Sragen (6/2) Masa kanak-kanak merupakan salah satu tahap perkembangan krusial yang terkadang masih kurang diperhatikan. Pada tahap perkembangan usia sekolah dasar (middle childhood) fungsi kognitif anak mulai berkembang lebih baik dari masa sebelumnya. Berbagai faktor turut mempengaruhi fase perkembangan ini terutama faktor asupan zat gizi. Oleh karena itu asupan makanan pada anak diharapkan dapat sesuai dengan pedoman gizi seimbang.
Pedoman gizi seimbang adalah panduan komposisi asupan makanan sehari-hari berdasarkan jenis dan jumlah zat gizi yang disesuaikan dengan kebutuhan harian tubuh. Penerapan perilaku yang sesuai pedoman gizi seimbang dapat dilakukan dengan mengkonsumsi makanan yang beragam, aktifitas fisik, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta mempertahankan berat badan ideal.
 Namun meskipun sederhana perilaku gizi seimbang belum banyak dikenal terutama pada usia kanak-kanak. Padahal pada fase ini anak mulai memilih makanannya sendiri saat berada di luar lingkungan rumah. Oleh karena itu masih banyak perilaku yang tidak sesuai dengan penerapan gizi seimbang seperti jarang sarapan serta konsumsi jajanan sembarangan.Â
Atas hal tersebut, pada tanggal 18 Januari 2023 dilaksanakan kegiatan pengenalan dan edukasi terkait Pedoman Gizi Seimbang Pada Anak Sekolah oleh mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro 2022/2023 di SD Negeri Ngepringan 1. Sasaran kegiatan ini adalah siswa-siswi SD Negeri Ngepringan 1. Kegiatan sosialisasi dilakukan dengan penyampaian materi terkait 4 pilar gizi seimbang, pedoman isi piringku, pentingnya sarapan, serta pemilihan jajanan yang baik dengan memperhatikan label kemasan produk. Materi disampaikan melalui poster dan booklet sederhana serta simulasi membaca label kemasan produk makanan sehigga menumbuhkan rasa antusiasme siswa terhadap materi yang dibawakan.Â
Keberlangsungan kegiatan ini menjadi langkah awal untuk memperkenalkan kepada siswa pentingnya mengkonsumsi makanan bergizi dan berperilaku hidup sehat. Selain itu, dengan simulasi dan edukasi yang diberikan siswa dapat lebih memperhatikan pemilihan makanannya. Hal ini tentu akan berdampak baik pada status gizi dan kesehatan sehingga tumbuh kembang semakin optimal.Â
Penulis : Anita Candra Kumalasari / Fakultas Kedokteran/ Ilmu GiziÂ
Editor : Hendrik A.S./ Ocid. M./ Renata. J.N.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H