Rasa rindu yang menggebu dalam hati membuat kami terpanggil untuk pergi ke salah satu daerah yang ada di Jawa Barat. Disanalah tempat tinggal Kakek Amas.  Dua tahun lamanya kami  tidak bersua dengan Kakek Amas, ingin rasanya memeluk dan bercengkrama untuk mengobati rasa rindu yang amat dalam. Di malam minggu kami pun berangkat dari Kota Kembang dengan diiringi gerimis dan hembusan angin yang menusuk dada.
Cuaca yang kurang bersahabat tidak menyurutkan niat kami untuk berkunjung ke Kabupaten Ciamis, Kecamatan Kawali, Jawa Barat tempat Kakek Amas  tinggal. Untuk menghindari kemacetan kami pun berangkat pukul 23.00 WIB dari Bandung dan diperkiraan sampai pada pukul 03.00 WIB.
Selama diperjalanan sesekali kami bercengkrama dan bersenda gurau untuk menghangatkan suasana. Tak lupa musik dangdut diputar agar menghilangkan rasa kantuk diantara kami. Disela perjalanan kami sempat melihat ke arah jendela dan melihat kendaraan lain yang melintas di jalan raya.Â
Karena sudah lama tidak kesana, supir yang mengendarai mobil tumpangan kami bertanya kepada warga setempat untuk mencari lokasi yang tepat. Mengingat hujan belum berhenti dan membuat google maps sewaktu - waktu menjadi error. Setelah mendapat penjelasan dari warga akhirnya kami meneruskan perjalanan yang masih cukup jauh.
Waktu menunjukan pukul 00.00 WIB, kami mulai dilanda rasa lelah dan mengantuk. Sesekali kami melihat pepohonan besar nan rindang disepanjang jalan sepi tersebut. Tak lama setelah itu kami kemudian tertidur sembari meletakan jaket diatas tubuh masing - masing.Â
Adzan shubuh yang berkumandang membangunkan kami. Waktu pun menunjukan pukul 03.15 WIB dan kami sudah sampai di Kabupaten Ciamis. Supir berkata 15 menit yang akan datang  kami akan sampai ke tujuan. Setelah sampai, kami disambut oleh Kakek Amas dan dipersilahkan untuk beristirahat karena perjalanan yang melelahkan.
Pukul 05.00 WIB kami bangun tidur dan mendirikan sholat shubuh berjamaah. Setelah sholat kami berdoa kepada Allah dan dipimipin oleh Kakek Amas. Lantunan demi lantungan doa kami ucapkan hingga tak terasa waktu menunjukan pukul 06.00 WIB
Suara ayam berkokok khas pedesaan pun terdengar nyaring yang  menandakan fajar akan terbit dari ufuk timur. Dari sini terlihat panorama keindahan alam yang menghipnotis mata. Ditambah lagi udara segar nan sejuk yang membuat kami semakin betah untuk tinggal disini.
Kami keluar dan menikmati terbitnya matahari bersama - sama. Kebetulan memang rumah kakek berada diatas bukit sehingga cocok sekali untuk melihat detik - detik matahari terbit. Disini terlihat juga gunung - gunung yang landai dan hutan rindang.Â
Tak lupa handphone selalu siap sedia untuk memotret moment kami disini. Sambil melihat panorama alam, Kakek Amas menceritakan tentang banyak hal pada kami. Ia bercerita tentang peternakan yang sedang ia kelola. Ia berternak 4 ekor kambing dan kini sudah sberkembang biak menjadi 6 ekor.Â
Tak hanya itu, kakek juga memiliki ladang yang cukup luas yang ditanami dengan berbagai macam tanaman. Ada tanaman cabai, tomat, kunyit, jahe, jagung dan lainya. Kakek juga berjanji pada kami akan mengajak kami berkeliling peternakan dan ladang miliknya. Kebetulan tanaman di ladang kakek siap untuk dipanen. Sontak kami bersorak dan gembira mendengar ajakan kakek.