Aku tak akan membuat alasan
Aku memintanya,
Semua ini
Dan aku melakukannya untuk menjadi sesuatu yang lain
Aku ingin lebih
Kami termasuk generasi yang menyaksikan masa depan kita telah dicuri dari dalam. Mimpi-mimpi telah dirampas oleh mereka yang bersedia berbohong, menipu, dan mencuri, untuk melindungi kekayaan mereka. Dulu ketika kau mendapatkan nilai yang bagus, kau masuk ke sekolah yang bagus, mendapat pekerjaan yang bagus pula. Dan setelah 15 tahun kerja keras, kau mendapatkan namamu ada di depan pintu. Tapi dunia yang seperti itu sudah hilang. Orang-orang selalu mengatakan, hati-hati dengan apa yang kau inginkan. Aku tidak pernah percaya mereka. Selalu ada harapan di seberang sungai. (paranoia)
[caption id="attachment_338532" align="aligncenter" width="300" caption="https://lifesmilehope.wordpress.com"][/caption]
Aku tidak berani bermimpi karena takut aku tak bisa mewujudkannya.Aku tak berani banyak berharap karena taku dikecewakan. Aku menyerah sebelum mencoba, aku berhenti setelah beberapa kali gagal, dan aku berkata dalam hati “inilah nasibku”. Aku bukanlah siapa-siapa.
Namun apa artinya hidup tanapa harapan dan impian? Katanya harapan dan impian itu seperti mesin penggerak dalam hidup kita. Tapi bagaimana sebuah impian bisa menjadi penggerak motivator kita? Atau malah hidup kita hanya di bayang-bayangi halusinasi akan impian yang ingin kita capai??
Mungkin apa yang kita pikirkan berbeda-beda.
Pernahkah kamu berandai-andai?
Andai aku orang kaya, aku akan keliling dunia, membeli apa saja yang aku mau, tanpa harus melihat bandol harganya.
Andai aku cantik, pintar, aku tidak akan malu jika ingin bergaul dengan mereka
Andai aku punya kekuatan super, aku bisa menolong mereka yang kesusahan
Andai aku yang dipilih, aku akan melakukan hal yang lebih baik dari dia
Sering kali, aku mencari alasan pembenaran ketika melakukan sesuatu, aku begini, tidak seperti dia yang lebih sempurna
Berhentilah berkhayal, syukuri apa yang ada, sekarang wujudkan harapan dan impian mu!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H