Perubahan iklim merupakan fenomena alam yang bukan lagi menjadi perdebatan tentang keberadaannya, tetapi sudah menjadi permasalahan bersama antarkomunitas, antarinstansi, antarnegara bahkan global untuk mendapat penanganan serius karena begitu  banyak aspek kehidupan yang terkena dampaknya, terutama sektor pertanian.
  Perubahan iklim telah memaksa dunia agraris untuk beradaptasi dengan kondisi yang makin tidak stabil. Secara global, sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang paling terpapar dampak perubahan iklim. Penurunan produksi tanaman, peningkatan serangan hama dan penyakit, serta kerentanan terhadap bencana alam menjadi ancaman nyata bagi ketahanan pangan.
  Ketahanan pangan adalah kemampuan suatu negara atau masyarakat untuk menyediakan akses pangan yang cukup, aman, dan bergizi bagi seluruh penduduknya. Namun, tantangan perubahan iklim memberikan tekanan yang serius terhadap ketahanan pangan di seluruh dunia. Fenomena iklim ekstrem seperti banjir, kekeringan, dan peningkatan suhu udara mengancam produksi pangan dan ketahanan pangan masyarakat.
  Pertanian berkelanjutan memainkan peran penting dalam menghadapi perubahan iklim karena berkontribusi pada ketahanan pangan, pelestarian lingkungan, dan pengurangan emisi gas rumah kaca. Pertanian berkelanjutan memiliki prinsip utama membangun ekonomi berkelanjutan disertai dengan pelestarian lingkungan. Selain itu, pertanian berkelanjutan juga dapat mendukung kesejahteraan petani dan masyarakat.
Lantas, bagaimana pertanian berkelanjutan mampu menciptakan ketahanan pangan?
1. Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca
Pertanian berkelanjutan menerapkan beberapa praktik yang mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Pengelolaan tanah yang baik, pemanfaatan energi terbarukan, dan penggunaan pupuk organik membantu mengurangi laju perubahan iklim.
2. Menciptakan Ketahanan terhadap Cuaca Ekstrem
Pengembangan varietas tanaman yang tahan terhadap perubahan iklim menjadi salah satu inovasi penting dalam memperkuat ketahanan pangan. Hal ini membantu memastikan cadangan pangan lebih stabil.
3. Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Efisien
Teknik pertanian berkelanjutan, seperti konservasi tanah dan pemupukan yang tepat, membantu menjaga kesuburan tanah dan kualitas air. Di era perubahan iklim saat ini, kedua hal tersebut sangat vital bagi kestabilan hasil pertanian.
4. Pemulihan Tanah yang Terdegradasi
Perubahan iklim mengakibatkan terjadinya degradasi tanah, seperti penurunan kesuburan tanah, erosi, dan penurunan kapasitas tanah menyerap air. Melalui teknik pertanian berkelanjutan, degradasi tanah dapat dikurangi dan diatasi. Pemulihan tanah yang terdegradasi akan mampu meningkatkan kapasitas penyerapan air yang akan berdampak pada ketahanan pangan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI