Mohon tunggu...
Anita Deta
Anita Deta Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

I'm an English teacher from small island in East Nusa Tenggara. I love reading, watching movies, cooking, gardening and one thing that I really love is travelling. I always spend time at the beach to get new energy and become a brave and wise teacher.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik dengan Menggunakan Model Pembelajaran Project-Based Learning

19 November 2022   20:19 Diperbarui: 19 November 2022   20:27 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saat ini banyak sekali penerapan model pembelajaran yang kurang efektif yang sering digunakan guru saat mengajar didalam kelas. Penggunaan model pembelajaran yang monoton salah satunya yang menjadi dampak utama dalam peningkatan minat belajar peserta didik dikelas. 

Peserta didik cenderung belajar menggunakan medote pembelajaran tradisional dimana metode ceramah serta mengerjakan tugas dan mencatat lewat buku paket masih menjadi pilihan metode yang nyaman digunakan oleh parah guru saat ini. 

Hal tersebut menjadi latar belakang terhadap permasalahan yang terjadi didalam kelas dan  membuat kita menjadi tertantang dengan menggunakan model pembelajaran yang dapat  meningkatkan minat belajar peserta didik didalam kelas. Salah satunya adalah dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dalam kegiatan pembelajaran materi Greeting Card pada praktik mengajar dikelas.

Sebagai seorang guru kita memiliki peran penting dalam proses pembelajaran khususnya dalam mengatasi miskonsepsi dalam pembelajaran. 

Dengan merancang pembelajaran yang tepat dan inovatif bagi peserta didik yang dimulai dari pengembangan media  pembelajaran yang menarik sampai penentuan model pembelajaran yang tepat yang disesuaikan dengan karakteristik muatan pelajaran diharapkan miskonsepsi yang terjadi dalam pembelajaran dapat diatasi dengan cara  meningkatkan minat belajar peserta didik sehingga peserta didik lebih aktif dan kreatif dalam mengembangkan     potensi yang dimiliki di kelas untuk meningkatkan hasil belajar Peserta didik.

Oleh sebab itu sebagai guru kita harus kreatif dan inovatif dalam merancang  pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi Peserta didik. sehingga miskonsepsi yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran tidak terjadi.

Tantangan yang dihadapi selama praktik pembelajaran Project Based- Learning adalah

  • Kurangnya motivasi belajar peserta didik
  • Latar belakang pengetahuan Bahasa asing bagi peserta didik
  • Minat belajar peserta didik
  • Mengajar dengan metode dan model pembelajaran tradisional.
  • Kurangnya pengetahuan pengguanaan media pembelajaran berbasis teknologi.
  • Kurang kreatifnya guru dalam menentuakan media pembelajaran yang sesuai.

Untuk mengatasi tantangan diatas maka langkah-langkah yang  dapat dilakukan adalah :

  • Memperkaya kosa kata bahasa Inggris  dengan flashcard.
  • Membaca buku Bahasa Inggris (cerita/artikel)
  • Mononton percakapan sederhana Bahasa Inggris
  • Meningkatkan kemampuan grammar dengan rutin menulis dalam bahasa Inggris
  • Mendengarkan lagu Bahasa Inggris untuk meningkatkan kemampuan kosakata dan listening.
  • Belajar dengan aplikasi Bahasa Inggris offline
  • Menggunakan media, model dan metode pembelajaran yang tepat.
  • Memanfaatkan teknologi sebagai media dan sumber belajaran yang relevan.

