Mohon tunggu...
ANITA DWIYANTI
ANITA DWIYANTI Mohon Tunggu... Guru - Universitas Indraprasta

ANITA, FADIA, RAKA, THARYSA

Selanjutnya

Tutup

Trip

Sejarah Tugu Kujang sebagai Landmark Kota Bogor

14 Agustus 2020   14:27 Diperbarui: 14 Agustus 2020   15:09 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

HAI TEMAN-TEMAN KOMPASIANA! kalian tau gak sih tentang Tugu Kujang yang jadi kebanggaan kota Bogor ini? nah, disini aku mau kasih tau sedikit tentang Sejarah Tugu Kujang yang menjadi Landmark kota Hujan ini.

      Sewaktu Bogor masih bernama Buitenzorg, kota ini memiliki sebuah landmark yang terletak tidak jauh dari Istana Bogor. Landmark tersebut berbentuk Tugu berdinding putih yang dikenal dengan nama Witte Paal. Tapi sayang nya nih tugu ini tidak berumur panjang, karena pemerintah Republik Indonesia menghancurkan bangunan tersebut dengan Dinamit karena dianggap sebagai simbol kolonialisme. Bekas tempat nya yang kosong kemudian rubah menjadi kolam bulat lengkap dengan air mancurnya.

Beberapa puluh tahun setelah diratakannya tugu peninggalan Belanda tersebut, pada tanggal 4 Mei 1982 dibangun sebuah tugu baru di atas lahan seluas 25x23 meter yang berjarak sekitar 3 km dari Untuk memberikan ciri khas kota Bogor, sekaligus sebagai penanda budaya Sunda di atas tugu setinggi 25 meter ini dipasangkan sebuah replika senjata tradisional Kujang. tugu yang dihancurkan itu (Air Mancur). Untuk memberikan ciri khas kota Bogor, sekaligus sebagai penanda budaya Sunda di atas tugu setinggi 25 meter ini dipasangkan sebuah replika senjata tradisional Kujang.

Replika kujang tersebut memiliki berat 800 kg dan tinggi 7 meter yang dibuat dari bahan stainless stell dan dilapisi perunggu dan kuningan. Ornamen kujang ini dipasang menggunakan helikopter yang didatangkan dari Pangkalan TNI-AU Atang Sandjaya Semplak dengan posisi menghadap ke arah Istana Bogor.

Pada bagian bawah tugu terdapat sebuah ornamen batu bertuliskan "Dinu kiwari ngancik nu bihari, seuja ayeuna sampeureun jaga" yang memiliki makna "Apa yang dilakukan hari ini adalah warisan masa lalu, dan apa yang terjadi saat ini adalah warisan untuk generasi berikutnya". Tugu yang dibangun dengan biaya Rp 80 juta itu diresmikan pada tanggal 30 Juni 1982 oleh Wali Kota (saat itu) Ahmad Sobana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun