita harus berani keluar dari zona nyaman yang selama ini telah mengungkung kita. Pintu sebagai simbolisasi bahwa diri kita harus berani melangkah lebih jauh lagi untuk mengejar segala cita-cita. Jika kita berani melakukan itu semua, niscaya tidak ada hal yang mustahil di tangan Tuhan. Nah, kini semua rahasia sukses itu sudah berada di tangan kita. Mampukah kita menjalankan dan melaksanakan semua nasihat tersebut? Jika kita sudah mampu melaksanakan semuanya rahasia itu, kita tinggal menunggu kesuksesan itu pasti akan segera kita raih. Salam-AST (Ide cerita dari SMS seorang sahabat).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H