Proses untuk melaksanakan strategi:

  • Membiasakan peserta didik untuk menemukan serta mempelajari kosakata baru dengan menggunakan flashcard atau kartu kosakata disertai gambar sehingga peserta didik tertarik. Peserta didik juga bisa belajar kosa kata baru dalam kamus (Dalam proses pembelajaran peserta didik diarahkan dan dibimbing untuk menggunakan kamus jika menemukan kesulitan dalam     mengartikan kata atau teks bacaan)
  • Memberikan tugas kepada peserta didik untuk membaca buku Bahasa baik itu buku cerita anak ataupun artikel pendek di internet.
  • Melatih kemampuan mendengarkan dan berbicara peserta didik dengan menonton video percakapan Native speaker di YouTube maupun Televisi.
  • Peserta didik diarahkan dengan rajin menulis kalimat sederhana dalam Bahasa Inggris baik berupa pesan teks kepada teman ataupun guru menggunakan Bahasa Inggris sederhana.
  • Memberikan Ice breaking berupa lagu-lagu bahasa Inggris yang mudah diingat dan dimengerti oleh peserta didik sehingga mampu melatih kemampuan mendengarkan dan pengucapan dalam Bahasa Inggris.
  • Memperkenalkan aplikasi offline bahasa Inggris yang bisa digunkan peserta didik dirumah seperti Duolingo dll.
  • Membimbing siswa dalam bentuk kelompok untuk saling berdiskusi.
  • Menggunakan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Project Base Laerning.

Menurut Rais dalam Lestari, 2015, PjBL secara rinci  dijelaskan sebagai berikut:

  • Membuka pelajaran dengan suatu pertanyaan menantang (start with the big question) Pembelajaran   dimulai              dengan         sebuah pertanyaan driving question yang dapat memberi    penugasan pada peserta didik untuk melakukan  suatu aktivitas. Topik yang diambil hendaknya sesuai dengan realita dunia nyata dan dimulai  dengan sebuah investigasi mendalam.
  • Merencanakan proyek (design a plan for the project). Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pendidik dengan peserta didik. Dengan demikian peserta didik diharapakan akan merasa memiliki atas proyek tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam menjawab pertanyaan esensial dengan mengintegrasikan berbagai subjek  yang mendukung, serta menginformasikan alat dan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan proyek.
  • Menyusun jadwal aktivitas (create a schedule). Pendidik dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek. Waktu penyelesaian proyek harus jelas, dan peserta didik diberi arahan untuk mengelola waktu yang ada. Biarkan peserta didik mencoba menggali sesuatu yang baru, akan tetapi pendidik juga harus tetap mengingatkan apabila aktivitas peserta didik melenceng dari tujuan proyek. Proyek yang dilakukan oleh peserta didik adalah proyek yang membutuhkan waktu yang lama dalam pengerjaannya, sehingga pendidik meminta peserta didik untuk menyelesaikan proyeknya secara berkelompok di luar jam sekolah. Ketika pembelajaran dilakukan saat jam sekolah, peserta didik tinggal mempresentasikan hasil proyeknya di kelas.
  • Mengawasi jalannya proyek (monitor the students and the progress of the project). Pendidik bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain, pendidik berperan sebagai mentor bagi aktivitas peserta didik. Pendidik mengajarkan kepada peserta didik bagaimana bekerja dalam sebuah kelompok. Setiap peserta didik dapat memilih perannya masing masing dengan tidak mengesampingkan kepentingan kelompok termasuk dalam hal memilih sumber/media belajar (TIK) seperti Rumah Belajar.
  • Penilaian terhadap produk yang dihasilkan (assess the outcome). Penilaian dilakukan untuk membantu pendidik dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai oleh peserta didik, serta membantu pendidik dalam menyusun    strategi    pembelajaran    berikutnya.Penilaian produk dilakukan saat masing-masing kelompok mempresentasikan produknya di depan kelompok lain secara bergantian dengan presentasi menggunakan media TIK.
  • Evaluasi (evaluate the experience). Pada akhir proses pembelajaran, pendidik dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini, peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama menyelesaikan proyek.
  • Media yang dapat digunakan adalah powerpoint, Peta Konsep serta LKPD. Powerpoint yang disisipi gambar serta video yang  dapat meningkatkan minat siswa serta memfokuskan siswa pada materi yang akan dipelajari. Penggunaan Peta Konsep juga mengarahkan peserta didik untuk menangkap poin-poin penting dari kerangka materi yang diajarkan dan Penggunaan LKPD dapat menuntun siswa untuk bisa menyelesaikan permasalahan yang diberikan baik secara individu maupun secara berkelompok.
  • Selain itu Sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan stategi ini adalah guru memanfaatkan sumber belajar dari buku-buku teks atau mengambil sumber lain yang terdapat dalam perpustakaan sekolah seperti kamus, selain itu memanfaatkan bahan materi ajar yang didapatkan dari media google atau YouTube. kemudian Alat yang digunakan dalam menyukseskan kegiatan pembelajaran adalah proyektor sebagai media  penyampaian materi berupa gambar maupun video interaktif  pembelajaran sebagai contoh dalam menyajikan materi dan bahan ajar. Materi yang diambil adalah Greeting Card

Dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang   dilakukan yaitu

  • Proses pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran PJBL berlangsung  aktif dan menarik.
  • Pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran PJBL meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge serta membuat peserta didik lebih bebas untuk mengekspresikan kretivitas yang dimiliki.
  • Penerapan model pembelajaran PJBL meningkatkan kemampuan dan ketrampilan siswa untuk berpikir kritis dan bertindak.
  • Penerapan model pembelajaran PJBL juga meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan  masalah (problem solving). Bagi peserta didik mereka sangat senang dalam mengikuti proses pembelajaran yang dilakukan karena menemukan pengalaman baru tentang bagaimana memecahkan sebuah masalah hal ini dapat terlihat dari jurnal refleksi yang dibagikan di akhir pembelajaran. Peserta didik juga terlihat antusias karena mereka dapat berkreasi serta menuangkan ide mereka melalui project yang dihasilkan berupa  kartu ucapan dengan menampilkan video proses tahapan pengerjaan hingga hasil.
  • Adanya semangat dan tindakan kooperatif peserta didik terbukti saat guru melakukan monitoring perkembangan proyek yang telah dikerjakan terdapat kelompok yang sudah mengerjakan dengan baik dan maksimal sesuai dengan kriteria penilaian dan langkah-langkah pengerjaan yang diberikan. Penggunaan Kosa kata Bahasa Inggris yang baik dan menggunakan ungkapan-ungkapan Bahasa Inggris yang sesuai dengan tema yang diberikan guru kepada setiap kelompok dan setiap hasil proyek menampilkan gambar yang menarik dengan buatan siswa ataupun menggunkan Canva sebagai aplikasi pendukung siswa dalam menigkatkan kreativitas untuk membuat kartu Ucapan yang menarik.
  • kemampuan membuat kartu Ucapan yang lebih baik Selain itu, faktor keberhasilan lainnya yaitu kecenderungan ketertarikan peserta didik pada penugasan proyek kartu ucapan dengan model PjBL dan pemanfaatan teknologi disebabkan  oleh nuansa yang berbeda dari penugasan tugas sebelumnya. PjBL mampu menghadirkan semangat dan ketertarikan belajar, berdiskusi dan memecahkan masalah secara Bersama-sama untuk menghasilkan sebuah produk yang menarik dan memanfaatkan terknologi untuk membuat video dan kartu ucapan berbentuk digital sangat menarik.Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut adalah Dengan menggunakan metode PjBL peserta didik diajak untuk belajar menggali informasi dan menunjukan pengetahuan yang dimiliki, kemudian mengimplementasikan dengan dunia nyata, selain dari pada itu dengan pemanfaatan teknologi seperti menggunakan video ataupun aplikasi Canva dapat meningkatkan kretivitas peserta didik. Suasana belajar pun menjadi menyenangkan karena bukan hanya satu siswa yang memecahkan masalah melainkan secara bersama-sama melakukan diskusi untuk memberikan hasil yang terbaik melalui presentasi dengan demikian minat belajar peserta didik akan mata pelajaran Bahasa Inggris akan bertambah sehingga miskonsepsi yang sering terjadi dalam pembelajaran pun dapat terselesaikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun