Mohon tunggu...
Anita Destiwulandari
Anita Destiwulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga dan mengaji

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sederhana dengan Hati yang Tulus

9 Juli 2024   15:25 Diperbarui: 9 Juli 2024   15:26 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tema: Kedermawanan dan Keikhlasan

Cerita:

Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang pria bernama Pak Rahmat. Pak Rahmat adalah seorang petani sederhana yang hidupnya pas-pasan. Meskipun demikian, ia dikenal sebagai orang yang sangat dermawan dan selalu bersedia membantu siapa saja yang membutuhkan.

Suatu hari, datanglah seorang pemuda bernama Budi ke desa tersebut. Budi adalah seorang pengembara yang baru saja kehilangan semua hartanya dalam perjalanan. Ia tidak memiliki tempat tinggal dan makanan. Melihat kondisi Budi yang memprihatinkan, Pak Rahmat mengajaknya ke rumah dan memberikan tempat untuk menginap serta makanan, meskipun apa yang dimilikinya sangat terbatas.

Pak Rahmat tidak mengharapkan imbalan apapun atas bantuannya. Ia hanya merasa bahwa membantu sesama adalah kewajiban. Setiap hari, Pak Rahmat berbagi makanan dan memberikan semangat kepada Budi untuk tidak putus asa. Budi sangat terharu dengan kebaikan Pak Rahmat dan berjanji akan membalas budi suatu hari nanti.

Beberapa tahun kemudian, Budi kembali ke desa tersebut. Kini, ia telah menjadi seorang pengusaha sukses. Ia mencari Pak Rahmat untuk menyampaikan rasa terima kasihnya. Sebagai bentuk apresiasi, Budi memberikan modal usaha kepada Pak Rahmat agar kehidupannya menjadi lebih baik.

Pak Rahmat sangat terkejut dan bersyukur atas apa yang diterimanya. Ia tidak menyangka bahwa kebaikan kecil yang ia lakukan dengan tulus dapat membawa berkah yang begitu besar. Dari kejadian itu, Pak Rahmat semakin yakin bahwa kebaikan yang dilakukan dengan hati yang tulus akan selalu membawa kebaikan yang lebih besar di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun