Pandemi Covid-19 telah menjadi bencana bagi dunia selama dua tahun terakhir. Pandemi ini berpengaruh terhadap banyak sektor, salah satunya terhadap sektor pendidikan di Indonesia.Perkembangan kasus Covid-19 saat ini seiring waktu terus membaik, hal ini berpengaruh terhadap kebijakan sistem pembelajaran. Pada Juli 2021, Mendikbud Nadiem Makarim menegaskan semua sekolah harus sudah membuka pembelajaran tatap muka. Pendidikan tatap muka harus mengikuti Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran PAUDDIKDASMEN di Masa Pandemi COVID-19 yang dikeluarkan Kemendikbudristek dan Kemenag.
Berdasarkan uraian di atas tersebut, maka melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menyusun Program Kampus Mengajar Angkatan 4 Tahun 2022. Kampus Mengajar Angkatan 4 Tahun 2022 merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MKBM) berupa asistensi mengajar untuk memberdayakan mahasiswa dalam membantu proses pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) berbagai desa/kota di Indonesia.
Program kampus mengajar menuntut mahasiswa untuk dapat berkolaborasi dengan tenaga pendidik guna menciptakan suatu perubahan yang positif baik dari segi pembelajaran, administrasi maupun adaptasi teknologi di sekolah-sekolah daerah 3T (terdepan, tertinggal dan terluar). Terhitung mahasiswa Kampus Mengajar angkatan 4 mulai bertugas di sekolah sasaran sejak tanggal 1 Agustus -- 2 desember 2022 setelah sebelumnya melaksanakan proses pembekalan selama 2 minggu lamanya yaitu tanggal 12 - 27 juli  2022 sebagai pembekalan ilmu mahasiswa sebelum dilakukan penerjunan di daerah penempatan.
Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Anita Agustiani dari Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang berkesempatan menjadi salah satu peseta Kampus Mengajar Angkatan 4 ditugaskan di SMP Negeri 1 Dongko, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur. Dalam pelaksanaan program kampus mengajar tersebut mahasiswa Untag Surabaya yang kerap disapa Anita itu tidak sendiri, melainkan bersama dengan lima rekan mahasiswa lainnya yang berasal dari kampus berbeda - beda. Â Adapun Dosen Pembimbing Lapangan eksternal Ibu Sri Utami Dewi, M.Pd dari STKIP PGRI Trenggalek.
Sekolah SMP Negeri 1 Dongko telah berakreditasi A dan dinyatakan sekolah Adiwiyata tingkat privinsi pada tahun lalu. Metode pembelajaran yang diterapkan luring/ tatap muka. Untuk sarana dan prasarananya baik, namun ada beberapa fasilitas yang tidak digunakan secara semestinya. Kondisi lingkungan sekolah sangat asri dan rindang dipenuhi oleh pepohonan.
Dalam kegiatan kampus mengajar tersebut terdapat beberapa program kerja yang diusung diantaranya yaitu penguatan literasi dan numerasi yang menerapkan membaca buku pengetahuan selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai, Jumat berkah yang mana kegiatannya membaca Al-Quran/Iqro dan sholat dhuha bersama, Pojok baca dan renovasi mading, Mengadakan Kegiatan Tengah Semester yang terdiri dari 7 lomba diantaranya : lomba catur, lomba senam kreasi, lomba upacara, lomba video teater, lomba bazar, lomba mading, Â dan lomba kelas, serta pelatihan microsoft word dan microsoft excel untuk guru dan siswa. Program-program kerja tersebut disusun sesuai dengan segala permasalahan yang ditemuinya saat observasi lapangan di awal penerjunan di awal bulan Agustus 2022, Ujarnya.
Gadis kelahiran Trenggalek, 09 Agustus 2001 turut membantu kegiatan administrasi SMP Negeri 1 Dongko. Dalam kegiatan administrasi, ia  membantu staff perpustakaan sekolah dalam hal penggolongan buku baru dan melakukan pencatatan buku buku pustaka ke dalam buku induk perpustakaan sampai buku tersebut siap dipinjam dan membantu guru dalam melengkapi perangkat ajar seperti media pembelajaran dan materi ajar. Kemudian untuk mendukung pengembangan budaya literasi di sekolah, menerapkan 15 menit membaca buku pengetahuan sebelum jam pembelajaran, maka didirikan sebuah pojok baca untuk memudahkan siswa membaca dan menyimpan buku pengetahuan diruang kelas. Selain itu, juga membuat mading kelas dan mading taman untuk menampilkan karya siswa-siwi sebagai wadah bagi mereka yang ingin berkreasi. Tak hanya itu, ia mengatakan untuk program kerja lainnya yang dibuat telah berjalan dengan lacar dan diterima baik oleh pihak sekolah.
Selain melaksanakan program kerja tersebut, ia juga turut serta membantu kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Bahasa Jawa selama 1 semester dikarenakan kekurangan guru. Dan ia terkadang juga mengantikan guru mata pelajaran lainnya yang berhalangan hadir di sekolah.
Ia berharap kontribusi Kampus Mengajar Angkatan 4 di SMP Negeri 1 Dongko mampu memberikan dampak yang positif baik bagi siswa, guru dan peningkatan mutu pendidikan di wilayah 3T Indonesia.
