Mohon tunggu...
Anita Farahiya
Anita Farahiya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Potret Guru: Menjadi Guru yang Baik pada Hari Ini

18 Oktober 2017   22:55 Diperbarui: 18 Oktober 2017   23:47 1706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk menyukseskan  sebuah pengajaran atau pembelajaran dalam kelas pasti yang berperan penting adalah guru. Mengapa demikian ? karena guru adalah sumber informasi dan ladangnya ilmu pengetahuan.

Pada zaman yang serba modern ini guru harus mempunyai kemampuan yang baik dan berprestasi. Manfaat guru berprestasi adalah mendapatkan pengalaman, menyenangkan Siswa, siswa merasa selalu termotivasi, kreatif, inovatif, siswa akan mengejar nilai tambahan dan akan mendafat fasilitas yang lebih. 

Dan jangan menjadi guru karena paksaan melainkan jadilah guru yang mempunyai alasan seperti  ini : membangkitkan semangat belajar murid, berpengaruh dalam kehidupan generasi mendatang, pekerjaan yang tak monoton, menjadi seorang Bos dalam kelas, lebih banyak waktu luang untuk keluarga, menyalurkan rasa cinta pada anak-anak dan hiburan saat suasana hati tak baik. 

Dengan guru mempunyai pikiran seperti itu Guru akan ikhlas saat melakukan rintangan saat kita mengajar walaupun di Indonesia Guru merupakan pekerjaan yang terkadang disebelah mata. Tapi mulailah niat untuk memperbaiki generasi Indonesia menjadi lebih baik.

Tentu, selaras dengan berkembangnya IPTEK perilaku dan pikiran anak pada zaman sekarang  dengan zaman dahulu berbeda. Guru tidak boleh menyalahkan keadaan yang seperti ini tapi bagaimana guru dapat menjadi pendidik yang baik untuk generasi yang akan datang. Untuk mengatasi itu semua, berikut adalah cara bagaimana menjadi guru yang baik :

  • Menjadi pribadi yang baik. Menjadi pribadi yang baik itu penting apalagi untuk seorang pendidik yang mana akan mendidik calon generasi bangsa. Sebaiknya sebelum kita menjadi pendidik langkah utama adalah koreksi diri terlebih dahulu. Menjadi pribadi yang baik dapat dimulai dari diri sendiri, mengenali bagian-bagian dari diri kita sendiri. Terkadang kita hidup dikendalikan oleh ego, amarah dan keinginan kita sendiri. Jika ketiga hal tersebut dapan ditata dengan baik maka pikiran akanpun akan menjadi positif. Jika pikiran positif maka kehidupan untuk selanjutnya akan menjadi lebih baik. Tanpa kita sadari karakter kita akan menjadi menarik dan menyenangkan sekaligus kuat menghadapi segala kondisi yang muncul. Ketika itulah kita mampu menyebarkan kebaikan pada alam semesta.
  • Mengubah keadaan kelas menjadi menyenangkan. Poin kedua ini juga tidak kalah pentingnya karena keadaan kelas dapat menentukan ke fokusan terhadap anak didik. Buatlah keadaan kelas dengan senyaman mungkin. Entah itu dengan menghiasi ruang kelas menjadi lebih indah, menempelkan stiker- stiker yang mampu menunjang belajar siswa. Jangan buat keadaan kelas itu monoton,panas dan kotor karena itu akan membuat anak didik tidak bisa berkonsentrasi saat melakukan pelajaran berlangsung.
  • Mempunyai kreatifitas yang tinggi. Sebagai pendidik terutama calon pendidik kita harus mempunyai kreatifitas seperti bisa menari, olahraga dan kemampuan yang lain. Karena selain bisa menguasai semua materi dengan baik kita juga harus mempunyai keahlian yang khusus agar anak didik kita bisa berkembang dengan baik.
  • Tidak mengengkang potensi anak. Maksudnya, biarkan murid-murid berekspresi sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Jangan menuntut untuk bisa menjadi seperti ini dan seperti ini. Karena itu akan membuat murid kita semakin malas untuk mengerjakannya. Dan pendidik harus menyadari bahwa setiap orang pasti mempunyai kemampuan yang berbeda-beda yang telah menjadi kebiasaan yang dia miliki. Biasanya kita sebut dengan bakat.
  • Menjadi guru yang aktif. Menjadi guru yang aktif adalah guru yang bisa berinteraksi dengan baik terhadap muridnya.Yang memberikan perhatian lebih untuk muridnya. Jika antara guru dan murid sudah merasa dekat maka kenyamanan secara tidak langsung muncul dengan begitu pembelajaran akan  mudah untuk diperoleh murid.
  • Mempu mengaplikasikan alat komunikasi dengan pembelajaran. Sesekali jadikanlah pembelajaran itu menjadi pembelajaran yang menyenangkan, bermanfaat dan menarik. Buatlah alat komunikasi itu dengan bermanfaat agar anak tidak salah dalam menggunakannya. Contohnya seperti menampilkan film yang mampu membawa perubahan, mendengarkan musik. Tetapi semua itu harus tetap ada sangkut pautnya dengan pembelajaran.

Sebagai guru, marilah semua guru maupun calon pendidik mulai sekarang belajar dari hal yang sederhana terutama dari diri kita sendiri untuk mengubah cara mengajar dengan pola lama tradisional dan sudah ditinggalkan oleh negara maju ke cara yang lebih baik yaitu kreatif dan inovatif. Jika di Negara lain bisa, kenapa kita tidak ? yang terpenting adalah adanya kemauan pada diri kita masing-masing untuk terus berkembang demi masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun